Menparekraf: Gelaran Bintan Golf Challenge Mampu Ciptakan Perputaran Ekonomi Capai USD 400 Ribu

INDUSTRY.co.id - Bintan - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengikuti gelaran turnamen golf berkelas internasional bertajuk 'Bintan Golf Challenge' di Ria Bintan Golf Club. 

Tahun ini adalah kali ketiga event ini diadakan setelah kesuksesan pergelaran yang pertama di Bali Golf Challenge dan yang kedua di Belitung Golf Challenge.

Turnamen golf paling prestisius ini diikuti lebih dari 400 pegolf dari nusantara maupun mancanegara. 

Menparekraf menyebut bahwa event berskala international ini sebagai bagian dari upaya mendorong pemulihan kunjungan wisatawan khususnya di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

"Setelah pandemi, pariwisata di Bintan dan Kepri belum sepenuhnya pulih, namun sudah mulai menggeliat. Oleh karena itu, melalui momentum Bintan Golf Challenge ini diharapkan dapat membuka peluang usaha, meningkatkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja," kata Menparekraf Sandiaga Uno di Bintan, Kepri (17/9).

Dijelaskan Sandiaga Uno, event Bintan Golf Challenge ini juga bagian daripada menggerakkan 1,2 - 1,4 miliar wisatawan nusantara (wisnus), sehingga dapat menggerakkan ekonomi lokal khususnya di Kabupaten Bintan yang memang dahulu menjadi andalan.

"Tantangan ini kita jawab dengan event-event berkualitas dan diharapkan ini akan terus bergulir agar ekonomi di Kepri dapat kembali bangkit. Kepri ini memiliki banyak potensi dan didukung dengan SDM yang sudah terlatih, diharapkan dengan kolaborasi pemerintah pusat dan daerah dapat membangkitkan kembali pariwisata dan ekonomi di Kepri," papar Sandiaga Uno.

Menparekraf memperkirakan perputaran ekonomi dari gelaran 'Bintan Golf Challenge' ini mencapai 300 - 400 ribu dolar AS. 

"Kalau kita hitung antara 1000 dolar per pack, maka event ini akan menghadirkan perputaran ekonomi mencapai 300 - 400 ribu dolar AS," ucapnya.

Dirinya juga menyebut bahwa salah satu cara untuk memulihkan pariwisata adalah dengan menggelar event wisata minat khusus atau wisata olahraga (sport tourism), agar market dari negara tetangga bisa tertarik untuk datang.

“Golf ini biasanya ramai di akhir pekan, tapi ada beberapa pekerjaan rumah terkait VoA dan entry fee yang perlu kita terus upayakan supaya lebih terjangkau agar semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Bintan. Bukan hanya wisata minat khusus saja tapi juga peningkatan ekonomi bagi UMKM,” ujarnya.

Menurut Sandiaga Uno, wisata golf menjadi wisata yang berkualitas karena waktu kunjungan (length of stay) seorang wisatawan menjadi lebih lama karena ingin bermain golf beberapa kali.

Terlebih golf juga membuat quality of spending atau jumlah biaya yang dikeluarkan oleh seorang wisatawan menjadi lebih tinggi sehingga sangat berpengaruh terhadap kebangkitan pariwisata.