Negara Maju Kontribusi Industrinya Harus 32 Persen

Oleh : Ridwan | Rabu, 24 Mei 2017 - 07:25 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengatakan, produksi industri baja nasional perlu dipacu agar kontribusinya terhadap perekonomian nasional terus meningkat.

"Indonesia pernah mengalami kontribusi dari industri hingga 27 persen pada tahun 1998, dan Indonesia juga sudah melihat industri sebagai alternatif pembangunan sejak tahun 1960-an," ungkap Fajar harry Sampurno dalam acara 'Steel Conference 10 Juta Ton Klaster Cilegon' di kantor Kemenperin, Jakarta (23/5/2017).

Menurut Fajar, saat ini sektor industri berkontribusi sebesar 18,8 persen terhadap perekonomian nasional, ditambah sektor batubara dan migas yang sebesar 2,2 persen. "Negara maju harus mempunyai kontribusi industri sebesar 32 persen," ucapnya.

Saat ini, industri baja merupakan tulang punggung dari segala kegiatan perekonomian, mulai dari otomotif, maritim, elektronika, telekomunikasi dan Infrastruktur. dan investasi juga menjadi begian terpenting dalam pertumbuhan industri baja nasioanl.

"dalam ketersediaan infrastruktur, Indonesia menempati posisi 62 di dunia, jauh dari negara-negara tetangga kita," imnuhnya.

Fajar menambahkan, Indonesia masih memerlukan impor sebesar 6-7 juta ton per tahun, sedangkan produksi dalam negeri baru mencapai 4-5 juta ton per tahun. Industri baja nasional saat ini mengalami Oversupply dari negara-negara impor, sehingga ini menjadi hambatan bagi pertumbuhan industri baja nasional.

"Tingginya biaya produksi yang disebabkan oleh masalah gas dan energi juga turut membuat industri baja kita jadi kurang bersaing," terangnya.

Seperti diketahui, pemerintah sudah siapkan insentif berupa tax holiday dan tax allowance agar menarik minat pengusaha baik dalam maupun luar negeri untuk dapat menanamkan modalnya di Indonesia sekaligus mendorong pertumbuhan industri baja nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Fajar juga memberikan apresiasi kepada PT Krakatau Steel dan PT Posco yang telah bekerjasama demi menumbuhkan industri baja nasional. Diharapkan kerjasama ini dapat menjadi momentum bagi para pelaku industri baja hulu-hilit untuk dapat bersinergi dalam mewujudkan industri baja nasional yang maju dan berdaya saing.