Mengintip Nutrisoy dan ITI, Industri Tahu Tempe dan Kayu Karya Diaspora Indonesia di Sydney Australia

Oleh : Candra Mata | Minggu, 16 Februari 2020 - 22:05 WIB

INDUSTRY co.id - Sydney, Dalam rangkaian misi dagang ke Australia, pada Kamis (12/2/2020) lalu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Dody Edward bersama para pelaku usaha Indonesia mengunjungi industri tahu tempe yang berhasil dikembangkan oleh diaspora Indonesia di Sydney, yaitu Nutrisoy.

Produk tahu dan tempe memiliki potensi yang cukup besar di pasar Australia mengingat sebagian besar masyarakat Australia mulai menyadari hidup sehat dan mengurangi konsumsi daging.

Pangsa pasar Nutrisoy saat ini 90 persen dipasarkan di Australia. Sedangkan 10 persennya adalah untuk ekspor tujuan Selandia Baru, Kaledonia Baru, Singapura, dan Uni Emirat Arab.

Nutrisoy memproduksi makanan khas Indonesia (tahu dan tempe) yang sangat digemari masyarakat Australia.

“Kami berharap, Nutrisoy dapat melakukan promosi untuk memperkenalkan produk Indonesia lebih luas, khususnya di restoran dan supermarket sehingga masyarakat Australia mengetahui produk Indonesia,” ujar Dody.

Selain ke Nutrisoy, Dirjen PEN dan rombongan juga mengunjungi importir Indonesia yang bergerak di bidang perkayuan dan bahan bangunan, yaitu Innovative Timber Ideas (ITI).

Pada kunjungan ini, Dirjen PEN dan pihak ITI membahas mengenai peluang ekspor produk Indonesia dan hambatan yang dihadapi dalam melakukan importasi produk Indonesia.

Saat ini, ITI mengimpor produk kayu berupa decking dan timber untuk dipasarkan ke toko dan depo bangunan di Australia.

“Produk kayu Indonesia telah memenuhi regulasi dan sertifikasi yang diminta oleh pihak Australia, antara lain SVLK,” jelasnya.

ITI merupakan salah satu penerima penghargaan Primaduta Award yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo pada Trade Expo Indonesia 2019 lalu.

Primaduta Award adalah penghargaan yang diberikan kepada perusahaan asing yang loyal mengimpor produk dari Indonesia.