ADB Terbitkan Obligasi Berdenominasi Rupiah di Pasar Global

Oleh : Herry Barus | Rabu, 13 Maret 2019 - 09:30 WIB

Bank Pembangunan Asia/ADB (Foto ist)
Bank Pembangunan Asia/ADB (Foto ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Bank Pembangunan Asia (ADB) menghimpun dana sebesar Rp1,2 triliun (sekitar 84 juta dolar AS) dari penerbitan baru obligasi berdenominasi rupiah di pasar global, demikian dikutip dari laman resmi ADB, Selasa (13/3/2019)

Bank yang berbasis di Manila itu mengatakan transaksi ini disusun sebagai obligasi dengan suku bunga tetap selama 15 tahun yang jatuh tempo pada Maret 2034, dan menjadikannya obligasi mata uang lokal bertenor terpanjang yang pernah diterbitkan oleh ADB.

Sebelumnya, ADB menerbitkan obligasi 10 tahun dan 11 tahun dalam mata uang renminbi China, rupee India, dan rupiah Indonesia, tetapi jatuh tempo yang lebih lama terbukti sulit dipahami.

ADB mendukung pengembangan pasar modal di kawasan ini sejak 1970, setelah menerbitkan obligasi dalam berbagai mata uang dan format.

"Pertumbuhan pasar obligasi mata uang lokal sangat penting bagi negara-negara berkembang di Asia," kata Bendahara ADB Pierre Van Peteghem.

"Tetapi tantangannya seringkali tetap pada sumber pendanaan dengan tenor yang cukup untuk mendukung pinjaman jangka panjang ADB. Dengan penerbitan obligasi 15 tahun ini, ADB tidak hanya menyelesaikan ketidaksesuaian itu, tetapi juga membangun patokan untuk diikuti oleh emiten lain," tambahnya.

ADB mengatakan penerbitan obligasi dalam mata uang rupiah Indonesia tetapi diselesaikan dalam dolar AS, bertindak sebagai underwritten JP Morgan sekaligus sebagai lead manager tunggal. Bank lebih lanjut mengatakan obligasi baru ini mengenakan kupon setengah tahunan sebesar 7,80 persen. Obligasi ditempatkan 70 persen di Eropa dan 30 persen di Amerika, dengan institusi, bank dan investor ritel berpartisipasi.

"Hasil dari obligasi akan dikerahkan untuk mendukung pinjaman mata uang lokal ADB di Indonesia," kata bank dalam sebuah pernyataannya.

Pada 2017, bank yang berbasis di Manila ini berkomitmen untuk memberikan 2.035 miliar dolar AS dalam bentuk sovereign dan nonsovereign loans, bantuan teknis, dan hibah kepada Indonesia. Indonesia adalah salah satu di antara peminjam terbesar ADB.

ADB adalah peminjam reguler di pasar obligasi internasional arus utama tetapi juga memimpin penerbitan di negara-negara berkembang Asia sebagai bagian dari upayanya untuk meningkatkan pasar obligasi domestik sebagai alternatif dari pinjaman bank. Sejauh tahun ini, ADB telah mengumpulkan 180 juta dolar AS dari penerbitan obligasi di Kazakhstan dan Filipina.(Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PointStar gelar acara “Iftar Insights: Understand Retail Business Continuity & Operational Challenges during Ramadan”.

Jumat, 29 Maret 2024 - 00:47 WIB

PointStar Dukung Pemerintah Capai Target Pertumbuhan Lewat Transformasi Digital

PointStar berkomitmen untuk menyediakan solusi teknologi yang inovatif dan terdepan untuk membantu perusahaan ritel menghadapi tantangan perekonomian global dan lokal.

Kolaborasi Bank DKI dan PT Jalin Pembayaran Nusantara, Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:44 WIB

Kolaborasi Bank DKI dan PT Jalin Pembayaran Nusantara, Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Jakarta – Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital.

Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best 50 CEO 2024

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:27 WIB

Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best 50 CEO 2024

Jakarta – Bank DKI kembali meraih apresiasi dari lembaga independen, kali ini dari media The Iconomics sebagai Indonesia Best 50 CEO pada Kategori Bank Daerah, yang diserahkan langsung pada…

Studi Klinis SANOIN dan P&G Health atasi anemia.

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:06 WIB

SANOIN dan P&G Health Lakukan Studi Klinis Atasi Anemia

Beberapa temuan dari studi klinis SANOIN terbaru yang didukung P&G Health dan dilakukan oleh para pakar kesehatan terkemuka, menunjukkan efikasi dari suplementasi zat besi dengan Sangobion

Direktur Enterprise & Business Service Telkom Indonesia FM Venusiana R. bersama Kepala LKPP Hendar Prihadi

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:48 WIB

Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur, Lebih Responsif, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) luncurkan Katalog Elektronik Versi 6 pada Kamis (28/3) di Jakarta. Inovasi terbaru yang dibangun untuk meningkatkan performa sistem…