Menhub: Industri Transportasi Dapat Kembali Pulih, Asal...

Oleh : Krishna Anindyo | Kamis, 23 Juli 2020 - 09:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Di masa pandemi Covid-19, pemerintah terus berupaya untuk memulihkan sektor transportasi yang mengalami tekanan.

“Saat ini kami terus mencari rumusan kebijakan soal bagaimana konsumen bisa bertransportasi dengan aman dan sehat, serta perusahaan transportasi dapat tetap bertahan dan beroperasi di masa pandemi ini,” jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi Industry.co.id pada Rabu (22/7/2020).

Menhub juga mengemukakan sejumlah kondisi, tantangan dan peluang yang terjadi di sektor transportasi pada masa pandemi.

"Misalnya, di sektor perhubungan udara secara global sangat terdampak oleh pandemi Covid-19, termasuk Indonesia, dimana jumlah penumpang pesawat menurun tajam sejak triwulan pertama 2020," ungkapnya.

Kemudian pada Juli 2020 performa penerbangan mulai meningkat 42 persen. Hal tersebut menurut Menhub terkadi setelah dilakukan sejumlah upaya seperti aturan penambahan kapasitas maksimal penumpang pesawat menjadi 70 persen dan perpanjangan masa berlaku rapid tes/pcr tes dari 3 hari menjadi 14 hari.

Hal yang berbeda justru dialami transportasi perkotaan seperti KRL Jabodetabek. Padahal pihaknya telah melakukan berbagai upaya seperti pembatasan kapasitas maksimal penumpang dalam satu gerbong, menyediakan armada alternatif selain KRL seperti bus dan upaya pemberlakuan jam kerja yang tidak berbarengan antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya, untuk mengurangi kepadatan.

"Namun, minat penumpang tetap tinggi," ujarnya.

Menurutnya, saat ini di satu sisi Kemenhub berupaya agar industri transportasi dapat kembali pulih, sementara di sisi lain Kemenhub juga berupaya menjaga masyarakat untuk bertransportasi dengan aman dan sehat.

“Untuk itu upaya-upaya maupun terobosan yang dilakukan itu tidak cukup hanya mengandalkan Pemerintah Pusat, tetapi perlu kolaborasi yang baik antara Kementerian/Lembaga, Pemda, pelaku usaha, akademisi, media, dan masyarakat,” tandas Menhub.