Kolaborasi Lintas Sektoral Guna Tekan Angka Pengangguran, Dompet Dhuafa Hadirkan Program Diklat Institut Kemandirian
Oleh : Candra Mata | Rabu, 23 Oktober 2024 - 10:21 WIB
Program Diklat IKDD
INDUSTRY.co.id - Jakarta – Pemerintah terus mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) dengan fokus pada pengembangan industri hijau dan inovasi digital yang berkelanjutan. Melalui SDGs, pemerintah terus menciptakan masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi setiap warganya.
Pada tahun ini, capaian SDGs mencatatkan angka 62,5% dan masih ada 37,5% target yang mesti dicapai. Tentu untuk menuntaskan target tersebut, perlu semua pihak berkomitmen dan kerja keras mencapai semua target SDGs pada tahun 2030 dalam rilis (Selasa, 22/10/2024).
Bukan hal yang sulit untuk mencapai target tersebut, jika kolaborasi antar sektoral, yang melibatkan pemerintah, sektor bisnis dan keuangan, institusi pendidikan, komunitas pemuda, sektor filantropi dan masyarakat sipil terus menguat. Kerja sama tersebut akan menciptakan ekosistem yang mendukung pembentukan lapangan kerja berkualitas tinggi dan pertumbuhan ekonomi. Termasuk menjamin pembangunan yang berkelanjutan. Signifikansi kolaborasi terletak pada kemampuannya untuk menyatukan sumber daya dan inovasi, memfasilitasi efisiensi, dan mewujudkan tujuan bersama secara efektif.
Mendukung terwujudnya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan tersebut, Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi yang lebih dari 31 tahun menghimpun semangat kebaikan masyarakat Indonesia, merancang program-program pemberdayaan berkelanjutan. Berpegang pada lima pilar program pemberdayaan yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial kemanusiaan, dakwah dan budaya, Dompet Dhuafa berusaha menghadirkan keberdayaan masyarakat yang nyata dan bermartabat.
Langkah tersebut sejalan dengan semangat SDGs dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia. Dibuktikan dengan apresiasi SDGs Action Award yang diterima Dompet Dhuafa selama tiga tahun berturut-turut sejak 2022. Pada tahun ini apresiasi diberikan Kementerian PPN/Bappenas RI untuk intervensi program berupa pengajaran dan pelatihan vokasional di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa (IKDD).
“Alhamdulillah, terima kasih Bapak Wapres RI dan Bappenas yang telah memberi apresiasi kepada Dompet Dhuafa melalui program Institut Kemandirian, sebagai suatu program yang dirasakan memberi manfaat kepada masyarakat, memiliki inovasi dan sustainabilitas. Semoga dengan ini Dompet Dhuafa dapat terus mengembangkan kegiatan-kegiatan yang lebih baik lagi untuk masyarakat luas,” ungkap Ahmad Juwaini, Ketua Pengurus Dompet Dhuafa.
Ide pendirian Institut Kemandirian bermula dari kekhawatiran Dompet Dhuafa pada dua persoalan bangsa, yakni kemiskinan dan pengangguran. Di sisi lain, angka putus sekolah kian tinggi dan menyebabkan orang-orang muda tak punya kegiatan positif. Sehingga, rentan terjerumus pada aktivitas kriminal yang dapat menimbulkan masalah sosial baru. Namun melalui Institut Kemandirian, Dompet Dhuafa mencoba mengurai masalah dengan memberikan pelatihan keterampilan (skill) dan mental yang siap untuk masuk dunia kerja dan industri bagi para peserta kelas. Dengan demikian, program ini dapat berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.
Saat ini, jurusan program diklat IKDD lebih bervariasi. Setidaknya ada 15 jurusan program, seperti pelatihan barista, digital marketing, servis sepeda motor, servis AC, dan jurusan diklat lainya yang penyerapan dunia industrinya masih terbuka. Selain itu juga untuk memudahkan akses para mustahik di daerah, program IKDD tersebar juga di 7 titik wilayah. Di antaranya di Sukabumi, Padang, Cirebon, Malang, dan Lampung. Sampai saat ini, IKDD telah melahirkan lebih kurang 8.031 alumni yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Sudah barang tentu, program kami sejalan dengan dua tujuan SDGs, yakni tujuan nomor 4 (Pendidikan Berkualitas) dan Tujuan nomor 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi). Sebagai contoh kongritnya adalah pada jurusan diklat otomotif sepeda motor. Para peserta diberikan pelatihan oleh instruktur terbaik berpengalaman dengan porsi kurikulum 80% praktik dan 20% teori. Ditunjang dengan fasilitas kelas dan bahan ajar yang memadai dan terbarukan. Setelah selesai proses diklat, peserta diuji dengan melakukan proses magang dan project sosial. Dari keseluruhan proses tersebut di atas, keberhasilanya dibuktikan dengan penghasilan yang diperoleh peserta pelatihan dengan bekerja maupun membuka unit usaha bengkel sekala UMKM,” jelas Aburrahman Usman, Direktur Institut Kemandirian Dompet Dhuafa.
Pencapaian SDGs Award sangat bermakna bagi Dompet Dhuafa, setidaknya menyiratkan pesan bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan memerlukan niat dan tekad yang kuat. Terutama dalam memberikan akses layananan pendidikan vokasi terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan. Raihan SDGs award menjadi titik awal bagi Dompet Dhuafa untuk terus bertumbuh dan berinovasi mencapai mimpi dan cita-cita di masa yang akan dating. Sehingga kebermanfaatan program ini dapat dirasakan lebih luas dan berdampak besar.
Komentar Berita