Suara Keras Anies Minta Masyarakat Jakarta 'Jangan Bandel', Ada Apa?

Oleh : Ridwan | Senin, 13 Juli 2020 - 08:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat Jakarta disiplin, meski saat ini sedang dalam masa PSBB transisi fase 1.

Ia mengungkapkan bahwa positivity rate Jakarta kemarin mencapai 10,5%. Angka itu meningkat dua kali lipat daripada positivity rate selama Juni yang mencapai kisaran 4% hingga 6%.

Anies mengungkapkan selama ini positivity rate Jakarta cukup baik. Hal itu diketahui karena selama ini kasus-kasus baru covid-19 ditemukan dari kegiatan pencarian kasus aktif atau ‘active case fi nding’ ke warga-warga.

"Karena kami mengacu pada positivity rate. Misalnya, hari ini ada 200 orang positif, tapi dari 4.000 orang, positivity rate-nya menjadi 5%. Tapi, kalau 200 positif dari seribu orang, menjadi 20%. Ini yang berbahaya," ungkapnya dalam video pernyataan yang diunggah di akun resmi Youtube Pemprov DKI, kemarin.

Anies juga mengingatkan bahwa kasus baru yang ditemukan 66% adalah orang tanpa gejala (OTG). Hal itu menurutnya cukup berbahaya.

"Saya perlu ingatkan, 66% yang kita temukan adalah OTG. Dia tidak sadar bahwa dia sudah terpapar. Kalau saja kita tidak datangi, puskesmas tidak testing, yang bersangkutan tidak sadar. Inilah yang harus ekstra hatihati. Beda kalau dia datang ke RS," ungkapnya.

Anies menegaskan apabila perilaku masyarakat tidak disiplin sehingga membuat kasus terus melonjak, ia tak segan untuk mengambil kebijakan ‘emergency brake system’ yang tertera pada Peraturan Gubernur No 57/2020.

"Kalau ini berlangsung terus, bukan tidak mungkin kita kembali ke situasi sebelum ini (PSBB pratransisi)," ujarnya.

Anies juga khawatir karena dalam pekan ini rekor tertinggi jumlah kasus baru covid-19 terus bermunculan.

Pada Sabtu (11/7), jumlah kasus baru di DKI 359 kasus. Kemarin, jumlah kasus baru mencapai 404 kasus.

Anies juga mengungkapkan jumlah kasus covid-19 bertambah 6.748 kasus selama sebulan lebih PSBB transisi fase 1 berlangsung.

Anies pun meminta masyarakat disiplin dan tidak menyepelekan covid-19. Masyarakat diminta untuk tetap serius menerapkan protokol kesehatan di mana pun dan kapan pun.

"Secara khusus saya sampaikan jangan anggap enteng, jangan anggap ringan, jangan merasa kita sudah bebas. Lonjakan ini adalah peringatan bagi kita semua," katanya.