Perkuat Observasi Meteorologi Maritim, BMKG Lepas Drifter di Perairan Kepulauan Seribu
Oleh : Kormen Barus | Senin, 07 Oktober 2024 - 10:25 WIB

Perkuat Observasi Meteorologi Maritim, BMKG Lepas Drifter di Perairan Kepulauan Seribu
INDUSTRY.co.id, Jakarta-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memperkuat layanan informasi meteorologi maritim dengan melepas alat operasional meteorologi maritim berupa drifter di perairan Laut Jawa di dekat Kepulauan Seribu. Drifter tersebut dilepaskan agar terus hanyut bergerak menuju Selat Sunda, dan akhirnya keluar ke perairan Samudera Hindia.
Acara pelepasan ini dipimpin langsung oleh Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, didampingi Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, serta jajaran pejabat tinggi pratama di lingkungan BMKG.
“Kami memohon doa agar upaya ini berhasil, sehingga jumlah titik observasi di laut Indonesia dapat meningkat, yang pada akhirnya akan memperkuat keselamatan pelayaran,” ungkap Dwikorita dalam keterangannya pada Senin (07/10/2024).
Dwikorita mengatakan, pelepasan drifter tersebut menjadi bagian penting dari upaya BMKG dalam mendukung peningkatan layanan informasi meteorologi di sektor maritim. Harapannya, dengan jaringan observasi yang semakin kuat dan luas dapat memberikan data yang lebih akurat dan terperinci mengenai kondisi cuaca maritim.
Diterangkan Dwikorita, pemilihan perairan Laut Jawa Bagian Barat di dekat Kepulauan Seribu sebagai lokasi pelepasan drifter karena merupakan salah satu jalur pelayaran yang cukup padat, baik untuk transportasi umum maupun sektor pariwisata. Kegiatan maritim yang intensif di wilayah tersebut memerlukan layanan meteorologi yang andal dan presisi tinggi, sehingga kehadiran drifter diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam memantau kondisi cuaca dan laut secara real-time.
Proyek Maritime Meteorological System (MMS)-1 yang telah berjalan selama empat tahun, lanjut Dwikorita, menjadi payung dari berbagai inisiatif untuk memperkuat sistem informasi meteorologi maritim di Indonesia. Salah satu elemen utama dari proyek ini adalah penguatan kerapatan jaringan observasi, termasuk melalui pelepasan drifter, yang dapat mengukur arah arus laut, suhu permukaan laut, dan tekanan udara.
Sebagai negara kepulauan, tambah dia, Indonesia memiliki dua pertiga wilayahnya berupa lautan, menjadikannya salah satu negara dengan potensi maritim terbesar. BMKG berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman dan pelayanan meteorologi maritim guna mendukung keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang beraktivitas di laut.
Sebagai informasi, BMKG telah melepas 73 drifter di seluruh perairan Indonesia sejak 2023, bekerja sama dengan Pusat Meteorologi Maritim dan mitra seperti PT Pelni, PT DLU, ASDP, dan PT CLS Indonesia. Drifter ini berperan dalam mengumpulkan data cuaca laut yang krusial untuk prediksi cuaca maritim. Selain drifter disiapkan pula akan terpasang 10 buah radar maritim (High Frequency Type Array) dan penguatan backbone sistem processing meteorologi maritim yang diperkuat dengan Artificial Intelligence (AI), Machine Learning dan Big Data.
Terakhir, Dwikorita mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengganggu drifter yang ditemukan di laut agar alat tersebut dapat terus memberikan data penting bagi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang beraktivitas di laut.
Baca Juga
Dukung Kemandirian Industri Maritim Nasional, PIS dan PAL Siap Berkolaborasi
KCN dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok Teken MoU Keamanan dan Kehumasan…
Dihadiri 36 Negara, Indonesia Maritime Week 2025 Sukses Jadi Magnet…
Kementerian Perhubungan Tunjuk PT Pelabuhan Buana Reja, Perkuat Rantai…
Dukung Sektor Maritim, Wamenperin Riza: RI Berpotensi Jadi Pusat…
Industri Hari Ini

Sabtu, 19 Juli 2025 - 13:10 WIB
Permata Bank x Japan Airlines Travel Fair 2025 Kembali Digelar, Tawarkan Berbagai Promo Liburan ke Jepang
Permata Bank x Japan Airlines Travel Fair 2025 hadir di Lippo Mall Puri pada 17–20 Juli 2025. Tersedia diskon hingga Rp 11,5 juta dan cashback sampai Rp 26,4 juta untuk liburan ke Jepang!

Sabtu, 19 Juli 2025 - 12:56 WIB
Prodia Resmi Akuisisi 30% Saham ProSTEM Senilai Rp33 Miliar, Siap Masuki Sektor Bioteknologi dan Terapi Regeneratif
PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) akuisisi 30% saham ProSTEM senilai Rp33 miliar sebagai langkah strategis memasuki sektor bioteknologi dan terapi regeneratif. Simak dampak dan prospeknya di…

Sabtu, 19 Juli 2025 - 12:41 WIB
Peningkatan Layanan Purna Jual Jadi Fokus Industri Alat Berat di 2025
Dunia industri alat berat di Indonesia terus menunjukkan geliat positif. Dalam beberapa tahun terakhir, kebutuhan akan teknologi yang efisien dan layanan purna jual yang cepat menjadi sorotan…

Sabtu, 19 Juli 2025 - 12:39 WIB
Anemia Mengancam 1 dari 3 Balita Indonesia, Apa Penyebabnya?
Anemia pada balita bisa berdampak buruk pada perkembangan otak dan prestasi akademik. Cari tahu penyebab dan solusi mencegah anemia defisiensi besi sejak dini.

Sabtu, 19 Juli 2025 - 11:55 WIB
Menperin Agus Lepas Ekspor Baja Lapis Senilai USD 12,6 Juta ke AS
Menperin memberikan apresiasi tinggi kepada PT Tata Metal Lestari atas keberhasilannya menembus pasar ekspor AS di tengah kebijakan proteksionis yang ketat. Keberhasilan ini sebagai wujud nyata…
Komentar Berita