Pelat Timah Nusantara Anggarkan Belanja Modal US$9,7 Juta pada 2018

Oleh : Abraham Sihombing | Kamis, 29 Maret 2018 - 16:10 WIB

PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) (Foto Abe)
PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) (Foto Abe)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) mengalokasikan dana belanja barang modal (capital expenditure/capex) sebesar US$9,7 juta pada tahun ini untuk mendorong peningkatan kualitas produk dan mempertahankan kondisi pabrik perseroan.

“Dalam menghadapi tantangan bisnis saat ini, manajemen perseroan akan terus berupaya menyusun strategi serta kebijakan yang mampu menjawab ketidakpastian lingkungan dunia bisnis,” ujar Jetrinaldi, Direktur Keuangan dan Independen NIKL, dalam acara paparan publik di Jakarta, Kamis (29/03/2018).

Jetrinaldi menuturkan, manajemen perseroan akan terus meningkatkan kualitas kerja, mengoptimalisasi hasil produksi dan efisiensi biaya sehingga struktur biaya produksi menjadi lebih berdaya saing.

Sementara itu, Adhirman T.A., Direktur Utama NIKL, mengemukakan, perseroan pada tahun ini menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 10%, atau sekitar US$166,972 juta dibandingkan dengan realisasi pendapatan 2017 sebesar US$151,793 juta.

“100% penjualan masih terkonsentrasi di pasar domestik,” imbuhnya.

NIKL adalah satu-satunya perusahaan domestik yang bergerak di bisnis plat timah dan menguasai pangsa pasar di Indonesia. Hingga Desember 2017, pangsa pasar perseroan di tanah air mencapai 61,78%, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 60,50%.

Sekitar 23,68% produk plat timah NIKL dipasok ke produsen susu, 20,02% ke produsen biskuit dan permen, 19,81% ke produsen makanan, 16,86% ke produsen kimia, 4,52% ke produsen kaleng umum, 1,58% ke minyak goreng serta buah dan 0,53% ke minuman. Sisanya dikonsumsi oleh berbagai sektor lainnya.

“Kami menginginkan utilisasi pabrik pada tahun ini dapat mencapai 100% dibandingkan utilisasi tahun sebelumnya yang masih berkisar antara 90-95%. Jadi, kapasitas produksi kami sudah penuh,” tukas Ardhiman.

Pada 2017, NIKL mencatat pendapatan US$151,793 juta, tumbuh 15,29% dibandingkan pada 2016 sebesar US$131,66 juta. Sementara itu, laba NIKL pada 2017 mencapai US$1,36 juta dan total aset sebesar US$126,12 juta. (Abraham Sihombing)

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…