DPR Dukung Vaksinasi Mandiri Jadi Alternatif Percepat Vaksinasi Nasional, Namun...

Oleh : Candra Mata | Sabtu, 16 Januari 2021 - 12:25 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Di tengah vaksinasi Covid-19 yang sedang dilakukan pemerintah, muncul wacana vaksinasi mandiri sebagai alternatif. 

Menurut Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay, vaksinasi mandiri ini bisa ditawarkan pemerintah ke Swasta untuk mempercepat program vaksinasi secara nasional.

"Jumlah target sasaran, kan, 181,5 juta. Kalau semua ditangani pemerintah, ya bisa saja. Tetapi, itu butuh waktu yang tidak singkat. Apalagi, wilayah Indonesia berbentuk kepulauan dan untuk distribusi vaksinnya butuh waktu lama," ucap Saleh dalam keterangannya seperti dikutip redaksi Industry.co.id pada Sabtu (16/1/2021).

Ditambahkan Saleh, Pesiden sendiri sudah mendesak agar vaksinasi segera dituntaskan dalam 12 bulan dari 15 bulan yang direncanakan. 

"Pemerintah sendiri sedang memburu waktu terutama dengan fenomena semakin naiknya orang yang terpapar Covid-19. Begitu juga dengan merebaknya varian baru virus Covid-19 di berbagai negara," paparnya.

Namun demikian, menurutnya vaksinasi mandiri ini bisa dilakukan dengan berbagai catatan.

Pertama, jelas politisi PAN ini, harus dipastikan keamanan dan mutu vaksinnya. Produsen vaksin juga harus jelas. Karena itu, vaksin tersebut harus betul-betul di bawah pengawasan BPOM RI. 

Lau kedua, pelaksanaannya harus melalui pendekatan kemanusiaan. Sedapat mungkin, harus dihindari muatan bisnis dan profit. Sebab, saat ini semua pihak sedang fokus menghadapi pandemi yang banyak menyisakan persoalan sosial ekonomi di masyarakat.

Ketiga, vaksinasi mandiri dilakukan atas pengawasan Kemenkes dan dinkes-dinkes yang ada. Ini dimaksudkan agar mereka yang divaksin dapat termonitor dengan baik. 

"Termasuk pengawasan pasca imunisasi. Dengan begitu, KIPI (jika ada) dapat diantisipasi sejak awal," tandas Saleh.

Diketahui, kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) adalah kejadian medis yang tidak diinginkan setelah imunisasi atau vaksinasi. 

"Kita berharap, vaksinasi ini dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dengan begitu, kita dapat kembali memulihkan kondisi ekonomi kita yang sedang kesulitan seperti saat ini," tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani meminta agar Pemerintah dapat memberikan akses kepada pihak swasta untuk melakukan vaksinasi mandiri.

Menurut Rosan, hal tersebut bertujuan untuk meringankan beban APBN sekaligus mempercepat program vaksinasi Pemerintah.

"Vaksinasi mandiri dapat mempercepat program pemerintah dan dapat meringankan beban APBN," kata Rosan beberapa waktu lalu.