BI Beri Perhatian Terhadap NPL BPR NTB

Oleh : Herry Barus | Rabu, 22 November 2017 - 06:59 WIB

Bank Indonesia
Bank Indonesia

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Bank Indonesia memberi perhatian terhadap "Non Performing Loan" (NPL) atau rasio kredit bermasalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Nusa Tenggara Barat yang sudah diatas ketentuan sebesar 5 persen.

"Masalah pengawasan BPR secara mikroprudensial memang ada di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), namun kami akan melihat dampaknya terhadap perekonomian di daerah tersebut (NTB)," kata Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI) Linda Maulidina Hakim, di Jakarta, Selasa (21/11/2017)

Hal itu dikatakan usai memberikan materi tentang penerapan kebijakan makroprudensial melalui pengaturan "loan to value" pada pelatihan 580 wartawan daerah yang digelar Bank Indonesia.

Ia mengatakan di dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, dijelaskan bahwa Bank Indonesia bertugas melakukan pengaturan dan pengawasan makro prudensial sejak 31 Desember 2013.

Artinya, Bank Indonesia bertugas memonitor pengaruh tingginya NPL perbankan yang tergolong sistemik atau menimbulkan kerugian ekonomi yang besar di sektor keuangan.

Sedangkan fungsi pengaturan dan pengawasan bank secara mikro dan makro dilakukan oleh OJK.

Oleh sebab itu, pihaknya tetap bisa memberikan masukan kepada OJK terkait dengan masalah rasio kredit bermasalah BPR di NTB, yang tergolong sangat tinggi.

"Masukan yang dapat kami berikan kepada OJK, lebih banyak semacam peringatan. Apabila ada dampak ssitemik pada regional tertentu maka kami koordinasi dengan OJK, Lembaga Penjamin Simpanan dan Kementerian Keuangan," ucap Linda kepada awak media.

OJK NTB mencatat nilai kredit macet BPR di NTB pada 2016 sebesar 9,75 persen atau senilai Rp112 miliar. Angka tersebut membesar menjadi 11,71 persen atau senilai Rp145 miliar pada posisi Juni 2017.

Makin bertambahnya nilai kredit bermasalah BPR di NTB, salah satunya disebabkan kurangnya prinsip kehati-hatian dalam menyetujui permohonan pinjaman.

Dari 32 BPR yang ada di NTB, ada tiga bank yang perlu mendapatkan perhatian serius karena nilai kredit macetnya relatif besar, yakni di atas ketentuan otoritas sebesar 5 persen.

OJK NTB sendiri terus berkoordinasi dengan seluruh perbankan untuk menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit dan memberikan pendampingan terhadap debiturnya, terutama sektor produktif agar usahanya bisa berjalan lancar.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Gala dinner 2nd Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific

Sabtu, 04 Mei 2024 - 11:30 WIB

Nuansa Bali Meriahkan Gala Dinner 2nd Tourism Regional Conference

Rangkaian pelaksanaan 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Kamis (2/5/2024), dilanjutkan…

Menparekraf Sandiaga Uno saat mengajak delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference tanam Bakau

Sabtu, 04 Mei 2024 - 10:45 WIB

Menteri Sandiaga Uno Ajak Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference Tanam Bakau di Telaga Waja, Benoa

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengajak delegasi "The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the…

Ilustrasi emas. (Ulrich Baumgarten/Getty Images)

Sabtu, 04 Mei 2024 - 09:58 WIB

Analisa Harga Emas Tahun 2024: Menyentuh Tempat Tertinggi

Tahun 2024 diprediksi menjadi tahun yang menarik bagi pasar emas. Dengan beberapa analis dan sumber berbagai institusi memperkirakan harga emas akan mencapai tingkat yang belum pernah terjadi…

Presiden saat meresmikan Bendungan Tiu Suntuk NTB

Sabtu, 04 Mei 2024 - 07:56 WIB

PTPP Selesaikan Proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II

PT PP (Persero) Tbk sebagai salah satu BUMN Konstruksi dan Investasi di Indonesia (“PTPP”) berhasil menyelesaikan pembangunan proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II dengan luas 464,63 Ha.

PT JIEP Segera Hadirkan Salah Satu Masjid Terbesar di Jakarta Timur

Sabtu, 04 Mei 2024 - 04:17 WIB

PT JIEP Segera Hadirkan Salah Satu Masjid Terbesar di Jakarta Timur

PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) menggelar seremoni peletakan batu pertama (groundbreaking) Pembangunan Masjid JIEP Jayakarta yang akan menjadi salah satu Masjid terbesar di Jakarta…