Catat Peningkatan Penjualan 27 Persen, SCG Siapkan Enam Strategi Jitu Hadapi Tantangan Ekonomi Global

Oleh : Ridwan | Senin, 05 November 2018 - 19:20 WIB

Siam Cement Group (SCG)
Siam Cement Group (SCG)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Siam Cement Group (SCG) mencatatkan peningkatan pendapatan pada kuartal ketiga 2018. Pertumbuhan tersebut dikarenakan adanya peningkatan impor dan kondisi pasar domestik yang terus membaik. 

Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi perusahaan, SCG juga memperkenalkan 6 (enam) strategi proaktif perusahaan untuk menghindari dampak dari perang dagang dan ketidakpastian ekonomi global.

Roongrote Rangsiyopash, President and CEO of SCG, mengatakan, pendapatan perusahaan di Indonesia pada Q3/2018 dari penjualan sebesar Rp 3,786 miliar (US$ 260 juta), meningkat sebesar 27%, year on year (y-o-y) terutama impor dari Thailand. Selama 9 bulan pertama tahun 2018, SCG juga mencatat pendapatan dari penjualan di Indonesia sebesar Rp 10,033 miliar (US$ 719 juta).

"Tumbuhnya pendapatan di Indonesia dikarenakan adanya peningkatan kondisi pasar secara keseluruhan, serta permintaan yang lebih tinggi dari semen dan bahan bangunan dari Thailand," kata Roongrote di Jakarta, senin (5/11).

Sebagai perusahaan yang terus berkembang, tambahnya, SCG sangat menyadari adanya potensi dan peluang baru dengan meningkatnya pendapatan dari penjualannya di Indonesia.

Oleh karena itu, SCG telah menyusun 6 arahan dari strategi proaktif yang akan dilaksanakan di semua tingkatan untuk mempertahankan dan meningkatkan bisnisnya. 

Adapun keenam arahan yang dirumuskan yaitu, Pertama, perluasan peluang ekspor. Kedua, pengelolaan biaya energi, contohnya dengan memastikan pasokan batu bara yang lebih tinggi dengan biaya yang lebih kompetitif, telah membantu SCG menghemat biaya energi sebesar Rp 174 miliar (US$12 juta) selama 9 bulan terakhir jika dibandingkan dengan rencana awal perusahaan.

"Selain itu, perusahaan juga mendorong pemanfaatan energi terbarukan di berbagai pabrik milik perusahaan untuk mengurangi penggunaan energi dengan memasang panel surya yang mampu menghasilkan listrik sebesar 38 megawatt atau mampu menghemat biaya listrik sebesar Rp 74 miliar setiap tahunnya (US$ 5 juta per tahun)," imbuh Roongrote. 

Ketiga, pemanfaatan teknologi digital. Hal ini untuk mendorong efisiensi guna meningkatkan nilai kompetitif seraya memastikan pertumbuhan perusahaan. "Ini dimaksudkan agar perusahaan dapat beradaptasi dengan cepatnya arus perubahan di era masa kini," ucapnya.

Keempat, fokus pada pengembangan inovasi produk. Hal ini berguna untuk meningkatkan kualitas hidup konsumen dan pelanggan, serta memastikan keberlanjutan pertumbuhan bisnis di masa mendatang. "Ini dilakukan untuk mengakomodasi 6 tren di  masa depan seperti Smart Building, Energi Terbarukan, AI dan Big Data," tambah Roongrote. 

Kelima, meningkatkan efisiensi modal kerja. Caranya dengan menjaga kesesuaian level dari modal kerja itu sendiri. Pada akhir Q3/2018, modal kerja SCG mencapai Rp 34,797 miliar (US$ 2.347 juta) dan cash & cash under management yang mencapai Rp 24,087 miliar (US$ 1.625 juta) yang masih terhitung relevan untuk rencana bisnis investasi dan penyesuaian terhadap berbagai ketidakpastian iklim bisnis saat ini dan di masa depan.

Selanjutnya, Keenam, evaluasi portofolio investasi serta biaya yang terkait agar lebih fokus pada proyek-proyek yang mendorong terciptanya penghematan energi.

“SCG yakin dapat memperkuat bisnis kami di Thailand dan regional, berkat strategi jangka pendek kami, 6 arahan dari strategi proaktif, dan strategi jangka panjang yang selama ini telah membantu mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan bagi perusahaan," tutup Roongrote. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Jumat, 19 April 2024 - 11:01 WIB

Moody’s Pertahankan SCR Indonesia di Peringkat Baa2, Menko Airlangga: Kepercayaan Investor Masih Kuat

Lembaga Pemeringkat Moody’s kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada…

Menteri BUMN Erick Thohir

Jumat, 19 April 2024 - 10:35 WIB

Erick Peringatkan BUMN untuk Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperingatkan BUMN untuk mengantisipasi dampak dari gejolak ekonomi dan geopolitik dunia. Erick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen…

Founder dan CEO ONE Global Capital, Iwan Sunito

Jumat, 19 April 2024 - 10:20 WIB

Akuisisi Saham Crown Group, Iwan Sunito Tawarkan Rp1 Triliun kepada Paul Sathio

CEO ONE Global Capital, Iwan Sunito melayangkan penawaran penyelesaian senilai Rp1 triliun kepada Paul Sathio untuk mengakuisisi seluruh saham Crown Group.

Yili melalui Joyday Salurkan Bantuan melalui YKAI dan Komunitas Sosial

Jumat, 19 April 2024 - 10:16 WIB

Yili Melalui Joyday Salurkan Bantuan melalui YKAI dan Komunitas Sosial

Dalam semangat berbagi dan kepedulian di bulan suci Ramadhan, PT YILI Indonesia Dairy melalui merek unggulannya, es krim Joyday, telah melakukan serangkaian inisiatif program yang bertujuan…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 19 April 2024 - 09:55 WIB

Menperin Agus Bicara 'Blak-blakan' Soal Investasi Menggirukan Apple di Tanah Air

Indonesia tengah mendorong komitmen investasi dari Apple Inc. untuk menanamkan investasi di Tanah Air. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita yang turut hadir mendampingi…