Kemenperin Pacu Pengembangan Industri Jamu Yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan

Oleh : Ridwan | Selasa, 12 Desember 2017 - 21:45 WIB

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto bersama Dirjen IKM Kemenperin, Gati Wibawaningsih (Foto:Humas)
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto bersama Dirjen IKM Kemenperin, Gati Wibawaningsih (Foto:Humas)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri wellness, farmasi, herbal dan produk kecantikan nasional yang berdaya saing dan berkelanjutan.

"Dalam pembangunannya produsen perlu mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki guna menghasilkan produk yang inovatif dan kompetitif sesuai kebutuhan pasar saat ini," ujar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto di Jakarta (12/12/2017).

Kemenperin mencatat, Indonesia menempati urutan ke-4 sebagai produsen jamu atau herbal di dunia setelah Tiongkok, India dan Korea.

"Seyogianya kita mampu melebihi negara-negara tersebut bila kita mengkaji bahwa di Indonesia terdapat 30 ribu jenis tanaman herbal, dan perlu dimanfaatkan oleh industri," ungkapnya.

Hal tersebut juga menjadi potensi pengembangan industri obat tradisional serta kosmetik berbahan dasar alam (organic based cosmetics) yang saat ini sedang menjadi tren di pasar.

"Selain meningkatkan invoasi produk, kami harapkan juga produknya bisa diperjualbelikan secara online. Upaya ini untuk memasuki fase revolusi industri ke-4," imbuhnya.

Sementara itu, Dirjen IKM Kemenperin, Gati Wibawaningsih menjelaskan, industri farmasi dan kosmetik termasuk industri obat tradisional, menjadi salah satu sektor andalan karena sebagai penggerak utama perekonomian di masa yang akan datang.

Potensi industri kosmetik dalam negeri didukung melalui kekuatan sekitar 760 perusahaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 75 ribu orang dan tenaga kerja tidak langsung 600 ribu orang.

"Artinya, sektor ini tergolong padat karya, dan kami dorong agar juga berorientasi ekspor," jelas Gati.  

Sedangkan, untuk produsen jamu, saat ini terdapat 986 industri jamu yang terdiri dari 102 Industri Obat Tradisional (IOT) dan selebihnya termasuk Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) yang tersebar di wilayah Indonesia terutama di Pulau Jawa.

"Hingga saat ini, industri obat tradisional mampu menyerap lebih dari 15 juta tenaga kerja, tiga juta diantaranya terserap di industri jamu yang berfungsi sebagai obat, dan 12 juta lainnya terserap di industri jamu yang telah berkembang ke arah makanan, minuman, kosmetik, spa, dan aromaterapi," papar Gati.  

Bahkan, Gati menyebut, industri jamu nasional pada tahun ini mengalami pertumbuhan sebesar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. "Peta persaingan pasar industri jamu atau obat tradisional di Indonesia masih didominasi oleh produk dalam negeri," imbuhnya.

Gati menambahkan, program pengembangan industri jamu nasional ke depannya akan diarahkan untuk mendorong penguasaan di bidang teknologi, peningkatan kemampuan sumber daya manusia, serta mengembangkan dan mengamankan pasar dalam negeri sebagai basis untuk peningkatan industri jamu nasional yang mandiri dan berdaya saing global.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ketua Umum INKOWAPI, Sharmila Yahya

Minggu, 28 April 2024 - 20:03 WIB

INKOWAPI Siap Dukung Percepatan Pelaksanaan Program Makan Siang & Susu Gratis

Induk Koperasi Pengusaha Wanita Indonesia (INKOWAPI) mendukung percepatan pelaksanaan program makan siang dan susu gratis yang digagas Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029.

Baliho Dico Ganinduto

Minggu, 28 April 2024 - 18:54 WIB

Viral Baliho Dico Ganinduto Gubernur Jateng, Ini Kata Pakar

Sejumlah wilayah di Jawa Tengah 'dibanjiri' baliho hingga billboard yang menampilkan foto Bupati Kendal Dico Ganinduto. Hal tersebut membuat menarik perhatian seluruh masyarakat Jateng hingga…

Dukungan Lingkungan Penting bagi Produksi Gula, PT PG Rajawali II Gencarkan Kemitraan Tebu dan Salurkan Bantuan Fasilitas Umum bagi Desa Penyangga

Minggu, 28 April 2024 - 16:16 WIB

Dukungan Lingkungan Penting bagi Produksi Gula, PG Rajawali II Gencarkan Kemitraan Tebu dan Salurkan Bantuan Fasilitas Umum bagi Desa Penyangga

Indramayu – Upaya mendorong produktivitas gula perlu mendapat dukungan kolektif berbagai pihak, salah satunya dari masyarakat desa penyangga di sekitar perkebunan tebu dan pabrik gula. Pemberdayaan…

Pelita Air

Minggu, 28 April 2024 - 15:28 WIB

Pelita Air Tambah Rute Baru Penerbangan Langsung Jakarta-Kendari-Jakarta

Pelita Air (kode penerbangan IP), membuka rute penerbangan baru Jakarta-Kendari-Jakarta (langsung) dengan melakukan penerbangan perdana dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Jakarta (CGK) ke…

Pegadaian Berangkatkan Peserta Program Umrah Akbar

Minggu, 28 April 2024 - 14:54 WIB

Pegadaian Berangkatkan Peserta Program Umrah Akbar

PT Pegadaian memberangkatkan peserta program Umrah Akbar dari beberapa wilayah di Indonesia pada 22, 23 dan 24 April 2024. Khusus untuk Jakarta, para peserta berangkat melalui Bandara Soekarno…