Batu Bara Kalori Tinggi Bukit Asam Siap Ekspor ke Asia

Oleh : Arya Mandala | Sabtu, 17 Maret 2018 - 10:41 WIB

Ilustrasi Tambang Batu Bara PT Bukit Asam Tbk
Ilustrasi Tambang Batu Bara PT Bukit Asam Tbk

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Batu bara berkalori tinggi yang diproduksi PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan di eskpor ke sejumlah Asia. Langkah ini merupakan upaya memacu pendapatan sering langkah pemerintah membatasi bata bara DMO maksimal US$ 70 Per Ton.

Presiden RI Joko Widodo akhirnya menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) nomor 8 tahun 2018 tentang harga acuan batu bara untuk kebutuhan domestik domestic market obligation (DMO).

Dalam aturan turunan berupa Peraturan Menteri (Permen) ESDM nantinya mengharuskan produsen batu bara mengalokasi 25% produksinya untuk kebutuhan pembangkit listrik dalam negeri.

Selain itu, ditetapkan harga batas atas DMO untuk kelistrikan sebesar US$70 per ton.

Sementara ketika harga batu bara turun, akan didasarkan pada harga acuan batu bara. Saat ini harga acuan batu bara terus membara, mencapai lebih dari US$ 100 per ton.

Menanggapi kebijakan tersebut, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengaku tidak cemas. Anak usaha PT Inalum (Persero) tersebut akan menerapkan beberapa strategi agar pundi-pundinya tidak tergerus.

Salah satunya kembali memproduksi batu bara berjenis kalori tinggi.

Strategi itu diungkapkan Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin. Menurutnya batu bara kalori tinggi yang akan diproduksi berjumlah sekitar 3 juta ton dengan kalori 6.400 kkal.

Kami sudah punya buyer yang akan menyerap produksi batu bara berkalori tinggi tersebut, ujarnya saat Konfrensi Pers Paparan Kinerja PTBA di Jakarta, Senin (12/3).

Meski begitu diakui Arviyan pihaknya perlu melakukan persiapan khusus untuk memproduksi batu bara jenis tersebut.

Barang ini langkah, makanya beberapa buyer ada minta order duluan, tapi kami butuh persiapan, ujarnya.

Sementara Direktur PTBA Adib Abdillah mengatakan, pasar batu bara berkalori tinggi sebagian besar dari luar negeri seperti Jepang, Taiwan, India dan Malaysia.

Ada juga yang dari dalam negeri tetapi jumlahnya kecil, terutama dari industri peleburan baja, imbuh Adib Abdillah.

Untuk harga jual Adib mengatakan produk ini akan dipasarkan dengan harga premium sebesar US$ 5 di atas harga batu bara jenis lain.

Dengan memproduksi batu bara berkalori tinggi, PTBA mengklaim akan dapat mengkonpensasi 25% produksi yang harus dijual didalam negeri dengan harga US$ 70.

Selain itu kata Arviyan, harga yang DMO yang ditetapkan sebenarnya masih lebih tinggi dibanding harga rata-rata batu bara selama tiga tahun terakhir.

Karena itu tidak perlu khawatir dengan kebijakan DMO, urainya.

Terkait kinerja, sepanjang tahun 2017 PTBA tercatat membukukan laba bersih Rp 4,47 triliun atau mengalami peningkatan 223% dibanding periode yang sama tahun 2016 yang tercatat Rp 2,06 triliun.

Sementara EBITDA perusahaan naik 102% year on year atau naik dari Rp 2,62 triliun menjadi Rp 5,03 triliun.

Kenaikan laba bersih tersebut menurut Arviyan membuat laba per lembar saham (EPS) PTBA menjadi Rp 425 atau naik 124% dari posisi EPS tahun 2016 yang sebesar Rp 190.

Untuk dana belanja modal, PTBA menganggarkan dana sebesar Rp 6,5 triliun yang akan dialokasikan sebesar Rp 1,4 triliun untuk belanja rutin.

Sisanya Rp 5,12 triliun untuk investasi pengembangan bisnis, diantaranya pengembangan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank Mandiri saat menyerahkan santunan ke Yatim dan Dhuafa

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:34 WIB

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Bank Mandiri kembali berbagi kebersamaan di bulan suci Ramadan dengan masyarakat sekitar. Kali ini, Bank Mandiri bersama anak perusahaan memberikan bingkisan kepada 57.000 anak yatim dan duafa,…

Gedung BNI

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:28 WIB

BNI Terbitkan Global Bond Senilai USD500 Juta

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berencana melakukan penerbitan surat utang senior dalam denominasi Dolar Amerika Serikat senilai USD500 juta atau sekitar Rp7,94 triliun (kurs…

Dukung Penurunan Angka Stunting, ID FOOD Kembali Salurkan Bantuan Pangan Telur dan Daging Ayam di Sumatera Utara

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:33 WIB

Dukung Penurunan Angka Stunting, ID FOOD Kembali Salurkan Bantuan Pangan Telur dan Daging Ayam di Sumatera Utara

Kota Medan, Sumatera Utara – Holding BUMN Pangan ID FOOD terus menggenjot penyaluran bantuan pangan penanganan stunting tahap I tahun 2024 yang sudah mulai berjalan pada pertengahan Maret…

Mentan Amran Sulaiman

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:21 WIB

Mentan Amran Serahkan Total Alokasi Pupuk Subsidi 54 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara simbolis menyerahkan alokasi penambahan pupuk subsidi untuk petani seluruh Indonesia sebesar Rp 28 triliun.

Petugas BNI memperlihatkan uang persediaan ke masyarakat

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:16 WIB

Penuhi Kebutuhan Ramadan dan Lebaran, BNI Sediakan Uang Tunai Rp26,6 Triliun

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkomitmen untuk mendukung kelancaran transaksi masyarakat dengan menyediakan dana tunai senilai Rp26,6 triliun selama Ramadan dan Hari Raya…