Sandiaga Ingin Parekraf Jadi Lokomotif Penciptaan Lapangan Kerja Masyarakat Sulsel

Oleh : Chodijah Febriyani | Senin, 21 Juni 2021 - 09:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Dalam kunjungan kerjanya di Sulawesi Selatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong penguatan kolaborasi baik antara pemerintah daerah di Sulawesi Selatan serta dengan Kemenparekraf/Baparekraf dalam membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. 

Menparekraf ingin sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi lokomotif penciptaan lapangan kerja di Sulawesi Selatan. 

"Terima kasih dan saya sampaikan apresiasi kepada Bapak Plt. Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman yang telah mengorkestrasi sembilan bupati dan walikota untuk hadir, menyinergikan satu harapan baru akan kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai bagian dari pemulihan ekonomi," kata Menparekraf Sandiaga Uno melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id. 

Menparekraf menginginkan pariwisata yang juga didorong melalui inovasi dan adaptasi hadir sebagai solusi dalam penciptaan peluang-peluang baru di kalangan masyarakat sehingga dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

"Kita ingin sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai lokomotif penciptaan lapangan kerja, bangkitkan satu narasi ekonomi yang berkeadilan, dimana kita ingin hadir dengan program-program yang tepat manfaat, tepat sasaran, dan tepat waktu," ujar Sandiaga. 

Ia menyatakan siap mendukung berbagai program yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ke depan. Tidak hanya dengan pemerintah, namun juga mengkolaborasikannya dengan dunia usaha. 

"Kemenparekraf secara tegas akan hadir langsung. Tadi kita sudah lihat sendiri bagaimana potensi Maros-Pangkep yang tengah diajukan sebagai UNESCO Global Geopark. Juga ada permintaan dari (Plt) gubernur terhadap program cable car yang mungkin nanti akan disinergikan dalam KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha), Public Private Partnership," kata dia. 

Menparekraf juga mendorong Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan segenap masyarakat untuk dapat menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Termasuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi sebagai salah satu pilar dalam menekan angka penularan COVID-19. 

"Vaksin secara nasional bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif masih di bawah 5 persen, jadinya harus terus kita genjot. Karena kita lihat dalam bingkai protokol kesehatan, Makassar dan Sulawesi Selatan menjadi barometer dari Indonesia timur dan juga selalu konsisten pertumbuhan ekonominya di atas provinsi-provinsi lain dan bahkan di atas nasional," kata Sandiaga. 

Plt. Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman berharap ke depan seluruh pihak, terutama para pemangku kepentingan di Sulawesi Selatan bersama Kemenparekraf/Baparekraf untuk tetap optimistis dan melangkah bersama guna efektifkan perencanaan dan hasilkan program-program yang jauh lebih menyasar untuk pemulihan ekonomi. 

"Harapan kami dari provinsi tentunya tegak lurus dengan Pak Menteri serta seluruh kebijakannya. Dan tentu kami berharap bagaimana kami mendapat arahan-arahan ke depan supaya program-program kami bersinergi. Beginilah yang kita harapkan sehingga apa yang direncanakan pusat, provinsi, kabupaten/kota betul-betul tuntas, fokus, efektif, efisien, sehingga dapat dirasakan masyarakat dalam waktu cepat, tepat pemanfaatannya sehingga dapat menggerakkan ekonomi kita ke depan," kata Andi Sudirman. 
 
Terkait pelaksanaan vaksinasi, Andi menyatakan siap untuk melakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat. Sulawesi Selatan dikatakannya saat ini menjadi provinsi terendah tingkat angka kematian akibat COVID-19 secara nasional, yakni 1,5 persen. Bed Occupancy Rate (BOR) juga di bawah 10 persen, terisi sekitar 6 persen. 

Sulawesi Selatan juga sebagai provinsi dengan tingkat kesembuhan nasional, yakni mencapai 98 persen. 

"Target kita di Sulawesi Selatan sudah berjalan, bergerak ekonomi kita termasuk di pariwisata. Hal itu sebagai parameter bahwa Sulawesi Selatan pada intinya sudah boleh untuk bagaimana tetap menggeliatkan pariwisata dengan koridor protokol kesehatan yang tetap kita perhatikan dengan baik," tukasnya.