Pupuk Indonesia Terima Sertifikat Sistem Manajemen Anti Penyuapan SNI ISO 37001:2016

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 21 Desember 2019 - 11:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen dalam penerapan tata kelola perusahan yang baik dalam aktivitas bisnisnya, serta menjunjung budaya anti korupsi untuk mendukung program Pemerintah dalam mewujudkan negara yang bersih dan bebas dari korupsi.

Komitmen tersebut ditunjukkan dengan berhasilnya Perseroan mendapatkan Sertifikat Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) SNI ISO 37001:2016. Sertifikat SMAP diserahkan oleh Presiden Direktur PT Amerika Sistem Registrasi Internasional (ASRICERT) Indonesia, Hasnop Putra kepada Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Imam Apriyanto Putro dan Direktur SDM dan Tata Kelola Pupuk Indonesia Winardi di Jakarta pada Jumat (20/12/2019). Turut hadir Direktur Investasi Pupuk Indonesia, Gusrizal.

Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana mengatakan, sertifikasi ini diharapkan dapat mendukung Perseroan untuk mampu mencegah dan mengendalikan potensi-potensi fraud yang sekiranya dapat terjadi. Sehingga perusahaan dapat mengembangkan bisnis dengan selalu mengedepankan prinsip perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).

"Pupuk Indonesia berkomitmen untuk dapat selalu menjalankan aktivitas bisnis yang didukung oleh manajemen risiko, pengendalian internal, serta menjalankan prinsip-prinsip GCG secara konsisten,” kata Wijaya.

Wijaya menerangkan, Pupuk Indonesia telah menerapkan sejumlah program manajemen yang terintegrasi, baik dalam hal pengelolaan risiko, kepatuhan, antifraud, hingga antipenyuapan. Sejak 2018, Pupuk Indonesia telah menerapkan Fraud Control System yang bekerja sama dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta bersinergi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam rangka menggalakkan kampanye Budaya Anti Gratifikasi di lingkungan perusahaan dan anak perusahaan.

Selain itu, Pupuk Indonesia juga tengah mengembangkan inisiatif  meningkatkan pelayanannya kepada publik melalui penerapan aplikasi terintegrasi sejak dari produsen, distributor, hingga kios, serta mendukung penerapan kartu tani. “Ke depan kami akan terus menggenjot inovasi dalam rangka penguatan fungsi risk management dan penguatan fungsi sebagai BUMN pupuk yang mendukung penuh program ketahanan pangan ," tutur Wijaya.