UGM Paling Banyak Biayai Penelitian Melalui BOPTN

Oleh : Herry Barus | Rabu, 17 Januari 2018 - 11:13 WIB

UGM

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Universitas Gadjah Mada mendapat pembiayaan penelitian paling banyak dibandingkan perguruan tinggi lainnya melalui skema Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) Riset dan Pengabdian Masyarakat 2018.

"UGM dengan jumlah judul penelitian sebanyak 573 judul untuk tahun ini," ujar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir usai peluncuran dana BOPTN Riset dan Pengabdian Masyarakat 2018 di Jakarta, Selasa (16/1/2018)

Perguruan tinggi lainnya yakni Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan 399 judul, kemudian Institut Pertanian Bogor dengan 336 judul, Universitas Indonesia (UI) dengan 318 judul, Institut Sepuluh Nopember (ITS) dengan 295 judul, Universitas Hasanuddin dengan 280 judul, kemudian Universitas Sumatera Utara (USU) dengan 265 judul, Universitas Airlangga dengan 280 judul, Universitas Padjajaran dengan 232 judul, dan Universitas Diponegoro dengan 212 judul.

Jika dikelompokkan dengan klaster perguruan tinggi yakni perguruan tinggi mandiri dengan 4.623 judul atau dana Rp540 miliar, kelompok perguruan tinggi utama dengan 3.645 judul dengan dana Rp334 miliar, kelompok perguruan tinggi madya dengan 3.823 judul dengan dana Rp218,9 miliar, dan kelompok perguruan tinggi binaan dengan 6.341 judul dengan dana Rp197 miliar.

Nasir mulai tahun ini, pihaknya menerapkan paradigma baru dalam pembiayaan penelitian dengan menggunakan Standar Biaya Keluaran (SBK). Hal itu untuk mencapai target indikator publikasi internasional, kekayaan intelektual yang didaftarkan serta prototipe pada Tingkat Kesiapan Teknologi sampai dengan tujuh.

Sedangkan untuk pengabdian kepada masyarakat, pendanaan 2018 difokuskan pada kegiatan membangun desa dan mampu mengentaskan masyarakat tersisih pada semua strata.

Nasir juga meminta agar peneliti maupun dosen untuk semangat menulis, karena salah satu cara untuk memperkenalkan hasil-hasil penelitian adalah melalui tulisan yang dipublikasikan.

"Dengan menulis maka peneliti dan dosen dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah pergaulan ilmiah dunia. Kita harus tunjukkan pada dunia bahwa peneliti dan dosen Indonesia adalah para penemu dan ilmuwan hebat dan karya tulis yang dibuat juga bisa menjadi solusi berbagai persoalan masyarakat," papar dia seperti dilansir Antara.

Pemerintah meluncurkan BOPTN Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk 2018 sebanyak Rp1,29 triliun dengan total judul penelitian sebanyak 18.433 judul, dan total dana untuk pengabdian kepada masyarakat adalah Rp138,8 miliar dengan total sebanyak 2.201 judul. Jumlah penelitian yang didanai lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dari 15.124 judul menjadi 18.433 judul.

Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti, Dimyati, mengatakan ada tim penilai yang akan meneliti calon proposal dan proposal yang diajukan oleh peneliti, sehingga akhirnya didapatkan proposal yang bisa didanai.

"Jadi tim penilai itu independen, mereka dilatih dan bersertifikat internasional sehingga adil," kata Dimyati.

Disinggung mengenai dana BOPTN penelitian yang lebih banyak untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Dimyati mengatakan bahwa perguruan tinggi swasta pun mengalami kenaikan jumlah penelitian yang dibiayai. Dimyati memberi contoh Universitas Satya Wacana yang pada tahun ini masuk ke dalam 20 besar pembiayaan dana BOPTN. Begitu dengan universitas dibawah naungan Muhammadiyah.