Kemenperin Terus Berupaya Harga dan Pasokan HGBT Sesuai Ketetapan Pemerintah
Oleh : Ridwan | Kamis, 06 Februari 2025 - 10:45 WIB

Gas Ilustrasi (Hariyanto/ INDUSTRY.co.id)
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memastikan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) tetap dinikmati oleh ketujuh sektor industri meskipun anggaran dipangkas.
"Pak Menteri (Perindustrian) mengusulkan agar kepastian yang bisa didapat tidak setiap tahun, kita mengadakan hal yang sama ini bisa lebih panjang minimal 5 tahun," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S.A Cahyanto di Jakarta (5/2).
Adapun ketujuh sektor industri yang dapat menerima program HGBT tersebut antara lain, keramik, pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, kaca, dan sarung tangan karet.
"Kita tetap ada 7 sektor, karena sebenarnya 7 sektor ini yang paling besar mengkonsumsi gas," terangnya.
Disisi lain, Eko mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berkomunikasi dengan Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian, Kementerian ESDM, serta Kementerian Investasi dan Hilirisasi terkait kepastian harga dan pasokan gas.
"Kami terus berkomunikasi, intinya kita ingin ada kepastian mengenai gas ini apakah itu harga atau pasokannya. Ini yang sedang kita kerjakan," ucap Eko.
Selama ini, menurut Eko, industri harus membayar harga gas rata-rata di atas USD 7 per MMBTU, atau ada perbedaan antara harga yang ditetapkan dalam putusan Menteri ESDM dan harga kontrak.
"Usulan industri sebesar USD 6,5 per MMBTU, ini yang sedang dibahas. Selama ini ada selisih antara harga yang ditetapkan dalam Kepmen ESDM dengan harga kontrak yang dibayar oleh industri," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Produsen Gelas Kaca Indonesia (APGI), Henry Sutanto melaporkan bahwa selama periode Januari 2025, produsen gelas kaca nasional harus membayar harga gas komersil sebesar USD 9,16 per MMBTU dan harga regasifikasi mencapai USD 16,77 per MMBTU.
Kondisi tersebut semakin diperparah dengan pembatasan kuota gas. Untuk harga gas komersil dibatasi sebesar 54 persen dari kontrak, sedangkan untuk gas regasifikasi hanya berkisar 46 persen.
Dengan demikian, jika di rata-rata pembayaran gas anggota APGI menjadi di atas USD 12,00 per MMBTU. “Harga gas bervariasi dari USD 12,30 – USD 12,97 per MMBTU tergantung pemakaian dan kelompok pemakaian gas,” terangnya.
Menurut Henry, dengan harga gas yang mengalami kenaikan sedimikian tinggi tentunya akan meematikan industri gelas kaca nasional.
“Kami memohon perhatian pemerintah untuk bertindak cepat agar industri gelas kaca nasionak tidak hancur lebur,” tutur Henry.
Baca Juga
Terbitkan SE Menperin 2/2025, Kemenperin Minta Perusahaan Industri…
Tegas! Agus Gumiwang Bakal Laporkan Koordinator LSPI Penebar Fitnah
Pengusaha Teriak Ekspor Mebel ke AS Dikenakan Tarif 25% Desak Pemerintah…
Menuju Industri Hijau, Kemenperin Minta Perusahaan Lapor Data Emisi…
Tilik Prinsip Keberlanjutan, Balai Kemenperin Audit Surveilans Industri…
Industri Hari Ini

Jumat, 28 Maret 2025 - 21:47 WIB
Telkom Sediakan Wifi Gratis di Titik Strategis untuk Pemudik Ramadan dan Idul Fitri 2025
Telkom Indonesia menghadirkan layanan internet gratis melalui Wifi.id Corner (WiCo) Indibiz yang bisa dinikmati para pemudik di berbagai titik strategis sepanjang jalur mudik.

Jumat, 28 Maret 2025 - 21:27 WIB
Penjualan Perdana Graha & Ruko Premium Summarecon Serpong Bukukan Total Rp300 Miliar
PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon) berhasil mencatatkan penjualan yang sangat baik melalui produk komersial City Hub Commercial, "The Next Level" Workplace dan Commercial Space dari unit bisnis…

Jumat, 28 Maret 2025 - 19:21 WIB
Telkom Dukung Entrepreneur Hub Jadikan Transformasi Digital sebagai Katalisator Pertumbuhan Bisnis
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong percepatan pembangunan masyarakat digital untuk peningkatan ekonomi digital dan pemberdayaan UMKM di…

Jumat, 28 Maret 2025 - 18:36 WIB
Telin dan Dompet Dhuafa Permudah PMI Hongkong Berzakat, Hanya Lewat SMS
PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), sebuah perusahaan telekomunikasi internasional di Hongkong yang masih bagian dari Telkom Group, mendukung program Dompet Dhuafa Cabang Hongkong…

Jumat, 28 Maret 2025 - 17:39 WIB
Kolaborasi Yayasan Inklusi Pelita Bangsa, Grab dan OVO Hadirkan Program Makan Bergizi Bagi SKH di Tangerang Raya
Dalam rangka mendukung tumbuh kembang anak-anak berkebutuhan khusus, Yayasan Inklusi Pelita Bangsa (YIPB) menggandeng Grab Indonesia, dan OVO untuk menyediakan makanan bergizi bagi Sekolah Khusus…
Komentar Berita