Jelang Harbolnas, Couchbase Bagikan Kunci Sukses Penyedia Platform Menangkan Persaingan

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Setiap akhir tahun Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh konsumen e-commerce di Indonesia. 

Selain harga yang gila-gilaan, banyak juga keuntungan yang diberikan oleh penjual, seperti beli 1 gratis 1 atau gimik menarik lainnya.

Berdasarkan data yang dihimpun NielsenIQ dan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menunjukkan total penjualan pada Harbolnas tahun lalu mencapai enam kali lipat dari penjualan harian biasa yakni sebesar Rp22,7 triliun. 

Laporan tersebut juga menemukan bahwa sekitar 89 persen konsumen sudah mempersiapkan diri untuk momen Harbolnas sejak seminggu sebelumnya. Itu sebabnya tidaklah berlebihan jika para pebisnis mulai menyusun strategi sedini mungkin tentang cara memaksimalkan potensi keuntungan berlimpah yang segera datang itu.

Namun dibalik itu semua ada tantangan tersendiri pagi penyedia platform jual beli daring, Meningkatnya jumlah konsumen yang mengincar penawaran menarik di momen yang sama tersebut, ditambah lagi semakin banyak merek yang juga ingin memanfaatkan hasrat belanja tersebut sehingga menciptakan banyak pilihan bagi konsumen, mengakibatkan menumpuknya dan meningkatkatnya lalulintas daring pada sebuah aplikasi. 

Disinilah cara bagi penyedia platform untuk memastikan pengalaman yang tidak mengecewakan termasuk bagaimana pelanggan mendapatkan pengalaman pada jaringan daring yang lancar.

Sebab hal tersebut mendukung pengalaman pelanggan yang unik namun tersinkronisasi yang mencakup tatap muka, web, dan perangkat seluler dalam skala besar. 

Memastikan kemampuan jaringan agar setara dengan pengalaman tatap muka dan web juga dapat menghasilkan peluang bisnis baru. Misalnya, temuan NielsenIQ dan idEA bahwa pada tahun 2022, 71 persen pengguna internet aktif berbelanja daring selama periode ini, yang menunjukkan potensi sebuah merk untuk tampil menonjol dengan cara memberikan pengalaman daring yang jauh lebih unggul dibandingkan pesaing.

Selama bertahun-tahun, aplikasi seluler semakin menjadi pilihan utama para pembeli. Faktanya, pada laporan Nielsen IQ dan IDEA yang sama disebutkan bahwa 96 persen transaksi belanja di Harbolnas 2022 dilakukan melalui ponsel pintar. 

Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa pengguna dapat dengan mudah menavigasi saluran pilihan mereka, yang semakin banyak dilakukan di perangkat seluler, dengan lancar. Jika tidak, maka besar kemungkinan pengunjung akan berbondong-bondong pindah ke pesaing.

Genie Yuan, Wakil Presiden Regional, APAC, Couchbase menyampaikan bahwa strategi pemasaran dengan teknologi digital tidak bisa hanya menjadi sebuah hal yang hanya dilihat sebagai hal yang sederhana.

Genie mengungkapkan untuk merancang sebuah aplikasi mobile yang memiliki pendekatan yang mampu mendekatkan pelanggan secara keseluruhan merupakan kunci. Hal ini menjadi lebih penting lagi pada saat-saat di mana tingkat belanja menjadi tinggi seperti Harbolnas. 

Sekali lagi, menurut data NielsenIQ dan IDEA menunukkan korelasi dengan lonjakan antusiasme pembeli yang tinggi. Tidak ada yang lebih membuat pelanggan kecewa ketika mereka akan mencoba bertransaksi dengan produk dan promo yang menarik namun terpaksa terhenti akibat aplikasi yang tidak berfungsi dengan baik atau aplikasi yang terhenti karena tingginya beban pada waktu itu.

