Bidik Segmen Milenial, Sepatu Bata Kejar Target Pertumbuhan Double Digit
Oleh : Kormen Barus | Jumat, 29 Juni 2018 - 10:32 WIB
PT Sepatu Bata Tbk (Bata) (Foto Kormen)
INDUSTRY.co.id - Jakarta- PT Sepatu Bata Tbk (Bata) terus melakukan berbagai inovasi dan strategi untuk mengejar target pertumbuhan double digit di tahun 2018.
Presiden Direktur PT Sepatu Bata Tbk, Inderpreet Singht mengatakan, untuk belanja modal pihaknya menganggarkan dana sebesar US$ 3 juta. Dengan menggunakan kurs Rp 14.000 per dolar AS, angka tersebut setara dengan Rp 42 miliar.
Seluruh kebutuhan investasi tahun ini menggunakan dana kas internal, artinya kami tidak akan melakukan aksi korporasi maupun pinjaman pihak eksternal untuk belanja modal termasuk ekspansi tersebut, ujarnya saat Paparan Publik BATA, di Jakarta, Kamis (28/6/2018).
Menurut Inderpreet Singht, Sepatu Bata menargetkan membuka 45 toko baru hingga akhir tahun 2018. Selain itu tahun ini juga berencana melakukan renovasi sekitar 70 toko dengan konsep Red Label. Pihaknya juga mengusung sejumlah strategi baru yakni mengembangkan produk baru sesuai kebutuhan pasar, memacu promosi serta mengembangkan penjualan melalui platform e-commerce.
Bata kata dia terus memperluas segmen pasar dengan membidik segmen kalangan anak muda atau generasi milenial dengan menghadirkan produk - produk yang sesuai kebutuhan dan gaya hidup generasi tersebut.
Direktur BATA, Hatta Tutoko, menambahkan, sepanjang semester I-2018 BATA telah membuka sebanyak 20 toko baru di Indonesia, selain itu telah dilakukan revonasi sebanyak 22 toko dengan konsep Red Label. Sisa dari target tersebut akan direalisasikan pada sesi II, yakni periode Juli hingga Desember 2018.
Kami harus mengejar tambahan pembukaan toko baru sebanyak 25 unit serta renovasi minimal sebanyak 45 toko. Untuk tahun 2019 kami menargetkan membuka dan meronovasi minimal 150 toko,ujarnya.
Hatta Tutoko mengaku gencar melakukan ekspansi guna mengejar target pertumbuhan penjualan dan laba bersih double digit di akhir tahun 2018. Karena hingga akhir Juni ini 2018, pertumbuhan penjualan BATA memang masih single digit, namun sudah menunjukan kenaikan yang positif dibanding periode yang sama tahun 2017.
Sementara untuk di kuartal I-2018, BATA tercatat membukukan penjualan Rp 196,60 miliar atau menunjukan penurunan sekitar 2% dibanding kuartal I-2017 yang tercatat Rp 200 miliar. Meski begitu dengan melakukan efisiensi di berbagai lini, BATA berhasil meraih pertumbuhan laba kotor sekitar 3% dari Rp 88,80 miliar menjadi Rp 91,38 miliar di kuartal I-2018.
Dari sisi kinerja keuangan, Hatta Tutoko, mengatakan, pada tahun buku 2017, BATA meraih laba bersih Rp 53,65 miliar atau menunjukan pertumbuhan sekitar 27% dibanding 2016 yang tercatat Rp 42,23 miliar. Artinya dividend payout ratio atas laba bersih 2017 mencapai sekitar 50%, imbuhnya.
Hatta Tutoko juga menginformasikan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang digelar sebelum paparan publik, yaitu, memutuskan pembagian dividen final Rp 7,21 miliar atau Rp 5,5 per saham dari perolehan laba bersih tahun 2017. Dividen tersebut akan dibayarkan kepada pemegang saham pada 1 Agustus 2018.
Dividen final tersebut melengkapi dividen interim yang telah dibagikan kepada pemegang saham sebesar Rp 23,69 miliar pada Desember 2017 lalu. Dengan begitu total dividen tunai yang akan dibayarkan atas perolehan laba bersih 2017 Rp 27,16 miliar, ujarnya. (Kormen)
Komentar Berita