Naskah Sunda Kuno 'Sang Hyang Siksa Kandang Karesian' Masuk Register Memory of the World UNESCO

Oleh : Nina Karlita | Senin, 14 April 2025 - 21:41 WIB

Naskah Sunda Kuno 'Sang Hyang Siksa Kandang Karesian' Masuk Register Memory of the World UNESCO
Naskah Sunda Kuno 'Sang Hyang Siksa Kandang Karesian' Masuk Register Memory of the World UNESCO

INDUSTRY.co.id - Jakarta — Naskah kuno Sang Hyang Siksa Kandang Karesian, yang merupakan warisan budaya masyarakat Sunda abad ke-16, resmi ditetapkan UNESCO sebagai bagian dari Memory of the World (MoW) periode 2024–2025.

Penetapan ini diumumkan dalam Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 di Paris, Prancis, pada 11 April 2025.

Naskah tersebut diajukan secara tunggal oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) dan kini menjadi satu dari 74 nominasi yang berhasil lolos dari total 122 pengajuan global.

Disimpan dengan nomor registrasi L 630, naskah ini merupakan satu dari dua salinan di dunia yang memuat ajaran moral masyarakat Sunda, serta gambaran relasi sosial, politik, dan ekonomi di abad ke-16.

Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz, menyatakan bahwa pengakuan ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan kekayaan literasi kuno Indonesia kepada generasi muda.

“Kami mendorong anak muda untuk mengaktualisasikan isi naskah ini lewat karya kreatif seperti komik atau animasi agar tetap relevan sepanjang masa,” ujarnya di Jakarta.

Ditulis pada tahun 1518, Sang Hyang Siksa Kandang Karesian juga mencerminkan pentingnya diplomasi dan peran juru bahasa dalam menjalin hubungan antarbangsa.

Nilai-nilai universal yang terkandung di dalamnya menjadikan dokumen ini sangat berharga sebagai bagian dari ingatan kolektif dunia.

Penetapan naskah ini menambah total warisan dokumenter Indonesia di Memory of the World menjadi 16, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah inskripsi terbanyak pada periode ini, sejajar dengan Prancis.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

dari kiri: : Jules Kay, General Manager, PropertyGuru Asia Property Awards and Events; Marine Novita, Presiden Direktur MilikRumah.com; Vivin Harsanto, Executive Director/Head of Growth JLL Indonesia; Sri Haryati, Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan; Rakhmat Yulianto, Direktur Pengembangan Promosi; Winston Lee, CEO & Co-Founder MilikRumah.com; Rio Kondo, Vice President Development Indonesia and Malaysia, ACCOR.

Jumat, 18 April 2025 - 18:48 WIB

PropertyGuru Indonesia Property Awards 2025 Resmi Diluncurkan

PropertyGuru Indonesia Property Awards ke-11 Diluncurkan dengan CEO & Leaders For yang Mendefinisikan Kembali Keunggulan Real Estate dan Tren Investasi.

Dana Aman, Transaksi Non-tunai KJP Plus Lewat EDC Bank DKI Tetap Lancar

Jumat, 18 April 2025 - 17:19 WIB

Dana Aman, Transaksi Non-tunai KJP Plus Lewat EDC Bank DKI Tetap Lancar

Jakarta – Bank DKI memastikan layanan transaksi non-tunai bagi penerima manfaat Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus tetap berjalan normal, khususnya untuk transaksi menggunakan mesin Electronic…

Telkom Indonesia kenalkan Data Center NeutraDC Nxera Batam

Jumat, 18 April 2025 - 16:58 WIB

Telkom Indonesia Dukung Pertumbuhan Bisnis Swasta Lewat Data Center NeutraDC Nxera Batam,

NeutraDC Nxera Batam merupakan bagian dari ekosistem data center Telkom Indonesia, setelah sebelumnya menghadirkan Hyperscale Data Center di Cikarang melalui anak perusahaan Telkom, yaitu PT…

Xerana Resort menawarkan pengalaman menginap eksklusif di Pantai Pengantap, Lombok Barat.

Jumat, 18 April 2025 - 16:44 WIB

Investasi Rp 3 Triliun, Xerana Resort Segera Dibangun di Pantai Pengantap Sekotong Lombok

Dengan luas kawasan 21 Hektar rencana akan di bangun Xerana Resort yang memiliki 57 unit Luxury Villa Mewah dengan investasi sekitar Rp 3 Triliun di Pantai Pengantap, Sekotong, Lombok Barat,…

Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Jumat, 18 April 2025 - 16:25 WIB

Waduh Bahaya! Perang Tarif Diproyeksi Bakal Tumbangkan 1,2 Juta Pekerja

Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda menyatakan ada 1,2 juta pekerja di Tanah Air yang berpotensi terkena pemutusan hubungan kerja…