Simak! Berikut Panduan Lengkap Analisa Teknikal Bitcoin dan Saran Indodax Untuk Investor

Oleh : Ridwan | Minggu, 03 Juli 2022 - 20:00 WIB

Ilustrasi Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Analisa teknikal Bitcoin menjadi salah satu kunci dalam investasi. Hal ini agar para investor dapat tetap meraih untuk meskipun pasar kripto tengah bergejolak.

Saat ini, harga bitcoin menyentuh angka Rp 300 jutaan. Namun tak usah khawatir, fenomena yang terjadi seperti halnya siklus. Dalam 4 dan 8 tahun lalu, fenomena ini juga sempat terjadi.

Penurunan harga Bitcoin dinilai masih di batas wajar. CEO platform crypto exchange terbesar dan terpercaya di Indonesia ini, Oscar Darmawan menjelaskan bahwa melalui analisis teknikal Bitcoin, bisa dilihat bahwa yang terjadi kini nyatanya pernah terjadi di tahun 2018 dan 2014.

“Setelah Bitcoin mengalami All Time High di 2013, 2017 dan 2021, maka akan terjadi penurunan harga yang cukup signifikan di tahun berikutnya yang diikuti dengan penurunan kripto lainnya. Kita bisa lihat bagaimana penurunan terjadi pada tahun 2014, 2018 dan sekarang di tahun 2022,” kata Oscar di Jakarta (3/6).

Menurutnya, siklus empat tahunan ini sering dimanfaatkan oleh orang-orang untuk membeli dan mengumpulkan aset kripto tersebut. Karena saat harga Bitcoin turun, harga aset kripto lain biasanya juga mengikuti langkahnya.

“Biasanya harga mayoritas kripto akan mengikuti Bitcoin sebagai aset kripto yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar. Momen bearish saat ini justru adalah momen yang sering dimanfaatkan para trader jangka panjang untuk mengumpulkan portofolio kripto dengan membeli kripto yang mereka inginkan di harga yang murah,” jelas Oscar Darmawan. 

Mesti Terapkan Manajemen Keuangan yang baik

CEO Indodax, Oscar Dermawan mengatakan bahwa trader atau investor perlu memahami pentingnya analisis teknikal dan menerapkan manajemen keuangan yang baik. Karena yang terpenting dari trading bukanlah naik dan turunnya harga melainkan manajemen keuangan yang baik.

Oscar mengatakan, analisa teknikal bitcoin adalah cara melihat prediksi pergerakan harga ke depan dengan melihat tren yang sudah terjadi, melalui skema candle atau chart. Cara sederhana adalah pola support, dimana harga kripto dari bawah yang terpantau akan mengalami naik. Atau pola sebaliknya, yaitu resisten, dimana harga akan turun dari puncak.

“Investor perlu mengetahui candlestick mana yang mengindikasikan suatu harga akan naik atau suatu harga akan turun. Apa perbedaan antara candlestick hijau dan merah. Bagaimana cara mengidentifikasi tren menggunakan garis tren. Bagaimana pola harga kripto dan lain sebagainya,” kata Oscar.

Investor atau trader pemula bisa mempelajari tips analisa teknikal Bitcoin dan kripto lainnya di internet. Termasuk belajar dari website Indodax.academy dan media sosial resmi Indodax yang memberikan banyak tips dan penjelasan tentang analisis teknikal.

Di Indodax sendiri ada 200 lebih jenis aset kripto yang diperdagangkan seperti Polkadot, Cardano dan Tron. Namun, tidak semua aset kripto mengalami penurunan seperti yang terjadi pada Bitcoin. Ada beberapa aset kripto lain yang justru naik ketika harga mayoritas kripto sedang turun, yatu token jenis derivatif.

Token derivative merupakan token yang bergerak berlawanan dengan harga kripto umumnya. Indodax menyediakan token derivatif seperti HEDGE dan BEAR yang harganya akan naik Ketika harga Bitcoin turun ataupun ETHHEDGE dan BNBHEDGE yang harganya juga akan ikut naik Ketika harga Ethereum dan BNB mengalami turun.

Token derivative biasanya bisa dimanfaatkan oleh para trader jangka pendek yang tetap ingin mendapatkan profit di saat market sedang bearish.

Mengenal Apa Itu Bitcoin

Bitcoin diciptakan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009 lalu telah menjadi salah satu instrumen trading (perdagangan) yang populer. Pada awal 2017, Bitcoin (BTC) diperdagangkan stabil di kisara $800 - $1,100. Namun pada akhir tahun 2017, BTC mampu mencapai harga tertingginya hingga level $19,891.

