Optimalkan Keamanan Dunia Maya Indonesia, Badan Siber dan Sandi Negara Bermitra dengan Thales

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pada triwulan pertama 2023, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengambil langkah besar untuk pengamanan dunia maya (industri internet) di Indonesia. BSSN menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Thales. Thales adalah pemain utama di industri keamanan siber Eropa dan pemain utama di sektor perlindungan data di dunia.

 

Pada September 2022, Indonesia mengesahkan undang-undang perlindungan data pertamanya. Itu terinspirasi oleh kerangka GPDR Uni Eropa yang menekankan perhatian Indonesia terhadap keamanan siber.

 

Dalam Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2022 tentang Perlindungan Infrastruktur Informasi Vital (IIV), sebagai badan utama intelijen siber dan sinyal Indonesia maka BSSN berperan untuk mengawasi dan memperkuat keamanan siber Indonesia.

 

MoU tersebut ditandatangani di Jakarta oleh Letnan Jenderal (Purn.) Hinsa Siburian, Kepala BSSN, dan Nicolas Bouverot, Vice-President Thales Asia. Penandatanganan MoU ini dengan Thales sejalan dengan arahan Strategi Keamanan Siber Nasional (SKSN) untuk memperkokoh kolaborasi dengan perusahaan keamanan siber swasta. Para pemangku kepentingan SKSN terdiri dari administrator negara, pelaku bisnis, akademisi, dan masyarakat.

 

“Kami mengapresiasi keinginan Thales untuk bekerjasama dalam memperkuat kapasitas dan kapabilitas keamanan siber BSSN di Indonesia,” ujar Letnan Jenderal (Purn.) Hinsa Siburian, Kepala BSSN.

 

Hinsa melanjutkan, Thales, perusahaan multinasional terkemuka dengan keahlian yang luas dalam keamanan siber, diharapkan dapat bersama-sama mengembangkan solusi yang dapat membantu Indonesia mencapai kedaulatan siber secara nasional.

 

Sementara itu, Vice-President Thales Asia, Nicolas Bouverot, menyatakan apresiasinya menanggapi kolaborasi baru dengan BSSN, yang semakin memperkokoh pondasi keamanan siber Thales yang telah ada di Indonesia.

 

Nicolas mengungkapkan, perusahaan, pemerintah dan institusi di Indonesia yang paling membutuhkan jaminan keamanan siber perlu memastikan ketahanan sistem dan kegiatan mereka terhadap ancaman atau serangan siber.

 

“Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun dalam keamanan siber, Thales siap mendampingi Indonesia demi mencapai kedaulatan siber. Kami akan membangun kapabilitas keamanan siber tersebut lewat pengalaman kami menangani berbagai institusi yang paling membutuhkan jaminan keamanan siber di Indonesia maupun di seluruh dunia didampingi oleh mitra kami, untuk memastikan tujuan kerjasama kami dengan BSSN tercapai,” papar Nicolas.

 

Sebagai pemimpin global dalam keamanan siber, Thales terlibat dalam setiap tahap pengamanan mata rantai keamanan siber, menawarkan solusi mulai dari penilaian risiko hingga perlindungan infrastruktur kritis, yang didukung oleh kemampuan deteksi dan respons ancaman siber yang komprehensif. Solusi-solusi ini terstruktur lewat tiga keluarga produk dan layanan, dimana telah menghasilkan penjualan lebih dari €1,5 miliar padat ahun 2022, yaitu:

 

• Paket lengkap layanan keamanan siber, termasuk penilaian risiko, pelatihan dan simulasi, dan deteksi serta respons terhadap serangansiber;
• Produk terpisah termasuk perangkat enkripsi dan sensor untuk melindungi sistem informasi penting;
• Platform Keamanan Data, Manajemen Identitas & Akses sebagai layanan solusi, dan penawaran perlindungan &lisensi cloud yang lebih luas.

 

Pada 2023, Thales berencana merekrut 12.000 karyawan di seluruh dunia, termasuk lebih dari 700 ahli keamanan siber.

 

 

Tentang BSSN

BSSN adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah otoritas dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. BSSN menangani semua tugas dan fungsi dalam bidang enskripsi di Lemsaneg, serta keamanan informasi pengamanan penggunaan jaringan telekomunikasi berbasis protokol dan keamanan jaringan dan infrastruktur telekomunikasi yang ada di Kementerian Komunikasi dan Informatika.

 

 

Tentang Thales

Thales (Euronext Paris: HO) adalah pemimpin global di sektor teknologi yang terbagi dalam tiga domain, yaitu Pertahanan & Keamanan, Dirgantara & Antariksa, serta Identitas Digital & Keamanan. Thales mengembangkan produk dan solusi yang membantu menjadikan dunia lebih aman, lebih hijau, dan lebih inklusif.

 

Grup ini menginvestasikan hampir €4 miliar per tahun di sektor riset dan pengembangan, terutama pada area-area kritikal seperti teknologi kuantum, edge computing, 6G, dan keamanan siber.

 

Thales memiliki 77.000 karyawan di 68 negara. Pada 2022, grup ini menghasilkan penjualan sebesar €17,6 miliar.

 

 

Tentang Thales di Indonesia

Thales telah hadir di Republik Indonesia selama lebih dari 40 tahun, mendukung pelaggan pemerintah dan institusional kunci di domain Pertahanan & Keamanan, Dirgantara, Identitas Digital & Keamanan, dan Antariksa.

 

Berpusat di Jakarta, Thales adalah penyedia solusi pertahanan jangka panjang untuk Angkatan Bersenjata Indonesia, membantu mereka memodernisasi sistem, mendigitalisasi, dan berinovasi untuk melindungi kedaulatan dan ekonomi Indonesia, bekerja sama dengan mitra Indonesia lokal yang kunci.

 

Di ranah sipil, Thales menyediakan solusi untuk identitas digital dan biometrik, keamanan siber, pengaturan lalu lintas udara, dan satelit komunikasi.***