Pemerintah Terbitkan Global Bons Tiga Miliar Dolar

Oleh : Herry Barus | Rabu, 05 Desember 2018 - 07:38 WIB

Ilustrasi Surat Utang Negara (SUN) (Antaranews.com)
Ilustrasi Surat Utang Negara (SUN) (Antaranews.com)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pemerintah menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam denominasi dolar AS atau Global Bonds dengan format SEC-registered sebesar tiga miliar dolar AS untuk pembiayaan pre-funding tahun anggaran 2019.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima Antara di Jakarta, Selasa(4/12/2018) , menyatakan Global Bonds tersebut terdiri dari tiga seri penerbitan yaitu RI0224, RI0229 dan RI0249.

Nominal penerbitan seri RI0224 ditetapkan sebesar 750 juta dolar AS dengan tenor selama lima tahun serta jatuh tempo pada 11 Februari 2024 dan memiliki tingkat kupon 4,45 persen.

Nominal penerbitan seri RI0229 ditetapkan sebesar 1,25 miliar dolar AS dengan tenor selama 10 tahun serta jatuh tempo pada 11 Februari 2029 dan mempunyai tingkat kupon 4,75 persen.

Nomina penerbitan seri RI0249 ditetapkan sebesar satu miliar dolar AS dengan tenor selama 30 tahun serta jatuh tempo pada 11 Februari 2049 dan memiliki tingkat kupon 5,35 persen.

Transaksi penjualan SUN dalam valuta asing ini telah memperoleh peringkat Baa2 dari Moody's, BBB- dari Standard & Poor's, dan BBB dari Fitch.

Pemerintah mengakses pasar dolar AS dengan cepat dan oportunistik untuk melakukan pre-funding kebutuhan pembiayaan di tahun 2019 melihat kondisi pasar yang kondusif pasca Pertemuan G20.

Untuk itu, final pricing (yield) untuk masing-masing seri dapat lebih ketat 27 bps, 32 bps dan 27 bps dari initial price guidance.

Kesuksesan transaksi ini juga merupakan hasil dari konsistensi pemerintah dalam melakukan komunikasi dengan investor dan menggunakan format dokumentasi transaksi yang andal. Transaksi ini merupakan penerbitan kedua Pemerintah untuk SUN valuta asing dalam denominasi dolar AS menggunakan format SEC-Registered Shelf. Penerbitan Global Bonds menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk meningkatkan likuiditas SUN dalam denominasi dolar AS.

Penerbitan SUN yang akan dilakukan pada 11 Desember 2018 ini akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange.

Sedangkan, Joint Bookrunners dalam penerbitan ini adalah ANZ, Citigroup, DBS Bank Ltd., Deutsche Bank dan Goldman Sachs (Singapore) Pte.

Selain itu, PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. bertindak sebagai Co-Managers.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…