Waduh Gawat! Industri Gelas Kaca Babak Belur Akibat Harga Gas Mahal dan Kuota Dibatasi
Oleh : Ridwan | Selasa, 04 Februari 2025 - 16:25 WIB

Industri gelas kaca (ist)
INDUSTRY.co.id - Jakarta – Pemerintah telah memperpanjang kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk tujuh sektor industri. Namun hingga saat ini, Menteri Eenergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia belum menerbitkan Keputusan Menteri ESDM (Kepmen ESDM) tentang HGBT. Dengan begitu, industri masih harus membayar harga gas dengan sangat tinggi.
“Dikarenakan belum adanya perpanjangan Kepmen ESDM tentang HGBT maka industri gelas kaca nasional harus tetap membayar harga gas dengan sangat tinggi dan sangat membebani,” kata Ketua Umum Asosiasi Produsen Gelas Kaca Indonesia (APGI) kepada INDUSTRY.co.id di Jakarta, Selasa (4/2).
Berdasarlan laporan APGI, selama periode Januari 2025, produsen gelas kaca nasional harus membayar harga gas komersil sebesar USD 9,16 per MMBTU dan harga regasifikasi mencapai USD 16,77 per MMBTU.
Kondisi tersebut semakin diperparah dengan pembatasan kuota gas. Untuk harga gas komersil dibatasi sebesar 54 persen dari kontrak, sedangkan untuk gas regasifikasi hanya berkisar 46 persen.
Dengan demikian, jika di rata-rata pembayaran gas anggota APGI menjadi di atas USD 12,00 per MMBTU. “Harga gas bervariasi dari USD 12,30 – USD 12,97 per MMBTU tergantung pemakaian dan kelompok pemakaian gas,” terangnya.
Menurut Henry, dengan harga gas yang mengalami kenaikan sedimikian tinggi tentunya akan meematikan industri gelas kaca nasional.
“Kami memohon perhatian pemerintah untuk bertindak cepat agar industri gelas kaca nasionak tidak hancur lebur,” tutur Henry.
Baca Juga
Marak Insiden Kecelakaan Truk ODOL, Kemenperin Tegas Respon Begini
Meningkat Dibanding Tahun Sebelumnya, PDB Indonesia Mencapai Rp22.139…
Kemenperin Terus Berupaya Harga dan Pasokan HGBT Sesuai Ketetapan…
Efisiensi Anggaran, Kemenperin Hemat Listrik, Air Hingga Perjalanan…
Kemenperin: PMI Manufaktur Indonesia Bisa Lebih Tinggi Jika Kebijakan…
Industri Hari Ini

Minggu, 09 Februari 2025 - 11:13 WIB
Program BRI Menanam - Grow & Green di Tanjung Prepat Berau Berhasil Serap Karbon 2.987 CO2e (Kg) per tahun dan Dorong Ekonomi Masyarakat
Program BRI Menanam - Grow & Green di Tanjung Prepat Berau Berhasil Serap Karbon 2.987 CO2e (Kg) per tahun dan Dorong Ekonomi Masyarakat Berau – BRI terus memberikan kontribusi nyata dalam…

Minggu, 09 Februari 2025 - 10:55 WIB
Gelar Rakernas 2025. Forjukafi Dorong Optimalisasi Potensi Wakaf Melalui Digitalisasi
Potensi wakaf yang sangat besar, perlu terus dioptimalisasi dengan bermacam strategi, termasuk memanfaatkan teknologi digital.

Minggu, 09 Februari 2025 - 10:12 WIB
Menpar Widiyanti Apresiasi Dukungan Stakeholder dalam MotoGP dan Aquabike 2024
Kolaborasi erat antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta menjadi bukti bahwa kerja sama yang solid mampu menghasilkan dampak positif nyata bagi industri pariwisata.

Minggu, 09 Februari 2025 - 09:55 WIB
Wamenekraf Irene Ingin Berkolaborasi dengan The Local Market.ID untuk Mendorong Ekonomi UMKM
Wamenekraf Irene mengapresiasi pengembangan produk lokal di Indonesia yang semakin memperhatikan aspek sustainability. Dengan adanya The Local Market.ID, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk…

Minggu, 09 Februari 2025 - 08:32 WIB
Beri Kemudahan Perjalanan Ibadah, BRI dan Garuda Indonesia Berkolaborasi Gelar Umrah Travel Fair 2025
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) berkolaborasi dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. dalam gelaran Garuda Indonesia Umrah Travel Fair (GUTF) 2025. Acara yang berlangsung pada…
Komentar Berita