Asaki Optimis Produksi Keramik Nasional Mampu Tembus 401 Juta Meter Persegi di Tahun 2021

Oleh : Ridwan | Selasa, 02 Maret 2021 - 17:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) memproyeksikan pertumbuhan produksi keramik nasional pada tahun 2021 mencapai 401 juta meter persegi (m2) dengan tingkat utilisasi produksi nasional sebesar 74 persen.

"Angka tersebut meningkat 32% jika dibandingkan realisasi produksi keramik nasional tahun 2020 sebesar 302 juta m2 dengan tingkat utilisasi sebesar 56%," kata Ketua Umum Asaki Edy Suyanto kepada INDUSTRY.co.id di Jakarta, Selasa (2/3/2021).

Dijelaskan Edy, ada beberapa faktor positif bagi industri keramik nasional pada tahun 2021 antara lain pertama, penurunan harga gas yang dapat membantu meningkatkan daya saing industri keramik nasional.

"Hal ini tercermin dari kinerja ekspor yang menunjukkan kenaikan sebesar 30% di 2020, sekaligus menjadi yang tertinggi sejak tahun 2015," terang Edy.

Kedua, larangan pemakaian produk impor bahan bangunan untuk sektor konstruksi dan properti. Ketiga, pertumbuhan sektor industri properti 4,5% - 5% yang tentu akan memberikan impact positif langsung terhadap produk keramik.

"Kami (Asaki) telah menandatangani MoU kerja sama supply keramik dengan REI, Apersi, Himperra, Gapensi di tahun 2019," ungkap Edy.

Selain itu, lanjutnya, Asaki menyambut baik kebijakan pemerintah yang memberikan diskon PPN untuk rumah Rp 2 - 5 Miliar. Diharapkan kebijakan ini dapat menggairahkan kembali industri properti yang lesu beberapa tahun terakhir.

"Membaiknya industri properti tentu menjadi angin segar bagi industri bahan bangunan terutama industri keramik," terangnya.

Edy berharap dengan adanya larangan pemakaian produk bahan bangunan impor dan pemberian diskon PPN ini biisa membantu mendongkrak utilisasi produksi keramik di tahun 2021.

"Industri keramik tentunya menyambut baik peluang tersebut dengan meningkatkan utilisasi produksi, inovasi produk baru, memanfaatkan multi chanel distribusi dan peningkatan service terutama quality assurance & after sales service," tutup Edy.