Tingkatkan Perdagangan, Kadin Rayu Taiwan Dirikan Taiwan Town

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. KADIN mengusulkan agar Taiwan dan Indonesia bekerja sama untuk mempromosikan produk unggulan Taiwan dengan mendirikan "TaiwanTown" serupa Ximending di Indonesia, sebagai dobrakan untuk branding Taiwan di Indonesia.

Penandatanganan MOU pada Sabtu (30/3/2018)tersebut diwakili oleh CEO TAITRA Walter Yeh dan Ketua KADIN Indonesia Komite Taiwan S. D. Darmono, dengan disaksikan oleh Wakil Menteri Kementerian Taiwan Bidang Ekonomi Wang Mei-hua, Chairman TAITRA James C.F. Huang, hingga Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani.

Darmono mengungkapkan, diharapkan setelah penandatanganan MOU ini, Taiwan dan Indonesia dapat meningkatkan volume perdagangan dan mendatangkan lebih banyak turis antar kedua negara.

Menurut Darmono, kerjasama lebih lanjut antara Taiwan dan Indonesia membutuhkan tindakan khusus, seperti mendirikan Pusat Kebudayaan Taiwan dan Pusat Perdagangan Taiwan di Indonesia untuk mengekspos dan mendongkrak popularitas Taiwan sehingga masyarakat Indonesia dapat menjadi lebih sadar akan Taiwan.

Selain berfokus pada peningkatan perdagangan antara kedua belah pihak, Darmono juga menyarankan kerjasama Taiwan-Indonesia dapat dimulai dari tempat-tempat kecil. Misalnya, Taiwan dapat menyewa atau membeli bangunan atau blok di Indonesia, dan mendirikan pusat perbelanjaan eksklusif yang menjual berbagai produk dari Taiwan.

Beliau menjelaskan, seperti "Chinatown" yang umum bagi semua negara di dunia, Taiwan dapat menciptakan "TaiwanTown" serupa Ximending di Indonesia. Karena Jakarta sudah terlalu jenuh, lokasi "TaiwanTown" dapat dipilih di kota-kota di pinggiran Jakarta seperti Cikarang, dengan mendirikan kompleks perbelanjaan di Indonesia dalam bentuk "Street Mall" yang mirip dengan Ximending di Taiwan.

Darmono menambahkan, dibukanya “TaiwanTown” di Indonesia pasti akan menarik banyak konsumen. Ini adalah situasi win-win untuk Taiwan dan Indonesia, dan KADIN Indonesia akan sepenuhnya membantu dalam mendirikan “TaiwanTown” di Indonesia.

Selain itu, Wakil Ketua KADIN Indonesia Shinta Kamdani menjelaskan, beliau sempat mengunjungi Presiden Tsai Ing-wen sebelum pelantikan presiden dan bertukar pandangan mengenai kebijakan New Southbound Policy. Karena Indonesia adalah negara ekonomi terbesar ASEAN, Presiden Tsai waktu itu mengungkap bahwa Indonesia adalah pasar paling penting dalam kebijakan baru di Taiwan itu.

Shinta mengungkapkan, sebagai pemimpin wanita, beliau benar-benar terinspirasi oleh Presiden Tsai. Beliau pernah mendengarkan langsung pidato Presiden Tsai dan baginya itu merupakan kesempatan yang sangat bagus untuk bertemu dengan seorang pemimpin wanita yang luar biasa seperti Presiden Tsai.

Berbicara tentang kelebihan dan tantangan investasi asing di Indonesia, Shinta menganalisis bahwa pemerintah Indonesia telah memberikan keringanan pajak dan subsidi investasi, dan telah lama berkomitmen untuk mempromosikan industri padat karya, manufaktur, dan pembangunan industri berskala besar.

Dalam hal tantangan, Shinta mengungkap bahwa pemerintah pusat dan daerah di Indonesia belum cukup konsisten dalam undang-undang investasi, undang-undang dan peraturan ketenagakerjaan yang mengatur bagaimana warga negara asing mendapatkan dokumen yang diperlukan untuk bekerja di Indonesia, upah minimum Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, dan sistem pajak yang mengatur investor asing serta bagaimana investor asing memahami sistem perpajakan Indonesia adalah beberapa tantangan investasi asing di Indonesia.