Dipilih Jokowi! Ini Sosok Dirjen Bimas Katolik RI Yohanes Bayu Samodro

Oleh : kormen barus | Selasa, 11 Agustus 2020 - 01:13 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta, Presiden Jokowi akhirnya memilih Yohanes Bayu Samodro menjadi Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama yang baru. Yohanes Bayu dipilih menjadi Dirjen Bimas Katolik melalui sistem lelang jabatan di Kementerian Agama yang dibuka oleh Menteri Agama Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi sejak Pebruari 2020 lalu.

Setelah melawati sejumlah tahapan, panitia lelang jabatan di Kementerian Agama menetapkan tiga nama untuk diajukan kepada Presiden Jokowi, yaitu  Prof.Adrianus Meliala, Ph.D (Kriminolog UI, Anggota Ombusman RI, Mantan Anggota Kompolnas), Suparman (Eselon II pada Kementerian Kemaritiman), dan Yohanes Bayu Samoedro, M.Pd.

Presiden Jokowi kemudian memilih Yohanes Bayu Samodro sebagai Dirjen Bimas Katolik. Senin siang (10/08) pukul 13.00 WIB Yohanes Bayu Samodro didampingi oleh istrinya Margareth Indriana resmi dilantik oleh Menteri Agama Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi.

Bayu Samodro, menemuh pendidikan S1 pada Program Studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, FKIP Unika Atma Jaya Jakarta, dan juga merupakan lulus S2 Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta.

Selama ini Bayu berkecimpung di dunia pendidikan, sebagai pengurus Yayasan Pendidikan, Guru, dan juga Dosen di salah satu Perguruan Tinggi di Tangerang. Ia menjabat Kepala SDM Yayasan Hati Suci (dh Perkoempoelan Ati Soetji) yang berkantor di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Yayasan ini mengelola anak-anak telantar yang berdiri lebih dari 100 tahun lalu, dirintis oleh Ny Auw Tjoei Lan (Ny Lie Tjioan Tjoen, Kapitan Tionghoa di Batavia), penerima Ridder in de Orde van Oranje Nassau (penghargaan kenegaraan tertinggi di Hindia Belanda, 1935).

Di Tangerang, Bayu menjabat Sekretaris Dewan Paroki Harian (DPH) Gereja Santo Laurensius, Alam Sutera. Dan juga pendamping Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Alam Sutra.

Selain pendidikan formal, Yohanes Bayu Samodro juga mengaku dibesarkan dalam organisasi Tungal Hati Seminari - Tunggal Hati Maria (THS-THM) yaitu sebuah organisasi pembinaan mental-spiritual di lingkungan gereja Katolik dengan pendekatan budaya pencak silat. Ia bergabung di THS-THM sejak tahun 1985 di Gereja Parok Fransiskus Xaverius Tanjung Priok, dan pernah menjabat Koordinator Nasional THS-THM tahun 1997-2003. Melalui organisasi THS-THM ini Bayu bersentuhan dengan banyak ormas Katolik, hirarki Gereja Katolik, dan juga segenap ormas non Katolik lain di Indonesia.

Dalam tugasnya di Kementerian Agama, Bayu mengaku akan menjalakan program strategis Presiden Jokowi termasuk ikut mengembangkan manusia Indonesia yang semakin berkualitas. Menurut Bayu, selama periode 2020-2025 ia akan menjalankan empat hal, menyederhanakan proses administrasi, merubah persepsi umat bahwa agama bukan tujuan tetapi sarana, menyusun program katakese berbasis teknologi informasi, dan menempatkan kurikulum Pendidikan Agama Katolik sebagai katekese yang holistik dan kontekstual.

Bayu menjabat Dirjen Bimas Katolik menggantikan Drs. Eusabius Binsasi yang telah memasuki purna bakti pada bulan Juli 2019 lalu.

Sebelumnya jabatan Dirjen Bimas Katolik ini sempat menjadi sorotan dan menuai polemik karena Dirjen Bimas Katolik dijabat oleh Nur Kholis yang merupakan pejabat beragama Islam. Masyarakat di media sosial menyorot persoalan ini dan menilai sebagai tindakan diskriminasi.