Desak Pembangunan Tol Serang-Panimbang Dikebut, Luhut: KEK Tanjung Lesung Tidak Akan Berjalan Kalau Kita Tidak Perbaiki Aksesibilitas Menuju Kesana!

Oleh : Candra Mata | Sabtu, 20 Februari 2021 - 12:34 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Provinsi Banten bersama Gubernur Banten Wahidin Halim menegaskan bahwa pemerintah akan secepatnya merampungkan 4 infrastruktur yang berada di wilayah Banten.

Dari keempat fokus tersebut, yang pertama ialah percepatan konektivitas jalan tol Serang–Panimbang yang menjadi jalan akses menuju kawasan ekonomi khusus (KEK) Tanjung Lesung.

Hal ini menurutnya sudah tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

"Pertama, pengembangan konektivitas tol Serang–Panimbang, jalan akses menuju kawasan ekonomi khusus (KEK) Tanjung Lesung, dan tol Serpong-Balaraja," ucap Luhut dalam keterangan resminya diterima redaksi Industry.co.id pada Sabtu (20/2/2021).

Kemudian, sambung Luhut yang kedua adalah pembangunan sarana prasarana Bendungan Karian dan sistem penyediaan air minum (SPAM) Karian-Serpong. 

"Ketiga ialah pengembangan kawasan KEK Tanjung Lesung dan Kawasan Industri Wilmar. Keempat ialah pengembangan wilayah Kota Baru Maja," imbuh Luhut.

Menurutnya, dari keempat proyek infratruktur tersebut, pemerintah akan menyeleaaikan terlabih dahulu proyek-proyek yang telah ditetapkan menjadi prioritas utama, seperti pengembangan konektivitas jalan tol Serang-Panimbang. 

Pasalnya, pembangunan Tol Serang-Panimbang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas Banten Selatan dan mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung. 

"Kita kan gak bisa selesaikan semuanya secara bersamaan," tegas Luhut.

“KEK Tanjung Lesung ini tidak akan berjalan kalau kita tidak perbaiki fasilitas dan aksesibilitas menuju ke sana, kita akan prioritaskan dulu tol serang-panimbang," pungkasnya.

Untuk itu, ia meminta semua pihak terkait agar fokus menyelesaikan pembangunan tol serang-panimbang ini.

Menanggapi itu Gubernur Banten Wahidin Halim mengemukakan bahwa tol serang-panimbang yang berada di koridor tengah ekonomi Banten ini akan dibangun sepanjang kurang lebih 83,6 kilometer dan melewati kurang lebih 50 desa/kelurahan. 

“Sejauh ini, pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang sudah mencapai 89,23 persen dan fisik 29,45 persen,” jelas Wahidin.

Adapun nantinya, selain menjadi akses ke KEK Tanjung Lesung, menurut Wahidin tol ini fokusnya juga akan menggerakkan sektor industri manufaktur, perdagangan, logistik, pemukiman, dan jasa diwilayah sekitar.

Sementara Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengungkapkan bahwa pembangunan tol serang-panimbang akan selesai pada tahun 2023. 

Saat ini pembangunan tol tersebut dibagi menjadi tiga seksi. 

"Seksi pertama diharapkan selesai pada tahun 2021 dengan panjang jalan 26,5 kilometer, sedangkan seksi 2 dan 3 ditargetkan rampung pada tahun 2023," ujarnya.

Kemudian kedua, pengembangan kawasan industri terintegrasi Wilmar. Nantinya, kawasan industri ini akan mampu menyediakan gas hingga 20 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dan listrik hingga 500 megawatt (MW) bagi tenant. 

"Lahan seluas 800 hektar yang rencananya akan digunakan sebagai kawasan industri pun telah disiapkan," jelas Hedy Rahadian.

Ketiga, pengembangan KEK Tanjung Lesung dengan luas area 1.500 hektar. 

Kawasan ini memiliki potensi pariwisata yang beragam, mulai dari keindahan pantai, pemandangan langsung ke Gunung Krakatau, keberagaman flora dan fauna, serta kekayaan budaya. 

Satu hal yang menjadi perhatian, karena letaknya yang dekat dari Ibukota Jakarta, yakni 170 kilometer atau sekitar 2,5-3 jam perjalananan darat, lokasi ini akan mampu menarik banyak wisatawan domestik maupun internasional. 

"Dengan banyaknya fasilitas yang ditawarkan, lokasi ini diproyeksikan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 85.000 orang hingga tahun 2025," tandasnya.

Lalu keempat, pengembangan wilayah Kota Baru Maja yang merupakan major project untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan. 

"Kota ini akan dibangun dengan konsep compact city sebagai alternatif lahan termurah dan terdekat dengan Jakarta, dengan dukungan akses transportasi murah commuter line," pungkasnya.