Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2018 5,1 Persen

Oleh : Herry Barus | Kamis, 27 September 2018 - 10:20 WIB

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2018 sebesar 5,1 persen.

"Artinya memang terjadi siklus penurunan dari triwulan II-2018 yang sebesar 5,27 persen. Ketika itu ada THR PNS, dan tidak terjadi lagi sekarang," kata Bhima ditemui di Gedung Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta, Rabu (26/9/2018)

Ia menilai konsumsi masyarakat secara umum pada triwulan III-2018 mendapatkan banyak tantangan karena harga sejumlah bahan pokok naik pasca-Lebaran, misalnya telur dan ayam potong.

Di sisi lain, komponen belanja pemerintah diproyeksikan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi triwulan III-2018, misalnya dengan bantuan sosial dan subsidi yang naik berkontribusi menjaga konsumsi.

Bhima juga memandang kondisi pelemahan rupiah turut memberikan kontraksi negatif ke pertumbuhan ekonomi.

Pelemahan nilai tukar menyebabkan industri manufaktur harus efisiensi dengan menunda pembelian mesin-mesin baru untuk ekspansi usaha mengingat pembeliannya menggunakan dolar.

Kemudian, tekanan suku bunga juga terlihat di beberapa bunga kredit perbankan. Bunga kredit yang naik cenderung membuat pelaku usaha menahan ekspansi.

"Yang kurang bagus adalah ekspor karena sudah terkena proteksi dagang. Ekspor sawit dan karet jeblok, di sisi lain impor cukup tinggi terutama migas dan beberapa bahan dasar untuk proyek infrastruktur," ujar Bhima.

Dia juga beranggapan bahwa kontribusi investasi pada pertumbuhan triwulan III-2018 lebih kecil dibandingkan triwulan-triwulan sebelumnya. Padahal, investasi selama ini diharapkan bisa menggerakkan sektor produktif.

"Ini lebih karena faktor politik, investor menahan diri dan secara global ada tren kenaikan suku bunga the Fed sehingga untuk investasi jangka panjang masih wait and see," ujar Bhima.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ditjen PKH Kementan kordinasi cegah virus dampak kematian Kerbau

Sabtu, 20 April 2024 - 15:46 WIB

Kementan Sigap Tangani Kasus Kematian Ternak Kerbau Pampangan di Sumsel

Beberapa waktu lalu telah terjadi kasus kematian ternak kerbau pampangan di sejumlah wilayah Sumatera Selatan. Kasus ini tercatat mulai tanggal 15 Maret hingga 6 April 2024, terutama di Desa…

BNI apresiasi Thomas dan Uber Cup

Sabtu, 20 April 2024 - 13:52 WIB

Indonesia Juara di All England dan BAC, BNI Apresiasi dan Dukung Tim Thomas & Uber Cup

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi gemilang para atlet bulu tangkis Indonesia dalam dua turnamen bergengsi, All England 2024…

Menparekraf Sandiaga Uno

Sabtu, 20 April 2024 - 11:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Transformasi Pariwisata Pascapandemi dalam Forum PBB di New York

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri undangan PBB untuk berbicara pada high level meeting "UN General Assembly Sustainability Week" di New…

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Sabtu, 20 April 2024 - 10:59 WIB

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Menyambut Hari Kartini 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara resmi meluncurkan Daycare dan Sekolah Harmony Montessori di lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diresmikan oleh…

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

Sabtu, 20 April 2024 - 10:06 WIB

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

OYO implementasikan kesuksesan bisnis akomodasi pemerintahan di India dengan sediakan layanan integrasi akomodasi, transportasi dan katering untuk berikan layanan komprehensif bagi acara yang…