Dari Ketidakpastian Menjadi Pengaruh: Bagaimana Perempuan di Bidang Teknologi Merevolusi Masa Depan?

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Seperti yang pernah disampaikan Michelle Obama, "Tidak ada batasan untuk apa yang dapat kita capai sebagai perempuan." Perempuan telah membuat kemajuan luar biasa selama abad terakhir dan meninggalkan jejak mereka di setiap sektor, termasuk di industri teknologi tidak terkecuali di mana kontribusi perempuan tidak hanya signifikan tetapi juga semakin terlihat. 

Teknologi untuk Semua: Mematahkan Stereotip Gender
 

Ketimpangan gender yang sering kita lihat di bidang teknologi lebih merupakan cerminan sejarah yang belum sepenuhnya diatasi, dan bukanlah sifat asli industri ini. Meskipun industri teknologi masih didominasi laki-laki di banyak area (terutama sebagai pemimpin), saya sangat yakin bahwa secara alamiah bidang AI adalah inklusif. Ini adalah ruang di mana prestasi dan hasil berbicara lebih keras daripada gender. 

Faktanya, teknologi adalah salah satu bidang yang paling inklusif, terutama dengan munculnya pekerjaan jarak jauh yang menghargai kontribusi individu daripada lokasi geografis. Dalam pengalaman saya, perubahan ini telah membantu menjembatani kesenjangan gender, sekaligus menjadikannya ruang yang ramah bagi perempuan. Proporsi perempuan di bidang teknologi di Asia Tenggara kini mencapai 34% hingga 40%. Namun, pentingnya pementoran dan role model perempuan yang terlihat tidak dapat dilebih-lebihkan seabgai faktor yang membuat industri ini lebih mudah diakses. 

Bagi para perempuan muda yang memasuki bidang teknologi: tetaplah ingin mencari tahu, carilah mentor, dan jangan terjebak dalam mitos bahwa teknologi adalah industri yang didominasi laki-laki. Ada banyak ruang untuk semua orang, dan suara perempuan sangat penting untuk membentuk masa depan teknologi. 

Mengatasi Hambatan: Menyingkirkan Keraguan Diri
 

Dalam sebuah studi tentang imposter syndrome, 70% partisipan menyatakan bahwa mereka pernah merasakan keraguan diri atau merasa seperti "penipu" di suatu titik dalam karier profesional mereka." 

Seperti banyak perempuan lainnya di bidang teknologi, saya sering mengalami keraguan diri. Dalam bidang yang didorong oleh inovasi yang terus menerus, menjadi mudah untuk mempertanyakan pendekatan yang Anda lakukan. Dalam AI, jarang ada satu cara "tepat" untuk memecahkan masalah, dan membuat rasa takut akan kegagalan dapat melumpuhkan kita. Saya harus belajar bahwa kesuksesan tidak selalu tentang hasil yang sempurna, tetapi tentang pelajaran berharga yang dipetik selama prosesnya. 

Budaya di perusahaan saya, Zoho Corp., sangat berperan dalam membantu saya melewati momen-momen ketidakpastian itu. Dengan penekanan pada pembelajaran berkelanjutan, kebebasan teknis, dan fokus pada proses daripada hasil, saya menemukan dukungan yang saya butuhkan untuk melewati batasan yang sebenarnya saya buat sendiri. Lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan eksplorasi seperti inilah yang memberi saya kepercayaan diri untuk terus berinovasi. 

Merangkul Inovasi
 

Salah satu aspek paling menarik dalam karier di bidang AI dan teknologi adalah inovasi yang tidak pernah berakhir. Laju kemajuan teknologi yang pesat membuat saya tetap terlibat dan bersemangat dengan adanya terobosan yang terjadi hampir setiap hari. Selalu ada sesuatu yang baru untuk dijelajahi, baik itu bereksperimen dengan model baru atau mengikuti perkembangan penelitian terbaru. 

AI menuntut adanya pikiran yang terbuka dan kemauan untuk beradaptasi, sehingga menjadikannya bidang yang sempurna bagi siapa pun yang menyukai tantangan dan pembelajaran berkelanjutan. Namun, penting untuk melihat lebih dari sekadar sisi teknisnya. Saya mendorong perempuan muda, terutama mereka yang menjalankan peran kepemimpinan, untuk mempertimbangkan bagaimana pekerjaan mereka dapat memengaruhi pengalaman pelanggan dan lanskap bisnis yang lebih besar. Ini bukan hanya tentang menulis kode, ini tentang membentuk masa depan bisnis. 

Mentorship adalah Kunci Kesuksesan 
 

Mentor sangat berperan dalam karier saya, dan itu adalah sesuatu yang sekarang dengan senang hati sering saya tawarkan kepada orang lain. Jika melihat kembali masa-masa awal saya, saya ingat nasihat berharga yang saya terima dari seorang manajer pemasaran produk selama percakapan santai. Dia mengatakan kepada saya untuk selalu mempertimbangkan perspektif pelanggan, dan nasihat itu telah membentuk cara saya mendekati pemecahan masalah. Hari ini, saya berkomitmen untuk meneruskan pengetahuan itu, terutama kepada perempuan yang mungkin ragu untuk melangkah maju dan berbicara, seperti yang pernah saya alami. 

Filosofi Lean In Sheryl Sandberg juga menjadi sumber inspirasi utama bagi saya. Saat saya membimbing perempuan yang berjuang dengan keraguan diri dan takut akan penilaian orang lain, saya mendorong mereka untuk maju dan mengklaim tempat duduk mereka di meja. "Melangkahlah menuju kekuatanmu dengan percaya diri," begitu saya menasihati mereka, sebuah pesan yang selalu saya jalani. 

Masa depan perempuan di bidang teknologi sangat menjanjikan, tetapi perjalanan prosesnya bukan tanpa tantangan. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi, ada kebutuhan yang semakin besar akan suara-suara yang beragam untuk membantu membentuk masa depan. Dengan merangkul rasa ingin tahu, mencari pementoran, dan mengatasi tantangan secara langsung, perempuan tidak hanya mendobrak hambatan, tetapi juga membuka jalan bagi lanskap teknologi yang lebih inklusif dan inovatif. 

Pada Hari Perempuan Internasional ini, mari luangkan waktu sejenak untuk merayakan pencapaian perempuan di bidang teknologi dan bertekad untuk mendukung dan memperkuat suara mereka. Kontribusi perempuan di bidang AI dan teknologi sudah membentuk masa depan, dan dengan dukungan yang berkelanjutan, kemungkinannya sungguh tidak terbatas. 

Article by: Sujatha S Iyer, Head of AI Security ManageEngine Zoho Corp.