Berbekal Ketekunan dan Kerja Keras Mengantarkan Andhy Irawan Sebagai CEO PT Dafam Hotel Management.

INDUSTRY.co.id -  Jakarta- “Malu”, ini kata yang terucap saat kali pertama Andhy Irawan bekerja di salah satu hotel bintang lima di Bali, pria lulusan sekolah pariwisata Bali ini awalnya mendambakan bekerja dengan berpakaian jas dan dasi, namun yang terjadi justeru memegang sapu dan kain pel, berkat ketekunan dan kerja kerasnya, Andhy kini menduduki posisi sebagai Chief Executive Officer (CEO) PT. Dafam Hotel Management.

Saat bercengkrama dengan wartawan , Andhy menceritakan pengalamannya ketika ngumpat jika ada tamu wanita yang melewati lobby, kala itu Andhy bekerja sebagai cleaning service di Grand Bali Beach (d/h Hotel Bali Beach), keinginannya untuk kuliah di sekolah pariwisata karena terinspirasi dengan orang yang bekerja di hotel kebanyakan berpakaian rapi, namun setelah lulus kuliah bukan harapan yang didapat, namun kenyataan yang harus dijalankan menjadi tukang sapu dan pel di lobby hotel yang luas.

Sebelum ke sekolah pariwisata di Bali, Andhy sempat mengambil mata kuliah ekonomi di salah satu universitas di Jember, namun karena tidak sesuai dengan keinginannya, ia memutuskan keluar sebelum lulus.

Hari ketiga bekerja, seolah-olah ada yang membisikkan di telinga Andhy Irawan dengan perkataan yang memotivasi dirinya, “jika kamu malu dengan pekerjaan apapun yang halal, selamanya kamu tidak akan berhasil, tapi jika kamu fokus dan tekun menjalankan pekerjaan tersebut, maka itu akan menjadi cikal bakal keberhasilan dalam bekerja”. Ini lah yang membuat Andhy semangat menchallenge dirinya untuk terus menaikkan karirnya dalam pekerjaan.

Tantangan yang diterapkan pada dirinya adalah satu level diatas pekerjaannya, jika sekarang dia menjadi tukang sapu dan pel, maka diatas itu adalah room boy, maka Andhy harus menduduki posisi room boy tersebut, begitu seterusnya hingga ia dipercaya menduduki posisi sebagai General Manager (GM) dibeberapa hotel berbintang.

Keingintahuan dan tekad kerasnya untuk belajar, mengantarkannya menduduki posisi tertinggi di beberapa perusahaan diantaranya sebagai CEO PT. Dafam Hotel Management, Director of Finance PT. Dafam Property Indonesia Tbk, Director PT. Dafam Mambo International, Director PT. Buana Karya Sugiartha, Director PT. Hotel Cilacap Indah, Director PT. Dafam Mataram Internasional dan Director PT. Clanixx Jaya Sentosa.

Keberuntungan ini bermula saat Andhy bertemu dengan Billy Dahlan di tahun 2010, seorang anak muda yang visioner berusia 25 tahun untuk membuat sesuatu yang bukan hanya menjadi penonton, tapi menjadi pemain, maka dibentuklah Dafam Hotel Management (DHM) dengan membangun hotel pertama Dafam Semarang.

Dahulu Dafam merupakan singkatan dari Dahlan Family, namun berjalannya waktu, Dafam Hotel Management menjadi sebuah perusahaan operator, maka Dafam berubah menjadi corporate value dan mengejawantahkan nama Dafam terdiri atas lima huruf yaitu huruf D yang pertama adalah Doa dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, huruf A yang kedua adalah Asas kepedulian terhadap sesama dan lingkungan, huruf F yang ketiga yaitu Formulasi tata kelola perusahaan yang baik, huruf A yang ke empat adalah Amanah menjalankan pekerjaan secara jujur, profesional dan sepenuh hati serta huruf M yang terakhir adalah Manfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

“Saya memulai Dafam dari Hablum Minallah dan Hablum Minannas yaitu untuk Hablum Minallah adalah konsep bagaimana manusia berhubungan dengan sang maha pencipta Allah dengan mengikuti segala perintahnya dan menjauhi larangannya, sedangkan Hablum Minannas adalah konsep dimana individu manusia menjaga hubungan baik dengan individu atau kelompok manusia lainnya”. Ujar pria penyuka olah raga.

“Berangkat dari situ, maka berdirilah Grand Dafam Q Hotel Banjarbaru dengan konsep Syariah dan ini perjalanan Dafam menjadi corporate value”. Tambahnya.

Saat ini Dafam Hotel Management memiliki 25 unit hotel yang terdiri atas Grand Dafam dengan sekala atas, Hotel Dafam dengan sekala menengah, Meotel untuk sekala ekonomi dan Dafam Express yang merupakan budget hotel dengan jumlah karyawan dibawah naungan DHM sebanyak 3.000 orang dan jika di total dengan Dafam Group menjadi 10.000 orang pekerja.

Anak kedua dari tiga bersaudara ini sempat mengambil gelar Master of Business Administration (MBA) di Nanyang Business School at Nanyang Technological University Singapore dan Profesional Development Program (PDP) di Cornell University New York - Amerika, dia juga pernah terlibat dibeberapa organisasi seperti The Executive Director of Central Java Promotion (BPPD Jateng), The Permanent Committee Development of Recreational and Marine Attraction and Eco Tourism, Central Java Chamber of Commerce & Industry, Co-Chairman of Indonesia Hotel & Restaurant Association for Regional Central Java dan sebagai Vice President of Tourism – Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Semarang, kini Andhy masih aktif sebagai Anggota Dewan Penasihat Hotel Management Asia Summit.