Kendala Perekonomian, Tiga Smelter Nikel Berhenti Berproduksi
Oleh : Hariyanto | Jumat, 11 Agustus 2017 - 15:02 WIB

Ilustrasi Smelter
INDUSTRY.co.id - Palembang- Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot Ariyono menyampaikan tiga smelter terhenti operasinya karena alasan keekonomian perusahaan.
"Ketiganya berhenti beroperasi dikarenakan masalah ekonomi perusahaan, terutama akibat pengoperasian peleburan nikel dengan menggunakan teknologi Blast Furnace yang sangat dipengaruhi harga bahan baku, salah satunya adalah kokas," kata Bambang Gatot berdasarkan informasi tertulis yang diterima Antara di Palembang, Kamis (10/8/2017)
Hingga saat ini, tercatat 13 smelter nikel yang telah terbangun, namun tiga diantaranya kini terhenti. Ketiga smelter dimaksud adalah PT Indoferro dan PT Bintang Timur Steel di Cilegon, serta PT Cahaya Modern Metal Industri di Sulawesi Tenggara.
Pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) pada semester I tahun 2017 telah mencapai target. Dari target 4 smelter yang akan dibangun pada 2017, dua smelter telah dibangun hingga tengah tahun 2017.
Sebelumnya, pada paparan capaian sektor Minerba semester I tahun 2017 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (9/8), Dirjen Minerba juga menjelaskan bahwa realisasi ekspor nikel (ore) pada semester I tahun 2017 baru mencapai 403 ribu ton, dari rekomendasi ekspor sebesar 8,16 juta ton.
"Ekspor ore itu diberikan untuk mengetahui dan memberikan insentif kepada yang serius membangun (smelter). Karena kalau dia tidak memenuhi progress, (rekomendasi ekspornya) dicabut. Siapa yang serius, sesuai kapasitas smelter dia akan dapat diberikan ijin ekspor", kata Bambang.
Ia melanjutkan, harga kokas, yang memiliki porsi 40 persen dari total biaya produksi, meningkat dari rata-rata 100 dolar AS per ton pada tahun 2015 menjadi 200-300 dolar AS per ton sejak akhir tahun 2016. Hal inilah yang menjadi penyebab terhentinya kegiatan produksi PT Cahaya Modern Metal Industri.
Sementara itu, operasi PT Indoferro dan PT Bintang Timur Steel sejak awal tidak di desain untuk memurnikan bijih nikel sehingga tingkat keekonomiannya akan berbeda dengan desain awal. PT Indoferro semula memurnikan bijih besi sedangkan PT Bintang Timur Steel semula memurnikan bijih mangan.
PT Indoferro yang memiliki kapasitas output 200.000 ton per tahun berhenti berproduksi sejak 19 Juli 2017. Sementara PT Bintang Timur Steel yang berkapasitas produksi 37.440 ton per tahun sejak commissioning pada Juli 2015 belum beroperasi secara continue.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa hingga saat ini terdapat 10 smelter nikel beroperasi dengan total produksi 1.468.596 ton per tahun. Sementara, 13 smelter nikel lainnya saat ini dalam tahap konstruksi dengan total kapasitas mencapai 1.853.000 ton per tahun apabila ke-13 smelter tersebut sudah berproduksi.
Baca Juga
Siap-siap! Jokowi Bakal Segera Setop Ekspor Bauksit dan Timah
Penjualan Bersih Mencapai Rp 906,25 Miliar di 2021, Ifishdeco Berencana…
Cetak Rekor Laba, Produsen Nikel Ifishdeco Berencana Akuisisi Tambang…
Perkiraan Potensi Sumber Daya Mineral Onto PT Sumbawa Timur Mining…
MIND ID Catat Pertumbuhan Kinerja Positif di Tahun 2021
Industri Hari Ini

Sabtu, 21 Mei 2022 - 20:29 WIB
Keren! UISI Kembangkan Laboratorium Virtual yang Dapat di AksesMahasiswa Melalui Website dan Aplikasi Secara Online
Jakarta – Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) yang berlokasi di Kompleks PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Jalan Veteran Gresik, Jawa Timur terus berinovasi memberikan fasilitas…

Sabtu, 21 Mei 2022 - 19:56 WIB
Transisi Menuju Endemi, Industri Pernikahan Perlahan Mulai Bangkit
Membaiknya penanganan pandemi covid-19 disambut baik oleh para pelaku usaha industri pernikahan. Relaksasi ijin acara keramaian yang dikeluarkan oleh pemerintah berdampak positif terhadap bangkitnya…

Sabtu, 21 Mei 2022 - 19:47 WIB
Dukung Kehidupan Modern yang Lebih Sehat dan Berkualitas, ASYA Hadirkan Hunian Bertema Post-Pandemic
ASYA, township premium di kawasan Jakarta Timur garapan PT Astra Land Indonesia yang merupakan anak perusahaan ASTRA Property dan Hongkong Land, memperkenalkan rangkaian hunian mewah dua dan…

Sabtu, 21 Mei 2022 - 18:51 WIB
Gelar Public Relations Talk, Lawcus FH Unsri Hadirkan Pakar PR dari LSPR Institut
Palembang – Law Intellectual Society (Lawcus) Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (FH Unsri) melalui Department of Public Relations, menyelenggarakan kegiatan Public Relations Talk #2 dengan…

Sabtu, 21 Mei 2022 - 18:38 WIB
Menkominfo: NU bisa Manfaatkan Teknologi Digital untuk Syiar Agama
Jakarta, Kominfo Newsroom – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, mengatakan bahwa teknologi digital telah merambah berbagai sektor kehidupan, tidak terkecuali…
Komentar Berita