Penurunan Industri Kretek Tangan Akibatkan Peningkatan Pengangguran

Oleh : Herry Barus | Kamis, 09 Agustus 2018 - 15:48 WIB

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) (Foto Istimewa)
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) (Foto Istimewa)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono menilai penurunan industri sigaret kretek tangan (SKT) yang terjadi saat ini mengakibatkan peningkatan jumlah pengangguran.

"SKT ini di 2018 sudah turun dibanding 2017. Ada 5 persen kurang lebih. Ini berarti 5 persen dari jumlah pelinting ini pasti akan PHK (pemutusan hubungan kerja), siapa yang mau menerima buruh ter-PHK," katanya dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (8/8/2018)

Bambang Haryo meninjau langsung salah satu pabrik SKT di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (6/8).

Politisi Partai Gerindra itu sangat menyayangkan jika sampai ada lagi pengurangan buruh yang ada di industri SKT. Ia menyebut keberadaan para buruh SKT tersebut telah membawa dampak ganda bagi ekonomi daerah.

"Buruh-buruh ini juga membawa dampak ekonomi di sekitar pabrik-pabrik itu sendiri. Ini dampak ekonomi mulai dari kost-kostan, tempat jual makanan, dan lain-lain. Pergerakan ekonomi pun hidup," imbuhnya.

Lebih jauh, Bambang mengingatkan pemerintah untuk memberikan berbagai insentif bagi industri SKT, misalnya dengan tidak menaikkan cukai rokok kembali.

"Cukai rokok tidak perlu dinaikkan lagi, itu sudah yang terbesar. Karena jumlah total pajak cukai, pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak daerah, itu totalnya sudah mendekati 70 persen dari total harga rokok itu sendiri," ungkapnya.

Kenaikan cukai rokok, lanjut dia, akan berdampak pada penurunan pendapatan negara dari pajak yang didapat dari rokok tersebut.

"Pendapatan cukai rokok adalah terbesar nomor tiga daripada pendapatan negara, dan masuk dalam 15 persen dari APBN kita. Jadi jangan sampai ini terganggu kondisinya sehingga akhirnya masyarakat yang dirugikan," tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan dan Minuman (FSP RTMM) Sudarto menyebut dalam rentang 2006-2016, sedikitnya 3.100 pabrik tutup dan 32.000 pekerja diberhentikan.

Sebagian besar dari puluhan ribu pekerja itu adalah pelinting lantaran hampir seluruh pabrik yang ditutup merupakan pabrik sigaret kretek tangan (SKT).

"Data jumlah pekerja yang diberhentikan dikhawatirkan lebih banyak. Sebab, ada sejumlah pabrik yang tidak tergabung di asosiasi dan data mereka tidak terpantau," imbuhnya.

Menurut Sudarto kepada Antara, pemerintah harus melihat akar masalah tersebut, yakni semakin berkurangnya pabrik SKT. Ia menilai sejumlah kebijakan pemerintah telah mendorong penurunan konsumsi rokok khususnya SKT.

Berdasarkan karakter produk, konsumsi SKT butuh waktu lebih lama dibandingkan konsumsi sigaret kretek mesin (SKM).

Padahal, berbagai regulasi mendorong waktu konsumsi rokok semakin singkat. Akibatnya, semakin banyak orang beralih ke SKM dan SKT ditinggalkan.

"Pemerintah seharusnya mempertimbangkan juga nasib pekerja SKT. Pemerintah harus mencari solusi untuk kesejahteraan pelinting. Mereka juga warga negara Indonesia dan pemerintah harus hadir untuk mereka," pungkas Sudarto.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ditjen PKH Kementan kordinasi cegah virus dampak kematian Kerbau

Sabtu, 20 April 2024 - 15:46 WIB

Kementan Sigap Tangani Kasus Kematian Ternak Kerbau Pampangan di Sumsel

Beberapa waktu lalu telah terjadi kasus kematian ternak kerbau pampangan di sejumlah wilayah Sumatera Selatan. Kasus ini tercatat mulai tanggal 15 Maret hingga 6 April 2024, terutama di Desa…

BNI apresiasi Thomas dan Uber Cup

Sabtu, 20 April 2024 - 13:52 WIB

Indonesia Juara di All England dan BAC, BNI Apresiasi dan Dukung Tim Thomas & Uber Cup

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi gemilang para atlet bulu tangkis Indonesia dalam dua turnamen bergengsi, All England 2024…

Menparekraf Sandiaga Uno

Sabtu, 20 April 2024 - 11:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Transformasi Pariwisata Pascapandemi dalam Forum PBB di New York

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri undangan PBB untuk berbicara pada high level meeting "UN General Assembly Sustainability Week" di New…

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Sabtu, 20 April 2024 - 10:59 WIB

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Menyambut Hari Kartini 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara resmi meluncurkan Daycare dan Sekolah Harmony Montessori di lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diresmikan oleh…

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

Sabtu, 20 April 2024 - 10:06 WIB

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

OYO implementasikan kesuksesan bisnis akomodasi pemerintahan di India dengan sediakan layanan integrasi akomodasi, transportasi dan katering untuk berikan layanan komprehensif bagi acara yang…