Agroekologi Bisa Jadi Solusi Pertanian Masa Depan

Oleh : Herry Barus | Minggu, 18 November 2018 - 10:46 WIB

Petani Padi (Ilustrasi)
Petani Padi (Ilustrasi)

INDUSTRY.co.id - Bogor- Agroekologi sesungguhnya memiliki kemampuan menghasilkan produksi pertanian lebih tinggi dibanding pola pertanian konvensional. Sayangnya, agroekologi masih belum mendapatkan perhatian dan dukungan dari akademisi maupun pemerintah di Indonesia..

Hal tersebut jadi benang merah dari diskusi bertajuk "Strategi Mengarustamakan Agroekologi" yang digagas Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) di Bogor, Jumat (16/11/2018).

"Padahal agroekologi itu punya masa depan karena sejumlah riset di lapangan membuktikan bahwa agroekologi mampu menjawab tantangan pertumbuhan penduduk," kata Kepala Departemen Proteksi Tanaman IPB Dr. Suryo Wiyono.

Suryo mengatakan prinsip dasar dari agroekologi adalah pola pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pola ini, kata dia, tetap mengadopsi teknologi dalam pola budidaya.

"Kita sudah melakukan uji coba di Cepu pada padi. Begitu juga di Klaten. Hasilnya ternyata luar biasa, pola agroekologi bisa sampai 13 ton (per hektare)," ujarnya.

Hal sama ditegaskan pula oleh Lily Batara dari KRKP. Ia mengatakan hasil penelitian tesisnya menunjukkan bahwa agroekologi memiliki kemampuan produksi yang lebih baik dibanding pertanian konvensional. Pola pertanian konvensional merujuk pada penggunaan bahan-bahan kimiawi seperti pestisida dan pupuk yang berpotensi merusakan ekosistem lingkungan.

"Tesis saya membuktikan itu, di Sumatera Barat, produksi (padi) tinggi. Bisa menghasilkan 11 ton per hektare,” ujarnya.

Lily menjelaskan gerakan agroekologi ini sebenarnya sudah mulai muncul di Indonesia sejak tahun 2000-an awal. Kendala yang dihadapi, kata dia, kebijakan yang belum mendukung agar agroekologi dijadikan pilihan dalam budidaya. "Lalu preferensi konsumen kita masih belum mendukung dan rantai tata niaga (produksi pertanian) konvensional yang masih sangat dominan menguasai pasar," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Koleksi Bank Benih, Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI) Azwar Hadi Nasution, mengatakan untuk mengarusutamakan agroekologi di Indonesia harus menemukan definisi yang jelas dan khas. Di dunia, kata dia, gerakan agroekologi ini didorong oleh pemikiran yang berbeda-beda.

Untuk membangun defenisi agroekologi di Indonesia, Azwar, mengatakan setidaknya ada enam prinsip agroekologi yang telah disusun oleh ilmuwan dari Berkeley University. Keenam prinsip itu di antaranya menjaga keberagaman sumber daya genetika, menghasilkan benih secara mandiri, menghargai kearifan dan pengetahuan lokal.

“Di Indonesia jika kita bicara agroekologi maka kita memang harus tentukan definisi dan prinsip menurut kita sendiri,” katanya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

RUPST PT PP tahun buku 2023

Rabu, 24 April 2024 - 21:14 WIB

Dua Direksi dan Satu Komisaris Baru Perkuat Pengurus PTPP

PT PP mengubah jajaran direksi dan Komisari usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).