“Memang benar bahwa para pengguna saat ini lebih canggih dari sebelumnya, dan generasi muda yang lebih paham teknologi kini juga memiliki daya beli yang lebih besar. Biasanya mereka mengharapkan pengalaman transaksi online yang mampu berjalan lancer, sehingga mampu memusakan konsumen dengan bertransaksi secaa lancer pada merk tertentu di toko daring. Namun, banyak pelanggan yang mengeluhkan hambatan yang mereka hadapi dalam memanfaatkan aplikasi, sehingga mendorong mereka untuk mencari penyedia platform lain yang dapat memenuhi harapan tersebut,” Jelas Genie.

Ketidak mampuan sebuah aplikasi atau webaite dalam menangani lalu lintas digital yang tinggi adalah penggunaan teknologi yang sudah usang sehingga menghasilkan perintah yang tidak perlu, seperti proses registrasi yang lama dan proses pembuatan akun yang sulit dinavigasi di perangkat seluler. 

Disadari atau tidak, pedagang ritel yang tertinggal dalam hal modernisasi hanya akan mampu memberikan pengalaman di bawah standar pada aplikasi, yang antara lain terlihat dari opsi pembayaran yang terbatas dan informasi yang harus diberikan pengguna secara berulang-ulang meski telah dibagikan sebelumnya.

Kejadian semacam itu hanya menambah rasa frustrasi pada konsumen, betapapun menariknya penawaran yang diberikan tetap berujung pada langsung berpindahnya calon-calon pembeli ke pesaing dengna infrastruktur digital yang mampu membuat pengalaman digital menjadi lebih mudah dan menyenangkan bagi pengguna dalam skala besar. 

Selain itu, hal ini juga akan memberikan dampak signifikan terhadap loyalitas pelanggan karena mereka tidak akan segera melupakan tingkat frustrasi yang menyertai pengalaman terakhir mereka dengan platform belanja online tersebut.

Aplikasi modern yang berpusat pada pengguna memiliki persyaratan unik, yang hanya dapat dipenuhi jika perusahaan memikirkan ulang pendekatan mereka terhadap data. 

Dengan arsitektur basis data yang tepat, perusahaan dapat memberdayakan pengembang untuk memastikan pengalaman mobil mereka tidak akan kalah dengan pengalaman langsung di dalam toko atau web untuk pelanggan.

Tentunya hal ini juga akan membekali pengembang untuk mengeksplorasi keterampilan mereka dalam  membuat aplikasi seluler baru dan dinamis yang memosisikan perusahaan untuk tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan selama periode belanja yang tinggi seperti Harbolnas.

Genie memaparkan beberapa solusi untuk menyikapi beberpa masalah yang disebutkan sebelumnya. Platform data edge-ready NoSQL yang hadir dengan basis data seluler yang tertanam dengan kemampuan sinkronisasi bawaan adalah sebuah terobosan baru. 

“Jadi melalui kemampuannya untuk memungkinkan data disimpan, diproses, disinkronkan, dan dianalisis pada titik interaksi, perusahaan dapat mendukung aplikasi modern yang selalu cepat dan dapat diandalkan,” pungkas Genie.

Selain itu, platform data edge-ready NoSQL menawarkan kemampuan luring untuk aplikasi, yang berarti pengguna dapat mempertahankan pengalaman kelas satu, termasuk di lokasi dengan koneksi internet lambat, tidak stabil, atau bahkan tidak ada sama sekali dalam waktu lama. 

Selain membuat perjalanan pelanggan lebih bebas hambatan, hal ini juga memungkinkan penyedia platform untuk mendapatkan dukungan dan memenangkan hati pelanggan di Indonesia yang mungkin semula tidak mempertimbangkan untuk berbelanja melalui aplikasi seluler karena mereka tinggal di daerah dengan konektivitas internet yang kurang ideal.

Dengan penggunaan telepon seluler yang tinggi menjadikan arena yang dipilih bagi konsumen untuk bertransaksi, mengabaikan untuk berinvestasi dalam strategi teknologi seluler adalah hal yang membawa sebuah perusahaan atau penyedia plaform tidak mampu bersaing. 

Itulah sebabnya ketika Harbolnas semakin dekat, kunci bagi bisnis yang ingin menjadi yang terdepan adalah mengadopsi teknologi yang memberdayakan aplikasi yang inovatif, terukur, selalu tersedia, dan ramah pengguna.