BPJS Kesehatan Harus Siap Hadapi Tantangan Termasuk Defisit

Oleh : Herry Barus | Selasa, 14 November 2017 - 06:30 WIB

BPJS Kesehatan. (Foto: IST)
BPJS Kesehatan. (Foto: IST)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan harus siap menghadapi tantangan terkait pelayanan kepada masyarakat, termasuk mengalami defisit.

"Sebagai jenis asuransi yang baru mulai beberapa tahun, dia harus menghadapi segala macam tantangan," ujar Suahasil di Jakarta, Senin (13/11/2017)

Ia menjelaskan dalam menghadapi segala jenis tantangan tersebut maka BPJS Kesehatan harus menyiapkan antisipasi agar tidak terjadi persoalan yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan pada arus kas.

Ia menyebutkan antisipasi tersebut diantaranya dengan mempunyai kemampuan untuk me-'manage' para peserta BPJS Kesehatan yang saat ini tercatat memiliki karakteristik keanggotaan yang berbeda-beda.

"Untuk 'member' PBI (penerima bantuan iuran) yang dibiayai negara, karateristiknya beda dengan yang membayar (iuran) sendiri atau yang didaftarkan pemda, serta jenis yang 'co sharing' dengan pengusaha atau pemberi kerja," jelasnya.

Untuk itu, ia mengharapkan BPJS Kesehatan mampu mengelola pembiayaan dengan lebih optimal agar tidak hanya sekedar meminta tambahan dana untuk menutup defisit yang diproyeksikan mencapai Rp9 triliun.

"Ini berarti BPJS harus kerja lebih keras lagi dalam mempertahankan 'member' dan mengumpulkan 'revenue' dari 'member' tersebut. Jadi ada pagar sehingga dia 'sustain'," ujar Suahasil.

Sebelumnya, BPJS Kesehatan dilaporkan mengalami defisit yang meningkat hingga mencapai Rp9 triliun yang dikhawatirkan bisa mengganggu pelayanan kesehatan dan operasional rumah sakit.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat mengusulkan untuk menaikkan premi keanggotaan BPJS Kesehatan dengan memperhitungkan tingkat inflasi saat ini.

Selain itu, layanan BPJS Kesehatan juga diusulkan untuk didesentralisasikan ke pemerintah daerah guna mengurangi beban pemerintah pusat.

Usulan lainnya adalah dengan menambal defisit tersebut dalam waktu dekat melalui Dana Bagi Hasil dari penerimaan cukai hasil tembakau sebesar Rp5 triliun.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Elevee Condominium

Selasa, 30 April 2024 - 09:20 WIB

Barat Jakarta Tetap Jadi 'Berlian' Properti Meski Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta resmi melepaskan statusnya sebagai Ibu Kota Indonesia setelah Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ) disahkan pada 28 Maret 2024 lalu. Meski demikian, banyak pengamat menilai Jakarta…

Cerita Film Syirik Related Dengan Gen Z dan Milenial

Selasa, 30 April 2024 - 08:54 WIB

Ketua PWI Jateng Terima Kru Ganesa Film, Berharap Film ''Syirik'' Jadi Tontonan juga Ada Unsur Tuntunan

Kru Ganesa Film, perusahaan film legendaris yang telah memproduksi puluhan judul film, menggandeng wartawan di Semarang untuk turut mempromosikan film terbarunya bertajuk ''Syirik (Neraka Pesisir…

Perkuat Pemberdayaan Sosial, Tol Padang Sicincin Kian Progresif

Selasa, 30 April 2024 - 08:47 WIB

Perkuat Pemberdayaan Sosial, Tol Padang Sicincin Kian Progresif

Mendukung percepatan pembangunan yang berkelanjutan pada Proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Ruas Padang Pekanbaru (Seksi Padang-Sicincin), PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) melakukan…

Kehadiran Artis Film Syirik NPLS di SMK N 8 dan SMKN 4 Semarang di Sambut Meriah.

Selasa, 30 April 2024 - 08:33 WIB

Kehadiran Artis Film Syirik NPLS di SMK N 8 dan SMKN 4 Semarang di Sambut Meriah.

Kemeriahan mewarnai acara Film Syirik Neraka Pesisir Laut Selatan Goes To School di SMK N 8 Semarang. Tidak kurang 200 Siswa memadati Aula. Penyambutan kehadiran dua artis pendukung film besutan…

Bank Danamon

Selasa, 30 April 2024 - 06:08 WIB

Danamon Umumkan Kinerja Keuangan pada Kuartal I Tahun 2024

- PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) hari ini mengumumkan pencapaian kinerja keuangan pada kuartal I tahun 2024 dengan menunjukkan kemajuan yang signifikan pada pertumbuhan lending dan…