Epicor Dorong Transformasi Industri Manufaktur Indonesia dengan Teknologi AI dan IoT
Oleh : Kormen Barus | Jumat, 06 Desember 2024 - 05:09 WIB
Vice President Epicor untuk Asia, Vincent Tang,
INDUSTRY.co.id, Jakarta - Industri manufaktur terus berkembang melalui inovasi dan adaptasi. Dari era awal Material Requirement Planning (MRP) yang fokus pada pengelolaan material produksi, kini memasuki era Industry 4.0, sebuah paradigma yang mengintegrasikan teknologi canggih seperti AI, IoT, dan sistem pintar. Transformasi ini tidak hanya mengubah wajah manufaktur global, tetapi juga menciptakan peluang besar bagi Indonesia.
Menurut Vice President Epicor untuk Asia, Vincent Tang, konsep ini pertama kali diperkenalkan dengan fokus pada manufaktur pintar. Di pusatnya, terdapat sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang didukung oleh alat seperti Manufacturing Execution Systems (MES) dan Business Intelligence (BI) untuk pengambilan keputusan berbasis data. Dengan menambahkan Artificial Intelligence (AI) dan IoT, tercipta solusi menyeluruh dari hulu ke hilir untuk manufaktur modern.
“Berbagai negara telah mengadopsi inisiatif ini sesuai kebutuhan lokal. Misalnya, China bertujuan mempertahankan posisinya sebagai pusat manufaktur global melalui ekosistem yang terhubung dan efisien. Di sisi lain, Indonesia memulai langkah serupa melalui inisiatif Making Indonesia 4.0, yang didukung oleh pemerintah dan pelaku industri,” ungkapnya di Jakarta (5/12/2024).
Sementara perusahaan besar memiliki sumber daya untuk mengadopsi Industry 4.0, tutur Vincent, manufaktur skala menengah menghadapi tantangan spesifik seperti sumber daya IT yang terbatas, keterbatasan anggaran untuk implementasi ERP dan tekanan untuk penerapan secara cepat.
“Bagi perusahaan menengah, kecepatan dan kemampuan beradaptasi sangat penting untuk bersaing dengan pemain besar. Biasanya, implementasi ERP untuk perusahaan jenis ini harus selesai dalam waktu enam bulan, memungkinkan mereka merespons perubahan pasar dengan cepat.”
Sebagai penyedia solusi ERP terkemuka untuk manufaktur skala menengah, Epicor aktif mendukung langkah Indonesia menuju Industry 4.0. Dengan bekerja sama dengan Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0), Epicor menampilkan solusi-solusinya di fasilitas milik PIDI di Jakarta.
“Kebutuhan manufaktur di Indonesia bervariasi tergantung pada wilayahnya. Contohnya Jakarta, sebagai pusat teknologi, cenderung memilih solusi berbasis cloud (SaaS) yang menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas. Kota-kota tingkat dua, seperti Solo dan Surabaya, sering kali lebih memilih solusi on-premise karena infrastruktur yang berbeda.”
Epicor ikut berpartisipasi dalam pameran Manufacturing Indonesia 2024 di Jakarta yang berlangsung dari tanggal 4 hingga 7 Desember. Kehadiran Epicor di perhelatan nasional yang penting ini menegaskan komitmennya untuk mendukung sektor manufaktur dan memberdayakan para produsen dengan solusi yang dirancang untuk mengatasi tantangan unik mereka sekaligus mendorong pertumbuhan.
Indonesia berada di ambang era transformasi karena semakin mengintegrasikan teknologi canggih ke dalam sektor manufakturnya selama beberapa dekade terakhir untuk memaksimalkan kontribusinya percepatan industrialisasi. Berbekal pertumbuhan ekonomi yang pesat dan posisinya yang strategis di Asia Tenggara, Indonesia siap memimpin transformasi digital di kawasan ini. Kesiapan ini juga didorong oleh komitmennya untuk mengadopsi prinsip-prinsip Industri 4.0, di mana sektor manufaktur yang cerdas berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
“Melalui inisiatif ini, Epicor tidak hanya memberikan edukasi kepada perusahaan tetapi juga menawarkan alat praktis untuk mendukung transformasi mereka.”
Epicor telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari satu dekade, mendukung industri manufaktur lokal di bidang otomotif, elektronik, plastik & karet, kimia, pengolahan makanan dan bahan bangunan. Epicor membantu perusahaan-perusahaan tersebut mengatasi tantangan terkait pengendalian biaya serta penjadwalan perencanaan melalui solusi inovatif di bidang sistem perencanaan sumber daya perusahaan dan manajemen rantai pasokan.
“Tujuan kami adalah membekali produsen Indonesia dengan teknologi, peranti, dan pengembangan tenaga kerja yang diperlukan untuk berkembang di era inovasi dan efisiensi berbasis AI ini,” tutupya.
Ke depan, transisi ke Industri 5.0 menandakan fokus pada inovasi yang berpusat pada manusia dengan teknologi canggih seperti AI. Epicor aktif berinvestasi di bidang ini, memastikan solusinya tetap relevan dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Selain itu, isu Environmental, Social, and Governance (ESG) semakin menjadi perhatian di sektor manufaktur. Solusi Epicor mencakup praktik keberlanjutan, menjawab permintaan yang terus meningkat untuk operasi yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial.
Komentar Berita