Mahalnya Tarif Listrik-Biaya Logistik Tinggi Kendala Ekspor Tekstil Indonesia
Oleh : Herry Barus | Selasa, 11 Juli 2017 - 07:31 WIB

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat (Kanan) bersama Kedubes AS untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr. (Fadli/ INDUSTRY.co.id)
INDUSTRY.co.id - Jakarta Produk industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia masih kalah bersaing dengan produk asal Vietnam dan Bangladesh. Hal itu terlihat dari nilai ekspor produk tekstil Indonesia pada 2016 yang hanya mencapai 11,9 miliar dolar AS, sedangkan Vietnam mencapai 30 miliar dolar AS.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat, belum lama ini kepada awak media memaparkan, setidaknya ada beberapa hal yang menghambat perkembangan industri tekstil nasional. Pertama, mahalnya tarif listrik. Energi di Indonesia termahal dibanding kompetitor Vietnam dan Bangladesh.
Kedua adalah hambatan biaya logistik dan sarana infrastruktir yang belum sepenuhnya mendukung perkembangan industri tekstil. "Setiap tahun penduduk bertambah, kendaraan bertambah dan jalan tidak bertambah sehingga produk logistiknya menurun. Moda transportasi pakai kereta api juga ada keterbatasan, karena harus full container load, nggak bisa less than container load (LCL)," ungkap Ade.
Ade menambahkan, permasalahan lainnya adalah terkait dengan sistem birokrasi dan perizinan yang belum berpihak kepada sektor industri. Kemudian, permasalahan pengenaan bea masuk produk tekstil Indonesia di Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa. "(Impor) ke Uni Eropa dan AS kena 10 persen-17 persen bea masuk, Vietnam dan Bangladesh nol persen. Kita (Indonesia) dianggap negara maju karena Indonesia masuk ke G20 jadi dianggap negara maju," ujarnya.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, sepanjang tahun 2016 nilai investasi TPT mencapai Rp 7,54 triliun. Industri ini mampu menghasilkan devisa sebesar 11,87 miliar dolar AS dan mampu menyerap sebanyak 17,03 persen dari total tenaga kerja industri manufaktur
Baca Juga
Pan Brothers Tingkatkan Modal Dasar Jadi Rp647,5 Miliar
Kemenperin Siap Fasilitasi Usulan Pengusaha Tekstil Sesuaikan Tarif…
Bahaya! Fenomena Thrift Shooping Pakaian Bekas Ancam Industri Tekstil…
TRIS Catatkan Kenaikan Penjualan Ekspor Sebesar 58,7% YoY di Kuartal…
Ekspansi BELL, Perluas Jaringan Hingga 10 Titik Penjualan
Industri Hari Ini

Rabu, 29 Juni 2022 - 13:16 WIB
Ungggul dalam Bioteknologi dan Riset Ilmiah, Assosiated Capsule Group India Tertarik Kerjasama dengan Nucleus Farma
Jakarta-PT Natura Nuswantara Nirmala (Nucleus Farma) kembali membuktikan eksistensinya serta membuka peluang kerjasama dengan pihak nasional maupun internasional.

Rabu, 29 Juni 2022 - 13:15 WIB
Usulan Visa Digital Nomad Masuk Tahap Akhir Pembahasan
Visa digital nomad yang menjadi satu inovasi baru dalam merespons arus digitalisasi dan pola perilaku karyawan yang diperbolehkan untuk bekerja secara jarak jauh atau remote worker telah mencapai…

Rabu, 29 Juni 2022 - 13:07 WIB
LSAK Dukung Kinerja Pemberantasan Korupsi KPK
Peneliti Lembaga Studi Antikorupsi (LSAK), Ili Sadeli mengatakan dorongan pencarian buron Harun Masiku kepada KPK lebih banyak unsur politisnya untuk mendongkel dan mendelegitimasi kinerja Firli…

Rabu, 29 Juni 2022 - 13:06 WIB
Menilik Desa Wisata Taro, Surga Tersembunyi di Gianyar Pemenang BCA Desa Wisata Award
Desa Wisata Taro merupakan desa tua di Bali yang kaya akan kisah dan peninggalan budaya masa lampau. Berada di kecamatan Tegallalang, Gianyar. Sekitar dua jam perjalanan dari Denpasar. Terletak…

Rabu, 29 Juni 2022 - 12:58 WIB
Konsensus Analis Prediksi Pendapatan SILO Tumbuh Tahun Ini , LPKR Terimbas Positif
Konsensus analis Bloomberg pada Jumat (24/6/2022) memprediksi pendapatan PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) akan terus bertumbuh pada tahun ini meskipun pasien Covid-19 menurun. Bahkan,…
Komentar Berita