Penguatan Tebu Rakyat, SGN Gandeng Mandiri Penuhi Kebutuhan Petani

Oleh : Wiyanto | Selasa, 13 Agustus 2024 - 16:41 WIB

Haryanto Direktur Keuangan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) (ketiga dari kanan) seusai menandatangani perjanjian kerja sama dengan Bank Mandiri di Surabaya
Haryanto Direktur Keuangan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) (ketiga dari kanan) seusai menandatangani perjanjian kerja sama dengan Bank Mandiri di Surabaya

INDUSTRY.co.id-Jakarta - PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan yang bergerak di komoditas gula menggandeng Bank Mandiri untuk memenuhi kebutuhan modal usaha petani tebu, penandatanganan dilakukan pada Jumat (13/08) lalu di Surabaya.

”Kebutuhan modal petani tebu untuk tahun giling 2024/2025 kurang lebih sebesar Rp1,3 trilyun, salah satunya melalui Bank Mandiri”, ungkap Hariyanto Direktur Keuangan SGN. Diharapkan melalui kerja sama ini, Bank Mandiri mampu membantu modal usaha petani sebesar Rp500 milyar. Sementara itu Mahmudi Direktur Utama SGN menyebut skema kerjasama dengan Bank Mandiri berbeda dengan skema yang lain, pasalnya selain diperuntukkan sebagai pemenuhan modal usaha petani untuk biaya garap, pupuk, dan biaya tebang muat dan angkut (TMA), juga digunakan membeli benih tebu.

”Yang istimewa dalam skema ini, selain membantu modal usaha petani tebu untuk biaya garap, pupuk dan kegiatanTMA, skema ini juga mencover biaya benih tebu, baru ada di skema dengan Bank Mandiri”, terang Mahmudi lebih lanjut.

Khusus pupuk dan benih tebu, pihaknya menggandeng program MAKMUR PT Petrokimia dalam penyediaan pupuk yang berkualitas serta lembaga perbenihan tebu

”Yang istimewa dalam skema ini, selain membantu modal usaha petani tebu untuk biaya garap, pupuk dan kegiatanTMA, skema ini juga mencover biaya benih tebu, baru ada di skema dengan Bank Mandiri”, terang Mahmudi lebih lanjut.

Khusus pupuk dan benih tebu, pihaknya menggandeng program MAKMUR PT Petrokimia dalam penyediaan pupuk yang berkualitas serta lembaga perbenihan tebu kredibel diantaranya Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) milik Riset Perkebunan Nusantara (RPN).

Mahmudi menyebut salah satu upaya peningkatan produktivitas adalah dengan intensifikasi melalui penataan varietas, dimana kondisi saat ini masih belum ideal yakni masak awal 10%, masak tengah 30% dan masak lambat 60%. Sedangkan idealnya varietas tebu masak awal 30%, masak tengah 40% dan masak lambat 30% sehingga berpengaruh pada rendemen dan produktivitas gula.

”Varietas tebu saat ini belum standar, sehingga perlu kita tata mulai sekarang dengan melibatkan ekosistem gula yang ada termasuk perbankan dan petani tebu, terlebih saat ini kami konsen pada penguatan tebu rakyat”, jelasnya.

Sementara itu terpisah, M. Abdul Ghani Direktur Utama PTPN III (Persero) Holding Perkebunan Nusantara, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan salah satu komitmen PTPN Group untuk meningkatkan kesejahteraan petani tebu di Indonesia, dengan memberikan akses lebih luas terhadap fasilitas keuangan yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan usaha mereka.

“Dengan akses pembiayaan yang lebih mudah dan fleksibel, petani tebu diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen mereka. Sehingga, memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendukung upaya swasembada gula di masa mendatang,” ucap Ghani.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

COVE

Jumat, 24 Januari 2025 - 15:35 WIB

Cove Tutup 2024 Dengan Perolehan Pendanaan Senilai USD 4,5 Juta dan Perluasan Jangkauan di Asia Pasifik

Cove, perusahaan teknologi properti (Proptech) yang mengusung konsep “flexible co-living”, mencatatkan pertumbuhan kinerja positif sepanjang 2024 dengan pertumbuhan portofolio sebesar hampir…

Ilustrasi, sambut tahun baru Imlek, platform akomodasi terkemuka (OYO) membagikan diskon menarik berupa diskon menginap hingga 75 persen.

Jumat, 24 Januari 2025 - 15:34 WIB

Liburan Hemat Imlek, OYO bagi-bagi Diskon Menginap 75 Persen

OYO, sebagai platform akomodasi terkemuka di dunia, memanfaatkan momentum libur panjang ini dengan membagikan diskon menginap hingga 75 persen di seluruh properti OYO di Indonesia. Melalui kode…

PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV)

Jumat, 24 Januari 2025 - 15:21 WIB

INOV Genjot Penjualan Lewat Diversifikasi Bisnis

PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), Perusahaan daur ulang limbah PET terkemuka dan terbesar di Indonesia siap menggenjot penjualan melalui strategi diversifikasi bisnis.

Dirjen IKFT Kemenperin, Taufiek Bawazier

Jumat, 24 Januari 2025 - 15:17 WIB

HGBT Resmi Berlanjut, Kemenperin Minta Pasokan dan Suplai Gas Terpenuhi

Direktur Jenderal IKFT Kemenperin, Taufiek Bawazier berharap suplai gas dari program HGBT dalam lima tahun ke depan dapat terjamin, sehingga industri bisa memenuhi input untuk produksi.

Kunjungan JCCI di Kementerian Perindustrian

Jumat, 24 Januari 2025 - 13:55 WIB

Terima Kunjungan JCCI, Menperin Agus: Indonesia Ingin Jepang Lebih Agresif Melakukan Bisnisnya di Sini

Indonesia dan Jepang telah menjalin hubungan kerja sama yang sangat erat dalam sektor industri. Kedua negara memiliki pemahaman yang kuat bahwa Indonesia dan Jepang bisa saling memberikan kontribusi…