50 Pesawat Boeing 737 MAX 10 Segera Perkuat Armada Lion Group
Oleh : Anisa Triyuli | Selasa, 10 April 2018 - 20:42 WIB
50 Pesawat Boeing 737 MAX 10 Segera Perkuat Armada Lion Group (Foto Anisa)
INDUSTRY.co.id - Jakarta – Boeing dan Lion Air Group, Selasa (10/4/2018) di Jakarta meresmikan pembelian 50 Boeing 737 MAX 10 sebagai generasi pesawat terbaru, yang akan menjadi jet berlorong tunggal (single aisle) paling efisien dan menguntungkan di industri penerbangan.
Peresmian pada hari ini dihadiri oleh Edward Sirait, President and CEO Lion Air Group. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Dinesh A. Keskar, Senior Vice President –Sales Asia Pacific & India, Boieng Commercial Airplanes. Rusdi Kirana, Founder Lion Air Group . Ketua Umum Gapki, Joko Supriyono. Joseph Donovando, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia.
Dengan kontrak pembelian bernilai sekitar 6,24 miliar dolar AS sesuai daftar resmi harga pesawat yang dirilis Boeing. Nominal tersebut menjadikan Lion Air Group sebagai pelanggan Boeing dengan pemesanan pesawat terbesar untuk jenis MAX 10 hingga saat ini. Pembelian ini merupakan kelanjutan dari komitmen Boeing dan Lion Air Group di Paris Air Show 2017.
“Lion Air Group sangat senang menjadi pelanggan pertama yang melakukan pembelian versi terbaru Boeing 737 MAX 10. Pesawat ini memberikan keuntungan lebih karena memiliki tingkat efisien yang semakin tinggi dari segi bahan bakar, biaya operasional dan sangat sesuai dengan perkembangan armada yang semakin canggih”. Kata Edward Sirait, President and CEO Lion Air Group.
Ia menambahkan, “Boieng 737 MAX adalah kombinasi sempurna dari jet lorong tunggal dan akan menjadi pesawat yang ideal seiring strategi pertumbuhan Lion Air Group. Boeing 737 MAX 10 akan melengkapi MAX 8 dan MAX 9 yang sudah kami operasikan. Kami akan terus memimpin pasar aviasi dengan kesugguhan memberikan yang terbaik”, ujarnya.
Keluarga MAX akan memberikan solusi bagi Lion Air Group sejalan ekspansi bisnis dan komitmen dalam menyediakan layanan dengan mengedepankan kenyamanan tertinggi bagi pelanggan selama perjalanan udara, terutama di kawasan Asia Tenggara.
Komentar Berita