Hal ini berarti dalam kurun waktu 12 bulan, Bitcoin mampu tumbuh hingga lebih dari 2,000 persen. Hingga saat ini, belum ada instrumen perdagangan lain seperti forex, saham, maupun obligasi yang mampu memberikan tingkat keuntungan sebesar Bitcoin.

Analisa Teknikal Bitcoin

Analisa teknikal bitcoin mengambil data yang sudah lampau untuk dikaji dan diuji kembali. Para pengguna analisa teknikal bitcoin ini beranggapan "History Repeated Itself".

Ada 3 Metode Analisa Teknikal Bitcoin paling umum dan ampuh yang akan kita bahas kali, meskipun ada puluhan metode lain yang sudah bermunculan. Disimak ya.

Trendlines

Trendlines atau Garis Tren, seperti namanya memang digunakan untuk menentukan tren pergerakan harga token Bitcoin yang sedang terjadi.

Garis Tren dapat ditarik dari serangkaian High yang semakin rendah atau Lower High, dan Low yang semakin tinggi atau Higher Low sama dengan Tren Naik. Perubahan tren bisa diidentifikasi lebih awal pada saat harga breakout level trendline itu.

Support Dan Resistance

Jika garis tren menggunakan kemiringan yang diambil dari Low atau High, maka Support dan Resistance menggunakan garis horizontal pada level harga Low atau High tersebut. Level yang disebut sebagai level Support cenderung membuat harga kembali naik, dan menjadi penghalang harga untuk turun. Sedangkan level Resistance cenderung membuat harga untuk kembali turun, dan menjadi penghalang harga untuk naik lebih lanjut.

Dengan mengidentifikasi nilai-nilai level ini, kita dapat menarik kesimpulan tentang akan kemana arah koin saat ini. Dari contoh diatas, sepertinya level Resistance $8,141.2 menjadi hambatan harga naik lebih lanjut.

Hal ini terbukti dari harga yang langsung ditolak dari level tersebut dan mengalami penurunan harga. Kemudian level Support $7,823.0 juga langsung memberikan dukungan pembelian yang lebih besar, sehingga harga langsung terpantul naik dari level itu.

Supply and Demand

Konsepnya hampir sama dengan Support dan Resistance, dan memang sering sekali diidentikkan. Namun, pada Supply dan Demand di sini menggunakan area konsolidasi (equilibrum) sebagai basisnya.

Sebagai contoh, area konsolidasi di sekitar level $7,914.7 s/d $7,815.2 langsung direspon dengan baik oleh pembeli, dan harga pun terdorong ke arah naik.

Contoh kedua adalah area Supply di level $7,399.8 s/d $7,563.5 yang juga digunakan sebagai basis para seller, sehingga harga langsung jatuh menjauh dari level itu.

Keuntungan menggunakan teknik yaitu adalah kita bisa dengan mudah menghitung berapa Risk dari setiap order yang dilakukan. Hal ini jadi mudah karena biasanya kita meletakkan Risk atau top Loss)  di luar area tersebut. Selain itu, penentuan Reward juga lebih mudah, karena kita tinggal menghitung besar gerakan harga dengan area tersebut.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Enterprise & Business Service Telkom Indonesia FM Venusiana R. bersama Kepala LKPP Hendar Prihadi

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:48 WIB

Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur, Lebih Responsif, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) luncurkan Katalog Elektronik Versi 6 pada Kamis (28/3) di Jakarta. Inovasi terbaru yang dibangun untuk meningkatkan performa sistem…

Tupperware luncurkan 3 Produk Baru, One Touch Fresh Rectangular, Supersonic Chopper Tall dan Black Series.

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:47 WIB

Tupperware Luncurkan 3 Produk Baru Untuk Meriahkan Ramadan

Sebagai Premium Housewares Solutions nomor 1 di Indonesia, Tupperware kembali menghadirkan produk terbaru untuk menemani keluarga Indonesia menyambut Ramadan di tahun ini.

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:45 WIB

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Jakarta - Koordinasi dan kolaborasi lintas sektoral serta sosialisasi kebijakan yang masif menjadi kunci keberhasilan mudik sehat dan aman. Hal ini penting dilakukan mengingat jumlah pemudik…

Bank Mandiri saat menyerahkan santunan ke Yatim dan Dhuafa

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:34 WIB

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Bank Mandiri kembali berbagi kebersamaan di bulan suci Ramadan dengan masyarakat sekitar. Kali ini, Bank Mandiri bersama anak perusahaan memberikan bingkisan kepada 57.000 anak yatim dan duafa,…

Gedung BNI

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:28 WIB

BNI Terbitkan Global Bond Senilai USD500 Juta

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berencana melakukan penerbitan surat utang senior dalam denominasi Dolar Amerika Serikat senilai USD500 juta atau sekitar Rp7,94 triliun (kurs…