Atlet Asian Games Tim Indonesia Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 28 Juli 2018 - 10:15 WIB

Erick Thohir sebagai Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk
Erick Thohir sebagai Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Seluruh atlet dan ofisial Tim Indonesia yang berlaga di Asian Games ke-18 tahun 2018 terlindung dari risiko kecelakaan dan kematian selama satu tahun ke depan dengan ikut BPJS Ketenagakerjaan.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, dan Ketua KOI, Erick Thohir, menandatangani kerja sama kepesertaan atlet dan ofisial Tim Indonesia di Gedung BPJS Ketenagakerjaan di Jakarta, Jumat(27/7/2018)

Penandatangan disaksikan oleh Sesmenpora, Gatot Sulistiantoro Dewa Broto, Dewas BPJS Ketenagakerjaan, Guntur Witjaksono, dua Ambasador Asian Games, Pungky Afriecia (atlet voli) dan Arki Dikania Wisnu (pebasket) dan undangan lainnya.

Agus menjelaskan, dengan adanya perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKm), atlet dapat fokus mempersiapkan diri berlatih secara optimal.

Manfaat utama perlindungan JKK ini berupa perlindungan, mulai dari berangkat dari rumah ke tempat latihan, selama latihan dan bertanding dan sampai pulang ke rumah, jika terjadi kecelakaan pada masa itu, maka akan diobati, sesuai kebutuhan medis tanpa batasan biaya.

Atlet juga mendapat santunan pengganti upah yang dilaporkan sebesar 100 persen untuk enam bulan pertama, 75 persen untuk enam bulan kedua, 50 persen untuk selanjutnya.

Santunan jika mengalami kecacatan 70 persen kali 80 bulan upah yang dilaporkan (maksimal 56 kali upah yang dilaporkan), santunan meninggal 48 kali upah yang dilaporkan.

Anak atlet dan ofisial juga mendapat bantuan beasiswa untuk satu orang anak sebesar Rp12 juta bagi atlet dan ofisial yang mengalami kecelakaan kerja dan meninggal dunia/cacat total tetap.

Sementara manfaat JKm berupa santunan sebesar Rp24 juta serta beasiswa untuk satu orang anak sebesar Rp12 juta.

Gatot menyatakan, baru kali ini atlet yang mengikuti ajang multi cabang olah raga seperti Asian Games yang dilindungi dari risiko kecelakaan dan kematian.

Pada Asian Games ke-17 pada 2014 sebelumnya di Incheon, Korea Selatan, 7,8 persen atlet Indonesia yang berlaga mengalami cedera.

"Angka itu cukup besar. Jika uang hadiah habis untuk pengobatan cedera yang masa pemulihannya tiga minggu atau hingga tiga bulan, maka atlet sama juga tidak dapat apa-apa," ujar Gatot.

"Kami berharap, "amit-amit", ya, semoga tidak ada yang cedera. Seandainya, ini seandainya, jika mengalami cedera juga, maka mereka sudah dilindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan hingga sembuh," ucap Erik.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Penandatanganan kerjasama RS Premier Bintaro dengan BMW Indonesia.

Rabu, 24 April 2024 - 23:32 WIB

Kolaborasi RS Premier Bintaro dan BMW Indonesia Tingkatkan Patien Experience

Penandantanganan menghasilkan kolaborasi RSPB dengan BMW Indonesia dalam menyediakan layanan kesehatan premium pengantaran pasien pasca operasi kasus bedah orthopedi dan bedah vaskular.

#bluBuatBaik Waste Station sudah tersebar di 7 lokasi strategis.

Rabu, 24 April 2024 - 23:16 WIB

Hari Bumi, Ini Langkah Kecil Memilah Sampah Untuk Bumi Lebih Sehat

blu by BCA Digital turut memfasilitasi dengan membangun sarana seperti Waste Station dan mengintegrasikan aplikasi Rekosistem x blu untuk mendorong perubahan kebiasaan dalam mengelola sampah…

RUPST PT PP tahun buku 2023

Rabu, 24 April 2024 - 21:14 WIB

Dua Direksi dan Satu Komisaris Baru Perkuat Pengurus PTPP

PT PP mengubah jajaran direksi dan Komisari usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.