Fintech Syariah Hadapi Tantangan NPF yang Tinggi

Oleh : Herry Barus | Rabu, 04 Juli 2018 - 19:30 WIB

Fintech (Foto Dok Industry.co.id)
Fintech (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Makassar- Pengamat ekonomi syariah Adiwarman Karim menilai pemanfaatan financial technology (fintech) berbasis syariah di Indonesia masih menghadapi persoalan kredit bermasalah (Non Performing Finance/NPF) yang tinggi.

"Ini karena peraturannya sedikit, inovasinya juga belum ada standarnya, makanya kredit bermasalahnya juga tinggi," kata Adiwarman saat ditemui di sela-sela Konferensi Keuangan Syariah ke-3 di Makassar, Rabu (4/7/2018) .
 

Adiwarman menyarankan agar para pelaku fintech berbasis syariah ini berkerja sama dengan perbankan syariah untuk menekan risiko dan mengurangi kekhawatiran konsumen yang ingin memanfaatkan instrumen pembiayaan syariah.

"Kita mendorong fintech untuk bekerja sama dengan perbankan syariah yang mempunyai standar keuangan syariah, agar NPF dapat lebih terkontrol," kata konsultan dari Karim Consulting Indonesia ini.

Selain itu, manfaat bagi fintech, yang sebagian besar merupakan pelaku industri keuangan nonbank ini, untuk berkoordinasi dengan perbankan syariah adalah agar muncul standar penanganan yang jelas terhadap berbagai keluhan dari nasabah.

"Kerja sama ini juga agar ada standar layanan kalau ada yang komplain," jelas Adiwarman .


Dalam kesempatan terpisah, Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sarjito seperti dilansir Atara menambahkan salah satu alasan tingginya NPF adalah pengenaan bunga yang tinggi kepada nasabah.

Sarjito mengharapkan para pelaku industri ini bisa memotong biaya perantara yang masih tinggi untuk menekan tingkat bunga agar konsumen tidak ragu untuk memperoleh pembiayaan yang mudah.

"Kenyataannya 'peer-to-peer' masih tinggi, harapannya kedepannya makin baik, sehingga bisa menjadi wahana yang bagus bagi peminjam agar tidak terkena rentenir," ujarnya.

Saat ini, dari 49 Fintech yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, baru satu Fintech yang tercatat berbasis syariah yaitu PT Ammana Fintek Syariah.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Reboisasi lahan kritis merupakan upaya Telkom dalam pencegahan terjadinya erosi tanah

Jumat, 03 Mei 2024 - 16:48 WIB

Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon

Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional sebesar 12.744.925 Ha. Hal ini terjadi dikarenakan tidak seimbangnya penebangan pohon dengan penanaman…

Alfarisi Arifin, Direktur Utama Karubi Maru dan Enomoto Okuto, Kepala Koki Karubi Maru pada Pembukaan Gerai Kedua Karubi Maru Di Botani Square Mall Bogor

Jumat, 03 Mei 2024 - 14:15 WIB

Gandeng Koki Asli Jepang Karubi Maru Berikan Pengalaman Menyantap Yakiniku Dalam Jyubako

Hadirkan pengalaman baru dalam menyantap yakiniku di dalam kemasan Jyubako atau yang lebih dikenal dengan bento box Karubi Maru buka gerai keduanya di Botani Square Mall Bogor.

HINT Metaverse Eau de Perfume

Jumat, 03 Mei 2024 - 14:02 WIB

Kolaborasi HINT Dengan AI Technology Ciptakan Parfum Aroma Futuristik

HINT, brand parfum lokal yang menghadirkan inovasi parfum yang unik dan diinfus dengan teknologinya, kembali hadir dengan mengembangkan teknologi teranyar dengan menciptakan varian parfum terbaru, …

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 03 Mei 2024 - 13:32 WIB

Perjuangkan HGBT untuk Seluruh Sektor Industri, Menperin Agus Kirimi Kementerian ESDM Surat Evaluasi

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita kembali menegaskan, pihaknya bertekad untuk terus memperjuangkan agar kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dapat dinikmati oleh seluruh sektor…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 03 Mei 2024 - 13:28 WIB

Ekspansif Selama 32 Bulan, Menperin Agus: Industri Manufaktur RI Sehat Dan Solid

Fase ekspansi yang dicatat oleh industri manufaktur tanah air masih berlanjut sehingga memperpanjang periode selama 32 bulan berturut-turut. Ini berdasarkan laporan S&P Global, yang menunjukkan…