Kementerian ESDM Usulkan Konsumsi Listrik dan Bauran Energi

Oleh : Kormen Barus | Sabtu, 25 Januari 2025 - 07:24 WIB

Bahas RUKN dengan DPR, Kementerian ESDM Usulkan Konsumsi Listrik dan Bauran Energ
Bahas RUKN dengan DPR, Kementerian ESDM Usulkan Konsumsi Listrik dan Bauran Energ

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), menyampaikan bahwa Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang telah ditetapkan Menteri ESDM pada 29 November 2024 lalu melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 314.K/TL.01/MEM.L/2024 tentang Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional, perlu mendapatkan masukan dan pertimbangan dari DPR RI.

RUKN 2025-2060 merupakan pemutakhiran dari RUKN 2019-2038 dan merupakan turunan dari Rancangan PP KEN yang sudah disetujui Komisi VII DPR pada September 2024 lalu, serta dipertegas dengan persetujuan Komisi XII DPR RI 21 Januari 2025.

"Alhamdulillah bahwa Rancangan PP KEN telah disetujui Komisi VII DPR tanggal 5 September 2024 dan dipertegas persetujuan bersama Komisi XII DPR tanggal 21 Januari 2025. Selanjutnya, RUKN yang mengacu KEN perlu ditetapkan sebagai acuan dalam penyusunan RUPTL PT PLN (Persero) dan Pemegang Wilayah Usaha lainnya," ujar Yuliot di Gedung DPR/MPR, pada, Kamis (23/1/2025).

Menurut Yuliot, pada RUKN yang telah ditetapkan Menteri ESDM, konsumsi listrik perkapita dalam RUKN telah diselaraskan dengan target Presiden Republik Indonesia terkait pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, juga penetapan dalam KEN. Adapun target konsumsi listrik perkapita dan bauran energi diambil dari penetapan KEN untuk tahun 2030, 2040, 2050 dan 2060, namun untuk pertahunnya diperoleh dari kertas kerja pemodelan pada KEN.

Sebagai rujukan, kWh (kilo watt hour) perkapita pada tahun 2060 sebesar 5.038 kWh, masih dalam rentang skenario KEN. Adapun target tersebut, berada di sekitar konsumsi per kapita Inggris 4.333 kWh dan Jerman 6.060 kWh pada tahun 2023 lalu.

Sama halnya dengan bauran energi, Yuliot menyampaikan bahwa bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam satuan MTOE (Million Ton Oil Equivalent) dalam RUKN ditetapkan melebihi KEN untuk mendukung target bauran energi primer KEN yang juga mencakup energi sektor industri dan transportasi. RUKN dirancang untuk mencapai target bauran EBT dalam satuan MTOE sebesar 82% pada tahun 2060, melebihi target KEN sebesar 78%.

"Sementara itu, bauran energi dalam satuan TWh (terra watt hour), didukung oleh bauran energi pada Rancangan RUPTL PLN 2025-2034. Sampai dengan 2030 target RUKN dan RUPTL sama. Selanjutnya bauran energi PLN ditargetkan lebih tinggi daripada RUKN," ujarnya.

Sejalan dengan target konsumsi listrik dan bauran energi yang tercantum pada KEN, Pemerintah juga berencana menambah pembangkit dan membangun supergrid untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Kapasitas pembangkit listrik diproyeksikan mencapai 443 GW pada tahun 2060, di mana 79% berasal dari EBT. Sekitar 42% berasal dari Variable Renewable Energy (VRE) seperti tenaga surya dan angin, yang didukung teknologi penyimpanan energi.

Di samping itu, sebagai langkah strategis untuk memastikan terevakuasinya potensi EBT ke pusat beban dan menambah keandalan sistem kelistrikan, Pemerintah akan membangun supergrid. Supergrid akan memainkan peran penting dalam mengatasi missmatch antara lokasi potensi energi terbarukan yang tersebar dengan pusat-pusat konsumsi listrik, sekaligus mendukung upaya Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

"Rencana pengembangan ini mencakup interkoneksi utama seperti Sumatera-Jawa, Kalimantan-Sulawesi, dengan implementasi bertahap hingga tahun 2045," ujar Yuliot.

Sebagai informasi, meski telah ditetapkan oleh Menteri ESDM, RUKN 2025-2060 tetap memerlukan masukan dan pertimbangan DPR. Hal ini merupakan tindak lanjut dari Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 39/PUU-XXI/2023, yang menegaskan bahwa dalam penyusunan dan penetapan RUKN diperlukan pertimbangan dari DPR RI. (Kementerian ESDM).

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman bersama Deputy Tourism, Creative Industry and Performing Arts Minister of Sarawak, Datuk Snowdan Lawan

Jumat, 07 Februari 2025 - 15:30 WIB

Menteri Maman Buka Pintu Akses Pasar UMKM ke Malaysia

Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman terus mendorong perluasan akses pasar UMKM ke Malaysia.

OYO

Jumat, 07 Februari 2025 - 15:24 WIB

Perluas Kerja Sama, OYO Jalin Kemitraan dengan ShopeePay

OYO mengumumkan kolaborasi dengan ShopeePay untuk menawarkan layanan Buy Now, Pay Later (BNPL) atau “Beli Sekarang, Bayar Nanti” kepada pengguna dengan cashback dan diskon yang menarik.…

Ilustrasi truk ODOL

Jumat, 07 Februari 2025 - 15:10 WIB

Marak Insiden Kecelakaan Truk ODOL, Kemenperin Tegas Respon Begini

Maraknya kecelakaan truk atau angkutan berlebih muatan atau over dimension over load (ODOL) kian meresahkan. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin)…

Pertamina dan PT Abemas Multitech Gelar Factory Acceptance Test (FAT) Lokal untuk Dukung TKDN

Jumat, 07 Februari 2025 - 14:58 WIB

Pertama di Indonesia! Pertamina dan PT Abemas Multitech Gelar Factory Acceptance Test (FAT) Lokal untuk Dukung TKDN

Biasanya, pengujian semacam ini dilakukan di luar negeri. Namun, kali ini, FAT Function Test Pertamina berhasil dilakukan sepenuhnya di dalam negeri, tepatnya di Kabupaten Tangerang, di area…

[Photo] Hyun-Seung Yu, CEO CGBio (kedua dari kanan) dan Eric Aoh, Kepala Bisnis CGBio Indonesia (kanan) berfoto bersama pejabat Lembaga Penelitian Teknik Biomedis Universitas Indonesia dalam acara penandatanganan perjanjian kerja sama industri-akademisi.

Jumat, 07 Februari 2025 - 14:46 WIB

Daewoong Tingkatkan Kolaborasi dengan Universitas Indonesia untuk Pengembangan Alat Kesehatan dengan Memanfaatkan Sumber Daya dan Talenta Lokal

Daewoong terus melanjutkan komitmennya terhadap pertumbuhan bersama industri farmasi dan bioteknologi Indonesia, kemitraan yang telah berlangsung lebih dari dua dekade.