Laba MOLI Tumbuh 1,60 Persen di Kuartal 1-2021

Oleh : Wiyanto | Kamis, 15 Juli 2021 - 20:48 WIB

INDUSTRY.co.id-Jakarta – PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI IJ atau “Perusahaan”) telah mengumumkan Laporan Keuangan Konsolidasian Kuartal-I 2021 untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 dan 2020.

Pada periode Kuartal-I 2021, total penjualan mencapai Rp 443,50 miliar, atau meningkat sebesar 18,4% dibandingkan Kuartal-I 2020. Laba Bruto mencapai Rp 102,93 miliar pada 31 Maret 2021, meningkat sebesar 1,60% dibandingkan 31 Maret 2020 yang mencapai Rp 101,30 miliar. Laba tahun berjalan mencapai Rp 13,14 miliar, mengalami penurunan sebesar 45,30% dibandingkan 31 Maret 2020 yang mencapai Rp 24,03 miliar.

Perusahaan melaporkan penjualan tertinggi sepanjang masa pada tahun 2020 yaitu 1,47 Trilliun Rupiah, hal ini terjadi karena lonjakan permintaan etanol pada saat pandemi.

“Kami bersyukur atas pencapaian dan kinerja yang kuat selama Kuartal I-2021," kata Direktur Utama MOLI,Adikin Basirun, di Jakarta, Kamis (15/7/2021).

Penjualan masih dapat tumbuh sebesar 18,40%, lebih tinggi secara signifikan dibandingkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (“PDB”) Nasional yang dilaporkan sebesar -0,74% selama Kuartal I-2021. Kami melihat permintaan yang tinggi atas produk-produk kami tidak hanya dari Sektor Kesehatan dan Farmasi, tetapi juga dari sektor lain termasuk industri juga kosmetik yang mulai menunjukkan pemulihan di industri masing-masing, sasaran kami adalah fokus pada kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk dengan mutu terbaik, pelayanan profesional, menerapkan manufacturing excellence, dan memastikan kecukupan sumber daya dengan pengelolaan maksimal untuk mendukung strategi pertumbuhan yang berkelanjutan, lebih jauh lagi saat ini bersama dengan pemerintah dan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI).

"Kami mendorong dan mendukung penerapan Bioethanol di Indonesia, harapan kami terbesar saat ini adalah keberpihakan kepada Industri umumnya dan produsen etanol khususnya, melalui Asosiasi Spiritus dan Etanol Indonesia (ASENDO), kami sangat berharap pembebasan bea masuk impor etanol menjadi 0% dari Pakistan perlu ditinjau kembali, karena akan merusak ekosistim industri terkait dan melimpahnya produk etanol di dalam negeri, selain mengharapkan jaminan ketersediaan bahan baku yang murah dan efisien sehingga melalui pengaturan ini kami mampu bersaing secara regional," katanya.

Direktur Marketing MOLI, Bapak Donny Winarno menambahkan pihaknya akan mempertahankan komitmen pada strategi kami untuk menargetkan segmen pasar dengan pertumbuhan tinggi, mempertahankan pangsa pasar lokal dan ekspor, memperluas pasar pada industri yang menggunakan Etanol sebagai bahan baku maupun bahan penolong di dalam dan luar negeri, serta menambah jaringan distribusi di Asia pada umumnya dan ASEAN khususnya.

“Total rencana belanja modal untuk tahun 2021 – 2022 dianggarkan sebesar 250 Milyar Rupiah antara lain pembagunan proyek Multi-Feedstock dan juga revitalisasi untuk meningkatkan efisiensi bahan baku dan belanja modal lainnya”, imbuh Direktur Keuangan MOLI, Bapak Jose Tan.