Kinerja Ekonomi Presiden Jokowi-JK Terkendali

Oleh : Herry Barus | Rabu, 18 Oktober 2017 - 16:21 WIB

Presiden Jokowi bersama Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (18/10). (Foto: Humas/Oji)
Presiden Jokowi bersama Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (18/10). (Foto: Humas/Oji)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pakar ekonomi Prof Firmanzah menilai kinerja ekonomi selama tiga tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sudah cukup baik dan terkendali.

"Sejumlah indikator ekonomi dalam tiga tahun terakhir ini, sudah cukup baik dan terkendali," katanya di Jakarta, Rabu (18/10/2017)

Ia mengatakan, indikator makro ekonomi seperti cadangan devisa terus menguat, nilai tukar tetap terjaga, dan inflasi juga terkendali.

Lalu, untuk pertumbuhan ekonomi, memang capaiannya tidak terlalu tinggi, tapi dalam kondisi ekonomi dunia seperti saat ini, angka lima persen sudah optimal.

Menurut Rektor Universitas Paramadina yang akrab disapa Fiz tersebut, negara berbasis komoditas serupa Indonesia seperti Brazil, dan Rusia malah tumbuh negatif, serta Venezuela mesti menghadapi konflik politik dan sosial.

"Sedangkan, ekonomi Indonesia tetap terjaga," ujarnya.

Kemudian, indikator ekonomi lainnya yakni peringkat investasi juga menunjukkan perbaikan.

"Lembaga rating keuangan dunia seperti Standard & Poors, Moody's dan Fitch Ratings memasukkan Indonesia dalam negara layak investasi," ujarnya.

Demikian pula, lanjutnya, pembangunan infrastruktur yang tergelar di sejumlah daerah memberikan dampak positif dan gejolak harga pangan juga terkendali.

Ia juga mengapresiasi sejumlah program ekonomi kerakyatan seperti penyamaan harga BBM di seluruh Indonesia yang telah membantu masyarakat khususnya di Indonesia timur, lalu kredit usaha rakyat (KUR) yang meningkatkan kegiatan UMKM khususnya usaha mikro, dan program sertifikasi lahan, sehingga petani mempunyai akses pendanaan ke perbankan.

Namun demikian, Fiz memberikan sejumlah catatan terhadap tiga tahun kinerja ekonomi Pemerintahan Jokowi-JK.

"Pertama, angka pengangguran memang sedikit menurun, tapi cenderung landai. Sementara, pekerja informal cenderung membesar. Ini perlu menjadi perhatian pemerintah, penyerapan pekerja formal mesti diperbesar," tuturnya seperti dilansir Antara.

Catatan lain, pelibatan sektor swasta daerah terutama menengah ke bawah, dalam proyek infrastruktur perlu diperluas.

"Pengusaha daerah jangan hanya jadi penonton dari pembangunan infrastruktur di daerahnya. Perlu ada 'political will' dan 'good will' dari pemerintah pusat agar proyek-proyek tertentu diserahkan ke pengusaha daerah. Jangan semua BUMN dan pengusaha swasta besar, sehingga ada pemerataan," ujarnya.

Terakit program pengentasan kemiskinan, Fiz memberi catatan agar lebih dilakukan sinkronisasi lintas kementeran dan lembaga.

Sekarang ini, ada 28 juta orang miskin di Indonesia yang membutuhkan fokus penanganan dan program.

"Memang ada penurunan angka kemiskinan, tapi sangat kecil dan tidak sebanding dengan anggaran pengentasan kemiskinan yang besar. Sekarang ini program kemiskinan masih berjalan sporadis. Kementerian Desa, Kementan membuat program kemiskinan sendiri, BUMN dengan CSR-nya juga sendiri. Perlu ada sinkronisasi program, sehingga alokasi 'resources' lebih tepat sasaran dan berdampak," katanya.

Selain itu, program pengentasan kemiskinan juga memerlukan penguatan dan perbaikan data.

Fiz juga meminta kabinet khususnya menteri ekonomi untuk fokus ke penuntasan agenda ekonomi pada sisa dua tahun Pemerintahan Jokowi-JK.

"Tahun depan mulai tahun politik, ada 171 pilkada pada 2018, serta agenda pileg dan pilpres juga sudah mulai marak. Para menteri harus fokus. Kalau ada menteri yang mau berpolitik, sebaiknya segera mengundurkan diri, karena tantangan ekonomi makin besar pada tahun politik," katanya.

"Dalam tiga tahun terakhir ini, ekonomi sudah cukup baik. Hanya saja perlu ditingkatkan lagi kinerjanya, terutama menghadapi tahun politik mulai 2018," demikian Fiz.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

BNI support tim Thomas dan Uber

Selasa, 07 Mei 2024 - 16:28 WIB

BNI Sambut Kepulangan Tim Thomas dan Uber Indonesia ke Tanah Air

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan sambutan hangat kepada Tim Thomas dan Uber Indonesia yang baru saja menyelesaikan perjuangan mereka di Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu…

Ilustrasi Penurunan Harga Gas Industri (foto-Sindonews.com)

Selasa, 07 Mei 2024 - 16:02 WIB

Usai Dikirimi Surat oleh Menperin Agus, Hilal Berlanjutnya Program HGBT Industri Terlihat! Menteri ESDM: Insya Allah Kita Teruskan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif memberi sinyal akan melanjutkan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk tujuh sektor industri.

PT Pertamina Marine Engineering (PME)

Selasa, 07 Mei 2024 - 15:44 WIB

Pertamina Marine Engineering Garap 4 Proyek Bawah Laut Strategis

PT Pertamina Marine Engineering (PME), anak perusahaan PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) tuntaskan 4 project underwater work services (UWS) atau layanan pekerjaan bawah air selama periode…

PT Bukit Asam tbk (ist)

Selasa, 07 Mei 2024 - 15:33 WIB

Triwulan I 2024, Penjualan PTBA Meningkat Sebesar 10 Persen

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus berupaya mengoptimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi, baik pasar eksisting…

Kode Promo dalam Pemasaran: Memahami Manfaatnya dan Mengoptimalkan Penggunaannya ala Ninja Xpress

Selasa, 07 Mei 2024 - 12:39 WIB

Kode Promo dalam Pemasaran: Memahami Manfaatnya dan Mengoptimalkan Penggunaannya ala Ninja Xpress

Kode promo telah menjadi salah satu strategi pemasaran yang paling populer dan efektif dalam industri ritel modern. Dengan kode promo, konsumen dapat menikmati diskon, penawaran khusus, atau…