Petrokimia Optimis Penjualan NPK Phonska Plus 100Ribu Ton

Oleh : Herry Barus | Jumat, 27 Januari 2017 - 03:28 WIB

Petrokimia Gresik
Petrokimia Gresik

INDUSTRY.co.id - Nganjuk- PT Petrokimia Gresik (PG) optimistis target penjualan pupuk nonsubsidi jenis NPK Phonska Plus pada 2017 ini bisa memenuhi target 100 ribu ton.

"Kami sengaja luncurkan yang nonsubsidi dengan harapan petani mempunyai pilihan untuk mendapatkan pupuk yang mereka butuhkan. Kami siapkan diri menuju lebih baik ke arah komersial," kata Direktur Teknik dan Pengembangan (Dirtekbang) PT Petrokimia Gresik Arif Fauzan ditemui Antara dalam peresmian gerai pertanian petromart di Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Kamis (26/1/2017)

Ia mengatakan, PT Petrokimia Gresik sengaja menyasar untuk produk nonsubsidi. Salah satunya, karena produksi pupuk yang lebih. Subsidi untuk Phonska sekitar 2,3 juta ton, dan perusahaan memroduksi 2,6 juta ton, sehingga masih ada kelebihan 300 ribu ton, yang diluncurkan untuk nonsubsidi. Namun, di awal masih 100 ribu ton.

Phonska Plus diluncurkan dalam uji coba di Denpasar dan Yogyakarta pada November 2016. Dari awal peluncuran tersebut, perusahaan menilai animo petani cukup bagus. Hingga kini, sudah sekitar 15 ribu ton berhasil terjual.

"Jadi, nanti akhir 2017 kami target 100 ribu ton. Nantinya juga akan meningkat terus sehubungan dengan kebijakan yang berubah juga," katanya.

Ia menambahkan, perusahaan sebelumnya telah melakukan uji coba produk tersebut mulai 2011. Dari hasil uji coba, penggunaan pupuk tersebut memberikan dampak positif, dimana produksi pertanian juga bisa bertambah 8-13 persen ton per hektare, sehingga peningatkan signifikan.

Penjualan Phonska Plus menyasar segmen pasar untuk pupuk tanaman pangan. Produk ini juga dijual dengan beragam kemasan, mulai 1 kilogram, 2 kilogram, hingga 25 kilogram.

Harga pabrik Phonska Plus adalah Rp4.500 per kilogram (Kg). Harga dari pabrik tersebut bisa berubah di setiap daerah, sebab disesuaikan dengan biaya transportasi.

Dari segi kandungan, pupuk ini mengandung unsur hara makro lengkap seperti Nitrogen (N), P2O5 atau Phospat (P), dan Kalium (K2O) dengan kadar masing-masing 15 persen.

Wakil Bupati Nganjuk KH Abdul Wahid Badrus mengatakan, di Kabupaten Nganjuk banyak tanaman pertanian, salah satunya bawang merah yang membutuhkan pupuk.

"Petani di Nganjuk ini mempunyai antusias tinggi dengan tanaman bawang merah dan ini sesuatu yang menggembirakan. Di satu sisi, petani menginginkan hasil melimpah. Iklim juga mendukung, sehingga diharapkan akan terus berkembang," katanya.

Di Kabupaten Nganjuk, luas lahan pertanian sekitar 100 ribu hektare dengan beragam kondisi pertanian, termasuk di perbukitan. Di penghujan ini, petani mayoritas bertanam padi, sementara saat kemarau akan tanam bawang merah.

Wabup juga berharap, ke depan akan ada penelitian dari PT Petrokimia Gresik, agar bawang merah yang ditanam petani semakin besar, sehingga pendapatan petani pun juga menjadi lebih baik.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…