Industri Sawit Diharapkan Konsisten Beri Kontribusi ke Penerimaan Negara

Oleh : Herry Barus | Jumat, 03 Februari 2017 - 04:52 WIB

Kebun Kelapa Sawit (Ist)
Kebun Kelapa Sawit (Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengharapkan para pelaku industri sawit secara konsisten memberikan kontribusi ke pendapatan negara melalui setoran pajak maupun penerimaan negara bukan pajak.

"Sebagai pengelola keuangan negara, saya berharap kegiatan perkebunan sawit bisa memberikan kontribusi ke penerimaan pajak yang sesuai dan benar," kata Sri Mulyani dalam acara Pekan Nasional Sawit Indonesia di Jakarta, Kamis (2/1/2017)

Menteri menjelaskan industri sawit memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional, karena ekspor komoditas sawit mencapai 12 persen dari ekspor nasional dengan total produksi pada 2016 mencapai 31 juta ton.

Sementaa itu Kementerian Perindustrian berkomitmen menumbuhkan industri pengolahan kelapa sawit di dalam negeri sebagai pelaksanaan kebijakan nasional hilirisasi di sektor agro.

Sektor ini memberikan sumbangan besar bagi perekonomian nasional melalui peningkatan nilai tambah, kinerja nilai ekspor, penyerapan tenaga kerja, pemerataan kesejahteraan masyarakat, dan kontribusi pada penerimaan negara.  

"Industri kelapa sawit dari hulu sampai hilir merupakan salah satu sektor ekonomi yang sangat strategis. Saat ini, luas perkebunan kelapa sawit diperkirakan mencapai 11,6 juta hektare, di mana lebih dari 41 persen merupakan kebun rakyat" ungkap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Pertemuan Nasional Sawit Indonesia Tahun 2017 di Jakarta, Kamis (2/2/2017).  

Kontribusi ekspor sawit itu mencapai US$17,8 miliar atau senilai Rp231,4 triliun dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 5,6 juta orang, yang berarti industri sawit merupakan sektor penting untuk dijaga keberlangsungannya.

Namun, Sri Mulyani mengakui adanya penurunan penerimaan pajak dari industri perkebunan ini setelah adanya kewajiban pungutan sawit yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) "Pajak dari sawit, trennya menurun dari 2012, baru 2015 meningkat lagi, tapi 2016 turun lagi atau hanya 1,23 persen dari total penerimaan pajak. Tapi PNBP meningkat, karena ada dana yang dikelola BPDP," ujar Sri Mulyani.

Dengan kondisi industri yang kondusif tersebut, ia meyakini kegiatan di sektor swasta sudah dilakukan dengan tata kelola yang baik serta diikuti kepatuhan pajak yang memadai bagi para pelaku industri.

Meski demikian, bagi pelaku industri sawit yang belum memenuhi melaporkan aset maupun harta di perkebunan untuk keperluan perpajakan, diharapkan untuk mengikuti program amnesti pajak.

"Masih ada 'tax amnesty', lihat kembali laporan keuangan anda dan lihat apakah ada aset yang belum dilaporkan. Daripada nanti kita melakukan 'enforcement' dengan 'rate' yang tidak rendah," kata Sri Mulyani seperti dilansir Antara.

Secara keseluruhan, Sri Mulyani mengharapkan para pelaku industri sawit bisa meyakinkan dunia luar maupun masyarakat Indonesia, agar sektor perkebunan ini dapat diterima dan memberikan manfaat tidak hanya dari sisi finansial namun juga sosial dan lingkungan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 - 21:55 WIB

Peringatan Hari Kartini: Srikandi BUMN Gelar Edukasi Terkait Investasi Properti

Jakarta-Dalam rangka memperingati Hari Kartini Srikandi BUMN Indonesia menyelenggarakan webinar bertajuk “Smart Investment 2024 Year of The Dragon”. Acara yang digelar secara daring, akhir…

Kick Off Toyota Eco Youth (TEY) ke-13

Kamis, 02 Mei 2024 - 20:15 WIB

Toyota Eco Youth Kembali Digelar Ajak Generasi Muda Berperan Nyata Jaga Bumi

Toyota Indonesia secara resmi menggelar Kick off Toyota Eco Youth (TEY) ke-13 dengan mengusung tema "EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi”.

IKN Project Shipment and Conference

Kamis, 02 Mei 2024 - 20:09 WIB

Dari Istana Negara Hingga Kantor Presiden, MJEE Pasok Lift dan Eskalator di Sejumlah Gedung Utama IKN

Jika sebelumnya pada 26 Februari 2024 principal MJEE yaitu Mitsubishi Electric Building Solutions Corporation (MEBS) di Tokyo mengumumkan bahwa MJEE telah berasil mendapatkan pesanan untuk 55…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 02 Mei 2024 - 19:40 WIB

Menperin Agus: Industri Manufaktur RI Sehat & Solid, Ekspansif 32 Bulan Berturut-turut

Fase ekspansi yang dicatat oleh industri manufaktur tanah air masih berlanjut sehingga memperpanjang periode selama 32 bulan berturut-turut. Ini berdasarkan laporan S&P Global, yang menunjukkan…

RS Royal Progress Sunter memiliki jajaran dokter spesialis vaskular dan endovaskular handal serta dukungan teknologi medis terkini yang dapat membantu menangani permasalahan varises.

Kamis, 02 Mei 2024 - 19:35 WIB

RS Royal Progress Sunter Hadirkan Metode Penanganan Varises Laser Tanpa Bedah

Memiliki jajaran dokter spesialis vaskular dan endovaskular handal, RS Royal Progress Sunter hadirkan EVLA, metode penanganan varises lewat laser, tanpa bedah dan minim sayatan.