Menperin: Kepercayaan Diri Pelaku Industri Nasional Kelola Usahanya Makin Tinggi

Oleh : Ridwan | Selasa, 02 Oktober 2018 - 19:07 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Kemenperin)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Kemenperin)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menilai kepercayaan diri pelaku industri nasional dalam menjakankan usahanya masih cukup positif. 

Hal ini terlihat dari indeks manufaktur Indonesia yang tercermin melalui Purchasing Manager Index (PMI) dengan level 50,7 pada bulan September 2018.

PMI tersebut dirilis oleh Nikkei setelah menyurvei sejumlah manajer pembelian di beberapa perusahaan pengolahan di Indonesia untuk melihat tingkat optimisme bisnis ke depan. PMI di atas 50 menandakan manufaktur tengah ekspansif.

"Kepercayaan industri kita masih bagus dan perlu terus ditingkatkan lagi," kata Menperin Airlangga di Jakarta, Selasa (2/10/2018).

Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk menciptakan iklim bisnis yang kondusif dengan mengeluarkan berbagai paket kebijakan ekonomi dan memberi kemudahan izin usaha.

"Selain itu, pemerintah juga sedang memformulasikan skema insentif fiskal yang lebih menarik sesuai kebutuhan pelaku usaha saat ini," ungkap Menperin.

Menurut Airlangga, fasilitas perpajakan dinilai mampu meningkatkan investasi sekaligus memacu pertumbuhan di sektor industri manufakur.

Menperin menyampaikan, beberapa insentif fiskal yang tengah ditunggu para pelaku usaha, antara lain adalah super deductible tax dan aturan terkait pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).

"Bahkan, pemerintah akan menerbitkan skema mini tax holiday bagi investor yang menanamkan modalnya di bawah Rp500 miliar," imbuhnya.

Dari survei Nikkei, hasil produksi manufaktur di seluruh Indonesia naik selama dua bulan terakhir, disusul jumlah pesanan yang juga ikut naik selama delapan bulan berturut-turut hingga September 2018. Permintaan pasar yang kuat tersebut dapat mendukung langkah ekspansi dari sektor industri. Hal ini dinilai dapat pula membawa dampak terhadap pertumbuhan lapangan kerja.

Ekonom IHS Markit, Aashna Dodhia, sebagai penyusun survei, mengatakan bahwa capaian indeks PMI Manufaktur Indonesia pada September 2018 didorong oleh dukungan permintaan yang kuat.

“Menurut bukti anekdotal, rencana perusahaan untuk mengejar peningkatan inisiatif pemasaran dan diversifikasi produk merupakan faktor utama di balik proyeksi positif untuk output pada tahun mendatang,” ujarnya.

Di tingkat Asean, PMI Manufaktur Indonesia pada September 2018 masih mengungguli PMI Manufaktur Thailand (di level 50), Singapura (48), dan Myanmar (47,5). Adapun lima indikator indeks yang menjadi bobot penilaian PMI Manufaktur oleh Nikkei, yaitu pesanan baru, hasil produksi, jumlah tenaga kerja, waktu pengiriman dari pemasok bahan baku, dan stok barang yang dibeli.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim Bank Mandiri Singapura

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:48 WIB

BMSG Lanjutkan Komitmen Keberlanjutan Bank Mandiri di Mancanegara

Bank Mandiri Singapura (BMSG) baru-baru ini menyelenggarakan acara bertajuk “BMSG on Preference“ mengusung tema “Elevating ESG Impact,“ acara perdana ini bertujuan meningkatkan kesadaran,…

Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman Memasuki Panen Raya 2024

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:36 WIB

Alhamdulilah! Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman

Jakarta - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) memastikan stok beras di Jakarta dinyatakan aman memasuki panen raya.

(kiri ke kanan) Direktur Network & IT Solution Herlan Wijanarko, Direktur Wholesale & International Service Bogi Witjaksono, Direktur Strategic Portfolio Budi Setyawan Wijaya, Direktur Digital Busines Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Utama Ririek Adriansyah, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Heri Supriadi, Direktur Human Capital Management Afriwandi, Direktur Group Business Development Honesti Basyir, dan Direktur Enterprise & Business Service FM Venusiana R

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:12 WIB

Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023 di Jakarta pada Jumat (3/5). Rapat menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp17,68 triliun…

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Jumat, 03 Mei 2024 - 17:35 WIB

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Visa, pemimpin global dalam pembayaran digital, melakukan survei terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia . Temuan menunjukkan bahwa 54% UKM yang dipimpin oleh perempuan dan 48%…

Reboisasi lahan kritis merupakan upaya Telkom dalam pencegahan terjadinya erosi tanah

Jumat, 03 Mei 2024 - 16:48 WIB

Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon

Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional sebesar 12.744.925 Ha. Hal ini terjadi dikarenakan tidak seimbangnya penebangan pohon dengan penanaman…