Enam BUMN 'Keroyokan' Kembangkan Kawasan Industri Terpadu Batang

Oleh : Ridwan | Rabu, 01 Juli 2020 - 04:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Batang - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan untuk mempercepat pengembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, sejumlah perusahaan pelat merah telah berkomitmen untuk mendukung proyek tersebut.

Setidaknya terdapat enam BUMN yang terlibat dalam pengembangan KIT tersebut.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan PT Perkebunan Nusantara III akan menjadi pihak yang akan bertugas untuk membebaskan lahan tersebut sehingga lahan ini nantinya akan menjadi milik BUMN.

"Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang ini merupakan kolaborasi antara BUMN dengan BPKM. Melalui PTPN III, kami yang akan membebaskan lahan sehingga tanah seluruh kawasan ini menjadi milik BUMN dan akan memudahkan serta meyakinkan kerjasama dengan investor yang datang untuk menanamkan modal dengan cara sewa lahan berjangka panjang," kata Erick dalam siaran persnya (30/6/2020).

Kemudian dalam bentuk dukungan infrastruktur, di sisi utara Tol Trans Jawa yang dikelola oleh PT Jasa Marga Tbk (JSMR) yang juga dilalui jalur kereta api dan akan disiapkan oleh PT KAI (Persero) untuk menjadi dry port.

PT PLN (Persero) nantinya akan menyiapkan jaringan listrik. Saat ini PLTU Batang memiliki kapasitas 2x1.000 MW dan PLTS 50 MW.

BUMN lain yang memfasilitasi Kawasan Industri Batang adalah PTPN IX akan menyediakan lahan dan memproses konversi Hak Guna Usaha (HGU) menjadi Hak Pengelolaan (HPL).

Lalu, PT PP Tbk (PTPP) PP bersama PT KIW akan merencanakan master development dan Pelindo III akan mengelola pelabuhan dan Pertamina akan menyediakan jaringan gas dan bahan bakar.

"Sesuai dengan arahan Presiden, untuk mempercepat pembangunan Kawasan Industri Batang ini, Kementerian BUMN akan segera mengintegrasikan semua BUMN terkait dan bekerja sama dengan BUMD dan Swasta," terangnya.

"Jika dikaitkan dengan persaingan ekonomi global yang semakin ketat di era post Covid-19, upaya Indonesia menambah kawasan industri khusus di Jawa Tengah, seperti halnya KIT Batang ini menjadi keharusan untuk meningkatkan daya saing," tandasnya.

Adapun pengembangan KIT Batang ini direncanakan akan dilakukan secara bertahap untuk menggarap lahan seluas 4.000 hektar yang disiapkan.

Pada fase pertama, 450 hektar dari jumlah tersebut disiapkan untuk membangun tiga zona, yakni manufaktur dan logistik, inovasi dan ekonomi kreatif, serta industri ringan dan menengah.

Untuk menarik investor lebih banyak, KIT Batang akan menerapkan konsep baru, yakni para investor tidak perlu membeli lahan.