Kementan Dukung Kelapa Sawit Berkelanjutan
Oleh : Wiyanto | Rabu, 20 November 2024 - 15:25 WIB
Direktur Tanaman Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian Ardi Praptono saat memberikan Keynote Speaker Seminar Outlook Industri Sawit Indonesia; Mengupas Perspektif Pengusaha, Industri dan Petani Sawit yang diselenggarakan oleh INDUSTRY.co.id
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Industri Kelapa Sawit terus didorong untuk tetap tumbuh ditengah gempuran kampanye hitam Eropa.
Kelapa Sawit merupakan komoditas primadona Indonesia. Maka Kelapa Sawit Indonesia didorong berkelanjutan.
"Kita dorong Kelapa Sawit berkelanjutan," kata Direktur Tanaman Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian Ardi Praptono saat memberikan Keynote Speaker Seminar Outlook Industri Sawit Indonesia; Mengupas Perspektif Pengusaha, Industri dan Petani Sawit yang diselenggarakan oleh INDUSTRY.co.id di Menara Batavia, Jakarta, Rabu (20/11/2024).
Diketahui 2023, total produksi minyak sawit Indonesia mencapai 54,84 juta ton. Itu terdiri dari crude palm oil (CPO) sebesar 50,07 juta ton dan crude palm kernel oil (CPKO) sebesar 4,77 juta ton.
Capaian ekspor kelapa sawit di 2023 sebesar USD30,32 miliar dengan volume 32,22 juta ton. Kelapa sawit juga memberikan kontribusi terhadap kedaulatan pangan nasional.
Hal tersebut terbukti dari sekitar 10,29 juta ton produksi minyak sawit di 2023 yang telah digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan domestik.
Nilai tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 10,5 juta ton di 2024 dan 11 juta ton di 2025.
Kontribusi Indonesia dalam produksi minyak sawit dunia mencapai 59 persen, sementara konsumsi minyak sawit oleh Indonesia mencapai setara 24 persen konsumi minyak sawit global.
Indonesia bersama Malaysia menguasai pasokan sawit global dengan pangsa pasar 85 persen. Komoditas kelapa sawit dan turunannya telah memberikan kontribusi yang signifikan dengan sumbangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 3,5 persen serta menyerap tenaga kerja lebih dari 16 juta orang baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ekspor crude palm oil (CPO) senilai US$25,07 miliar juga menjadikannya penyumbang ekspor non migas terbesar pada tahun 2023.
Pengolahan kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati untuk program Biodiesel 35 juga berkontribusi pada penghematan devisa negara sebesar Rp 161 triliun.
Adapun selain Ardi Praptono, seminar Outlook Industri Sawit tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pembicara lain, diantaranya Putu Juli Ardika Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji Ketua Yayasan President University (Gubernur Lemhanas 2011-2016), Rino Afrino, Sekretaris Jenderal DPP APKASINDO, Prof. Dr. Bayu Krisnamurthi, Guru Besar IPB University, Prof. Dr. Ir. Budi Mulyanto, Msc, Ketua Pusat Studi Sawit IPB University, Mukti Sardjono, Direktur Eksekutif GAPKI, Dr. Eugenia Mardanugraha, Peneliti Lembaga Penyelidikan dan Ekonomi Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), Sahat Sinaga Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) dan Hyanto Wihadhi, Direktur PT Jababeka Tbk.
Komentar Berita